Beberapa waktu lalu sempat tersiar kabar sejumlah bandara utama di Tanah Air menolak keberadaan burung. Padahal, sejumlah kicaumania selama ini selalu mengandalkan pesawat terbang untuk berlaga di berbagai daerah. Benarkah kabar tersebut, atau ini sekadar kabar burung?
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Tidak bisa dimungkiri, sejumlah lomba burung berkicau tingkat nasional pasti akan dihadiri oleh burung-burung dari luar pulau. Tidak mungkin membawa burung lomba menggunakan kapal laut, karena butuh waktu 3-6 hari. Satu-satunya cara harus menggunakan moda transportasi udara: pesawat terbang,
Menyusul maraknya kasus flu burung (yang konon dikorupsi itu, ya…), sejumlah bandara utama diisukan mengubah kebijakannya dengan melarang burung dalam penerbangan udara. Disebutkan bandara yang menolak antara lain Soekarno-Hatta Cengkareng, Adisucipto Jogja, dan Juanda Surabaya.
Isu ini tentu saja sangat merisaukan sejumlah kicaumania, terutama yang sering mengikuti lomba, juga para event organizer (EO). Maklum, ada beberapa even akbar di Jawa dalam waktu dekat ini dan diikuti peserta dari Sumatera dan Kalimantan, yaitu Valentine PBI Jogja dan Ronggolawe Bandung (keduanya digelar pada 17 Februari), serta BnR Award tanggal 3 Maret 2013.
Kicaumania dari Kalimantan dan Sumatera, misalnya, mau tak mau menggunakan jasa pesawat terbang untuk membawa burungnya ke Jawa. Memang, urusannya tidak semudah memakai moda transportasi darat dalam satu pulau. Transportasi udara harus melalui persyaratan ketat, misalnya surat karantina hewan dan surat jalan, untuk memastikan burung yang dibawa dalam kondisi sehat.
Om Kicau mencoba melakukan konfirmasi ke sejumlah pihak untuk memastikan isu tersebut. Pada hari Minggu (10/2) lalu, Ketua Panitia Pelaksana Valentine Jogja Samsulhadi mengaku juga sudah mendengar kabar ini, namun masih akan mengkonfirmasi kebenarannya ke pihak bandara. Sehari kemudian, atau Senin (11/2) kemarin, datang kabar gembira dari Muhammad Khadafi.
Om Dafi, nama akrabnya, dikenal memiliki mobilitas tinggi dalam masalah perburungan dan seringkali menggunakan jasa penerbangan. Ia bukan hanya dikenal sebagai ketua BnR Wilayah Sumatera, namun juga pelomba aktif dengan mengibarkan bendera Aceh Bintang SF Lampung. Ia sering tampil di Jawa, terutama di Blok Barat.
Bagaimana reaksi Om Dafi mendengar kabar tersebut? “Kabar dari mana? Ini saya baru saja keluar dari Bandara Soekarno-Hatta, membawa beberapa ekor burung dari Lampung ke Jakarta.Tidak ada masalah, lancar-lancar saja,” kata dia via telepon, beberapa saat usai meninggalkan Soekarno-Hatta, Cengkareng, Senin (11/2) kemarin.
Bahkan pihak karantina di Jakarta memberitahu Om Dafi, karena sudah terlalu sering pulang-pergi dari Lampung dan daerah lain bawa burung, untuk pulangnya sebenarnya tidak perlu membawa surat izin masuk ke Lampung. Cukup menunjukkansalah satu lembar fotokopi saat berangkat.
Saat kabar ini dikonfirmasikan ke Samsulhadi, yang bersangkutan juga sudah menanyakan ke bandara Adisucipto Jogja. “Saya juga sudah mendapat kabar dari Bandara Adisucipto Jogja, ternyata tidak ada masalah membawa burung ke Jogja, atau dari Jogja,” tegasnya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
So, bagi kicaumania dari Sumatera, Kalimantan, Bali, atau wilayah lain di luar Jawa, silakan datang ke Valentine PBI Jogja, Ronggolawe Cup di Bandung, BnR Award di Jakarta, dan even akbar lainnya. Sudah terbukti bandara tidak pernah mengeluarkan larangan penerbangan untuk burung. Jadi, ini benar-benar kabar burung. (Waca Jogja)
—