Lovebird non-klep masih harus “berjuang” di KMYK

Inovasi KMYK membuka kelas tersendiri, yaitu lovebird non-klep / semi-klep, patut mendapatkan apresiasi. Populasi lovebird jenis ini sesungguhnya lumayan banyak, namun selama ini cenderung terpinggirkan dan kalah popular dari lovebird klep. Ada anggapan, yang kemudian dianggap sebagai sebuah kebenaran, bahwa lovebird non-klep kurang atau tidak punya mental fighter. Benarkah itu?

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Kalau mau jujur, banyak juga lovebird klep yang tidak fighter. Ini kalau kita membandingkan antara lovebird klep yang tidak fighter dan lovebird klep yang mau fighter, apalagi yang prestasi. Faktanya, beberapa lovebird jenis non-klep pun ada yang berani turun di kelas lovebird bebas, dan ternyata mau fighter serta bisa meraih prestasi.

Karena itu, dengan membuka kelas tersendiri, diharapkan para pemilik lovebird non-klep tidak perlu berkecil hari. Memang, dari dua kali uji coba pembukaan kelas baru, pesertanya baru belasan ekor. Belum sebanyak lovebird umum atau lovebird klep yang nyaris full pada dua kelas.

Namun seiring dengan makin tersebarnya informasi, juga melihat fakta bahwa lovebird non-klep pun bisa fighter sebagaimana saudaranya yang klep, niscaya para lovebird mania makin terbuka matanya dan tidak lagi memandang sebelah mata terhadap jenis lovebird non-klep. Itu harapan kita semua.

Pada Latpres Sabtu Rendezvous KMYK di Taman Kuliner Jogja, Sabtu (2/2) lalu, Gandum dan Swiper berhasil menjadi juara 1 dan juara 2 di kelas baru tersebut. Panitia hanya mengambil dua juara, mengingat jumlah peserta masih minim. Semoga pada gelaran mendatang, jumlah peserta bisa terus meningkat.

MB Lambada kembali bersinar

Di kelas murai batu, jagoan lawas Lambada kembali bersinar di Latpres KMYK. Burung milik Mr O’ong dan Andy GTX ini mengalami mabung cukup lama, sekitar 5 bulan, sehingga cukup lama rehat lomba. Kini, penampilan Lambada makin dahsyat. Beberapa kali mengeluarkan tembakan cililin dan gereja tarung. Hanya saja penampilannya masih terlihat sedikit nakal, tetapi sudah lumayan, meraih posisi ketiga.

“Ini penampilan pertama Lambada setelah mabung. Jadi wajar kalau masih nakal sedikit. Perlu sering diturunkan ke lapangan, agar penampilannya bisa maksimal,” jelas O’Ong dan Andy GTX .

Secara keseluruhan lomba berjalan lancar. Meski sempat turun hujan, sekitar 500 peserta ikut ambil bagian dalam latihan bersama ini. Selain dari Jogja, beberapa peserta datang dari luar kota seperti Klaten dan Magelang.

STD yang didampingi Hengki menegaskan, Latpres KMYK rutin digelar satu bulan sekali, setiap Sabtu pekan pertama. Sedangkan Sabtu lainnya merupakan latihan bersama (latber). “Terima kasih kepada semua kicaumania yang telah menyukseskan lomba ini. Mohon maaf kalau masih ada kekurangan,” ujar Mr STD di penghujung lomba. (Waca-Jogja)

Hasil Latpres Sabtu Rendezvous KMYK, Sabtu (2/2)

—

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.