Saat bertandang ke rumah Om Duto, pekan lalu, beliau sempat memprediksi kalau lovebird bakal makin moncer di tahun 2013. Saya pun mengamininya, karena ada beberapa alasan yang menguatkan prediksi tersebut. Kemonceran lovebird (LB) bisa berkaitan dengan lomba, bisa juga meningkatnya jumlah orang yang memelihara burung pencinta ini. Tetapi, mampukah LB menyodok ke kasta tertinggi, mengungguli murai batu? Ini yang menarik untuk dicermati, bukan untuk dipertentangkan.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

BURUNG LOVEBIRD DIPREDIKSI MAKIN MONCER DI TAHUN 2013

Kemonceran LB dalam konteks meningkatnya jumlah pemelihara tidak bisa diragukan lagi. Meski belum ada data akurat mengenai berapa jumlah pemelihara lovebird, rasanya hal itu mudah ditelisik dari aneka berita di media cetak, media elektronik, dan media online.

Faktor utama meningkatnya jumlah pemelihara antara lain burung ini secara fisik memang cantik. Selain itu, perawatannya juga relatif mudah. Harganya pun relatif terjangkau. Apalagi kini banyak penangkar LB yang sukses mencetak burung jawara, seperti Om Dwi Wahyudi (DT BirdFarm – Griya Taman Asri Sleman Blok D 301 Sleman, 085729406875).

Di sisi lain, para penangkar memiliki kesempatan luas untuk melakukan perkawinan silang dalam rangka menghasilkan berbagai varian baru, termasuk melakukan mutasi warna, mengkombinasikan penampilan fisik dan suara panjang, dan sebagainya. Kesempatan mengawinsilangkan dalam rangka menghasilkan varian / strain baru ini jarang dijumpai pada jenis burung lainnya.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Adapun kemonceran LB dalam konteks lomba dapat ditelisik dari penempatan lovebird di kelas utama, baik dalam latber maupun lomba. Panitia lomba atau EO bahkan bisa membuka 3-4 kelas lovebird, dan sebagian besar dibanjiri peserta.

KELAS LOVEBIRD UMUMNYA CENDERUNG FULL PESERTA

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Dalam gelaran BnR Award 2013 yang akan berlangsung di Taman Wiladatika Cibubur, tanggal 20 Januari 2013, misalnya, lovebird menjadi satu-satunya jenis burung yang mampu menandingi murai batu dalam hal jumlah peserta.

Kesempatan menjadi juara pun terbuka lebar, baik yang memiliki lovebird impor maupun lokal. Berbeda dari kenari, di mana kualitas lokal susah sekali untuk mengalahkan burung impor. Tidak heran jika dalam lomba di kelas lovebird, pesertanya sangat beragam, mulai dari kalangan bawah hingga pemain atas.

Dalam akhir percakapan dengan Om Duto, beliau juga sempat mengatakan kemungkinan beberapa jenis burung paruh bengkok selain lovebird juga bakal diminati kicaumania. Misalnya nuri, palek atau parkit australia, atau bahkan macaw yang dalam sebuah pameran internasional di Jakarta awal Desember lalu sempat ditawarkan seharga Rp 250 juta.

Ah, tahun 2012 sebentar lagi usai. Lovebird dan murai batu memang moncer sepanjang tahun ini. Semoga di tahun baru, semua jenis burung yang dipelihara (sepanjang bukan burung langka yang dilindungi) selalu moncer di hati sobat-sobat kicaumania, dan tidak harus di arena lomba. Bukankah tujuan utama dalam memelihara burung adalah untuk menyalurkan hobi dan mendapatkan kepuasan batin, dan tidak selalu berwujud uang dan piala?

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.