Kisah burung dari blok tengah yang mencuri juara di even Sultan Kasepuhan Cirebon (28/10), kemudian ingin kembali bertarung di Cirebon pada 11 November, ternyata tidak hanya terjadi pada burung Natalia milik Mr. Gunawan dari Solo. Monster, gaco murai milik Erick (Cilacap), pun demikian. Bagaimana performa dan tips perawatan Monster hingga membuat keder lawan-lawannnya?
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sebagaimana Natalia, Monster juga merupakan jenis murai ekor hitam atau murai nias. Murai batu itu adalah hasil buruan Teguh Purwokerto yang didapatnya di Jakarta. Wajar jika sampai sekarang Erick terus mempercayai Teguh untuk merawat dan melombakannya.
Prestasi demi prestasi yang terus diraihnya membuat Monster menjadi perhatian banyak muraimania. Materi lagu yang komplet, dengan roll speed yang yahud, dan tonjolan lagu yang bervariasi dan tembus, serta kinerjanya saat duduk manis di tangkringan atas, membuat banyak muraimania memberi pujian. Bahkan, tidak sedikit pula yang ingin meminangnya.
Untuk lomba di wilayah eks Karesidenan Banyumas, Monster bisa dikatakan selalu langganan juara satu, bahkan sering menang nyeri. Ya, saat ini, Monster merupakan salah satu murai terbaik di kawasan itu. Ketika ngluruk di luar kawasan itu pun, ia seperti menjadi duta untuk membawa nama daerah.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Saat turun di Tasikmalaya, juara satu dan dua diraihnya. Di Piala Raja Jogja, Monster yang turun sekali mampu masuk empat besar. Turun di Walikota Cup Salatiga menjadi juara 3 dan 4. Dan, prestasi terbaru diukirnya saat berlaga di Sultan Kasepuhan Cirebon Cup I (28/10). Turun tiga kelas, Monster juara 1 di kelas Pengada, juara tujuh di kelas Sri Manganti, dan juara tiga di kelas bergengsi Pringgondani.
Setelah turun di Cirebon inilah, muncul banyak penawaran. “Banyak yang nawar dan minta kami buka harga. Tetapi Bos Erick memang belum berniat melepasnya. Bahkan ada yang langsung menawarkan sampai angka 100 juta. Ya, gimana, wong memang belum ingin menjual,” ungkap Teguh.
Yang pasti, Teguh sudah mendapat acece dari bos utnuk kembali menurunkan Monster di Cirebon, pada even RMI Cup, 11 November 2012. Untuk itulah, sang jagoan sudah disiapkan dengan sangat baik.
Setiap pagi, Monster dikeluarkan, lalu dijemur sebentar, diberi jangkrik 5 ekor dan kroto secukupnya. Setelah itu dimandikan, dijemur lagi sampai sekitar pukul 10.00. Sore hari, kembali diberi jangkrik 5 ekor dan kroto secukupnya.
Untuk hariannya, burung tidak pernah dikerodong. Hanya kalau mau berangkat lomba saja dikerodong. Untuk meningkatkan fisiknya, dua kali dalam seminggu dimasukkan ke umbaran. Menjelang lomba, sejak H-4 atau Rabu, porsi jangkrik ditambah menjadi 10 eko pada pagi hari dan 10 ekor sore hari.
Apakah rasa penasaran Teguh dan Erick, dengan Monster-nya, akan terjawab dengan hasil sesuai apa yang dinginkan, kita tunggu saja tanggal mainnya. (Waca-Jogja)
Salam dari Om Kicau!
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
mantap om murainya……. mirip murai jagoan saya yang dulu, ekor hitam balak enam.kaki agak putih tapi kuku hitam semua.volume tembus kemana mana, speed rapat, gaya nagen main ekor di tangkringan atas.
memang murai dengan ekor seperti itu banyak yang nampil dilapangan.
Monster emang mantaff, saya pernah melihat saat lomba Piala Raja Jogja. Jadi pingin punya murai ekor hitam
om kicau,,,mohon bantuannya ya?
saya pelihara murai hutan dh tua,,gimana caranya supaya bisa makan voer,,soalnya sampai sekarang masih makan cacing dicampur voer dihaluskan.
mohon sarannya,saya tunggu diemail saya.
joniquest75@gmail.com
makasih sebelumnya.