Biasanya para peserta lomba bertanya-tanya berapa waktu yang ideal untuk setiap kelas lomba burung berkicau. Apa tergantung jumlah atau jenis burung? Sebab, jika terlalu cepat maka mereka yang punya burung berkarakter lambat start akan protes. Sebaliknya, jika molor sedikit saja burung yang bisa “on” sejak awal juga protes takut belakangan gembos. Inilah penjelasan dari Djoko Triatmoko – Pengda PBI Jatim sebagai kelanjutan dari artikel sebelumnya (baca: Mekanisme dan tata cara kerja juri PBI pada lomba burung berkicau).

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Di samping 3 (tiga) kreteria penilaian yang sudah baku dan telah dikupas pada artikel sebelumnya, para pelomba wajib memahami tentang durasi atau waktu penilaian. Karena hal ini terkait dengan kinerja burung saat dilombakan. Hal ini juga dijadikan dasar pertimbangan untuk melengkapi dan menyempurnakan penentuan burung yang layak juara berdasarkan “standart kualitas”.

Mengenai estimasi waktu penilaian setiap sesi, maka ditentukan apabila jumlah gantangan penuh (60 gantangan) sekitar 20 – 25 menit.

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

Mengapa durasi waktu penilaian juga dijadikan dasar pertimbangan? Gagasan pemikiran ini merupakan improvisasi yang muncul berdasar kenyataan bahwa burung adalah salah satu mahluk hidup sebangsa hewan yang tidak memiliki akal sebagaimana manusia. Tetapi setiap burung hanya memiliki insting dan karakteristik yang berbeda satu sama lain, yang tidak sepenuhnya dapat dikendalikan sesuai kehendak kita, meskipun campur tangan manusia telah secara maksimal telah dilakukan (perawatan, latihan menu makan dan lainnya).

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Atas dasar pemikiran tersebut, dalam hal menentukan burung yang menjadi juara tidak semata-mata atas dasar kerja total selama durasi waktu yang telah ditetapkan, tetapi “standart kualitas” menjadi salah satu acuannya juga.

Artinya apabila durasi kerja burung sudah 80% lebih, maka burung tersebut masih layak untuk mendapatkan koncer A, B atau C dengan catatan bahwa standart kualitas dari burung di atas rata-rata burung lainnya.

Terkecuali 20% menjelang akhir lomba, burung tersebut sama sekali sudah tidak “in” lagi atau drop, maka tidak layak untuk mendapatkan koncer favorit karena masih ada burung-burung lain yang menjadi pilihan di mana bisa “on” sampai batas waktu akhir.

STUDI KASUS

Akhir-akhir ini kontroversi yang sering terjadi adalah dalam penilaian jenis burung kacer. Pertanyaannya, mengapa kacer yang “nguda/mbedesi/mbagong/ mbegog” meskipun cuma sebentar, dalam setiap lomba hampir dipastikan tidak bisa mendapar koncer favorit? Bahkan ada yang secara ekstrim didiskualifikasi? Sedangkan untuk burung jenis lain misalnnya anis merah pernah mletik atau loncat saat lomba, cucak hijau didis, cendet salto/loncat dan sebagainya masih bisa mendapatkan koncer favorit? Pertanyaan ini menurut saya cukup cerdas dan kritis.

Yang harus disikapi dan diluruskan dalam hal ini, dengan tegas PBI konsisten dengan durasi penilaian berdasarkan standard kualitas, karena masing-masing burung memiliki karakteristik dan tidak ada diskriminasi dalam penilaian, tidak terkecuali jenis kacer.

Jadi kalaupun ada kacer mbedesi/mbagong cuma sebentar masih dimungkinkan untuk mendapat koncer favorit.

Dengan gambaran di atas, mudah-mudahan para kicaumania yang akan turun ke lomba besar bisa memahami tugas yang dilakukan seorang juri sehingga bila terjadi penilaian yang dianggap kurang pas bisa dimengerti. Sebab, ya itu, penilaian juri berdasar pakem dan standar yang telah ditentukan.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati saya mengajak seluruh komponen lomba (mulai panitia, petugas fungsional, peserta), bersama-sama menyukseskan gelaran lomba burung di masa mendatang.

Dengan terciptanya suasana lomba yang kondusif, mudah-mudahan dunia perburungan tetap bergairah, karena para penyelenggara lomba atau event organizer semangat untuk menggelar lomba besar dengan novasi baru. Lagian hakekatnya lomba ini bukan semata-mata ajang kompetisi, tetapi yang terpenting adalah menjalin hubungan silaturahim komunitas kicau mania. (Djoko Triatmoko – Pengda PBI Jawa Timur/Habis)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

-7.550085110.743895