Pernah mengalami peristiwa di mana kaki burung kesayangan Anda berkerak? Semoga tidak pernah ya? Nah, bagi yang pernah mengalami, dan hingga kini belum tersembuhkan, artikel ini bisa menjadi salah satu solusi untuk penyembuhannya. Dalam artikel ini dijelaskan apa penyebabnya, bagaimana pengobatannya, dan cara pencegahannya agar sobat kicaumania yang lain jangan sampai mengalami kejadian serupa.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

KENARI YANG CANTIK TERSERANG PENYAKIT KAKI BERKERAK

Kaki berkerak (scaly leg) umumnya disebabkan oleh Knemidokoptes pilae, yaitu tungau berkaki delapan yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan laba-laba, kutu, dan kalajengking, tetapi ukurannya sangat kecil dan sulit dilihat dengan mata telanjang.

Knemidokoptes (kalau dieja berbunyi cnemidocoptes) sering juga disebut sebagai tungau kaki, meski dalam praktiknya juga bisa menyerang bagian tubuh lain yang tidak ditumbuhi bulu, misalnya paruh dan ventral.

Berbeda dari tungau merah yang menimbulkan gatal-gatal pada bulu dan kulit, tungau kaki justru tidak menimbulkan rasa gatal seperti itu. Karena itu, kita sering terlena mengira burung yang dipelihara tidak terserang lesi kaki, jika tidak melihatnya secara cermat.

UKURAN LESI MENGALAHKAN UKURAN KAKI

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Tungau kaki menghabiskan seluruh siklus hidupnya pada tubuh burung. Mereka bersembunyi dalam epitel (lapisan teratas dari kulit), khususnya kaki dan jari kakinya. Bagian-bagian yang diserang akan segera ditumbuhi lesi atau benjolan berwarna abu-abu atau putih.

Ukuran lesi ini mulanya sangat kecil, tetapi lama-lama membesar, bahkan bisa melebihi ukuran kaki dan jari kaki burung. Dalam kondisi parah, penyakit ini bisa menimbulkan cacat pada kaki burung.

Pada paruh, lesi umumnya muncul di bagian pangkal, dan lesi yang membesar akan menutupi beberapa bagian wajah. Oleh karena itu, dalam literatur kesehatan unggas dikenal pula penyakit bernama scaly face atau wajah berkerak, yang sebenarnya muncul dari pangkal paruh.

Penyakit ini kerap menyerang pada parkit, kenari, dan burung berukuran kecil. Lesi pada kaki umumnya menyerang kenari, sedangkan lesi wajah lebih sering menyerang burung parkit. Dalam kasus yang parah, kaki dan jari kaki bisa menjadi cacat.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Penularan

AWAL PERTUMBUHAN LESI

Tungau ini ditularkan dari burung yang terinfeksi ke burung sehat, misalnya melalui kontak langsung terus-menerus. Beberapa ahli beranggapan bahwa tungau kaki juga sering ditularkan induk betina kepada piyik yang baru menetas, ketika anakan belum ditumbuhi bulu. Bisa dipahami, kalau tidak dibasmi, tungau kaki akan menjadi semacam penyakit keturunan, yang menimbulkan stres dan mengurangi sistem kekebalan tubuh.

Diagnosis

Diagnosis terhadap penyakit ini hanya bisa dilihat oleh dokter hewan, atau setidaknya oleh kicaumania yang pernah mengalami dan berhasil mengatasinya. Dokter hewan biasanya akan mengidentifikasi jenis tungau dengan mengambil sampel lesi pada kaki, atau bisa juga melalui bercak putih pada telur yang dierami. Kita biasanya hanya dapat mengetahuinya setelah lesi tumbuh agak besar dan terlihat oleh mata.

Pengobatan

OLESKAN BIRDCREAM KE BAGIAN KAKI YANG BERKERAK

Apabila menjumpai lesi pada kaki burung, jangan menunggu sampai lesi tersebut membesar. Penyakit ini bisa diobati, terlebih jika kondisinya belum membesar sekali. Di beberapa negara Barat, produk yang dikenal antara lain Ivermectin dan Moxudectin. Sedangkan di Indonesia, ada produk sejenis bernama BirdCream.

Untuk lesi yang masih ringan, pengobatan membutuhkan waktu sekitar 3-4 hari. Oleskan BirdCream, dengan bantuan benda semacam cotton bud, ke bagian kaki yang ditumbuhi lesi atau kerak. Sapukan ke semua bagian yang terserang sampai sembuh.

Untuk lesi yang sudah membesar, pengobatan membutuhkan waktu sekitar 10 hari. Proses pengobatan BirdCream memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu membunuh tungau kaki dan mengempiskan lesi hingga akhirnya benar-benar lenyap.

Pencegahan

  • Biasakan mencuci wadah pakan, wadah air minum, cepuk eksra fooding, dan tenggeran setiap hari, menggunakan air sabun, dan dibilas dengan air bersih.
  • Apabila wadah pakan, air minum, cepuk ekstra fooding, dan tenggeran sudah terlalu lama, apalagi kotoran yang melekat susah dihilangkan, jangan ragu untuk menggantinya dengan yang baru.
  • Biasakan seminggu sekali sangkar / kandang disemprot dengan desinfektan (obat suci hama), yang bisa dibeli di apotek, toko kimia, dan poulty shop dengan harga relatif terjangkau.
  • Larutan desinfektan bisa diganti dengan FreshAves. Jadi, seminggu sekali sangkar / kandang disemprot dengan larutan yang berisi campuran 5 gram serbuk Fresh Aves dan 1 liter air. Untuk penangkaran, serbuk bisa ditabur di bawah sarang, ketika induk betina sedang meninggalkan sarangnya.
  • Selain berfungsi sebagai desinfektan, FreshAves sangat efektif untuk membasmi tungau, kutu, jamur, dan parasit lain yang berkembang di luar tubuh burung. Produk ini mengandung permethrine dan piperonyl butoxide. Permethrine dikenal sebagai pestisida aman yang sudah diujikan untuk penyemprotan nyamuk demam berdarah di berbagai wilayah di Indonesia. Berdasar uji coba tersebut, permethrine terbukti mempunyai aktivitas insektisidal yang sangat tinggi dan cepat, baik untuk lalat, nyamuk, kutu, tungau, dan insekta pengganggu lainnya, serta aman untuk hewan maupun manusia.

Semoga bermanfaat

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.