LB Exzotic Blue: Sukses di Valentine berlanjut ke Angkasa Pura Cup Solo

Exzotic Blue, jagoan milik Agus BJazz99 Ponorogo, kembali menggegerkan para penggila lovebird. Burung berwarna biru yang diakui Agus sebagai hasil ternak dari kawannya di Ponorogo itu tampil menawan, sangat rajin, serta panjang-panjang. Turun dua sesi, penampilannya sangat stabil. Kedua kelas lovebird itu pun disapu bersih. Bisa dibilang, ini merupakan penampilan keduanya yang mengesankan, setelah di Valentine juga tampil luar biasa, dengan meraih juara 1 dan 2.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

“Sepulang dari Valentine, banyak sekali yang menghubungi saya dan bertanya apakah burung ini mau dilepas. Saya jawab, untuk sementara mau buat mainan dulu, mumpung lagi semangat-semangatnya. Besok saya siap turun lagi di Jogja-Jogja 2013, dan semoga di 168 Cup juga masih dalam kondisi baik,” kata Agus.

Jagoan lain yang tampil memukau adalah cucakrawa Melati Aksi milik Sucipto dari Aksi BF Kartasura. Lama tidak diturunkan, Melati Aksi langsung tancap gas. Begitu lawan di sampingnya bunyi, ia langsung menyambung dengan lagu-lagu yang “menggulung”.

Kegacoran dan lagunya yang ngelaras itulah yang membuat juri tanpa ragu memberikan koncer A. Aksi BF juga meraih kemenangan di kelas tledekan, serta murai New Firdaus yang meraih posisi runner-up.

Di kelas anis kembang, Star Sinter milik Mr Winoto dari Star Regency Salatiga meraih posisi teratas. Jagoan yang memakai ring NASA ini memang sangat fighter. Di bawah pun, begitu kerodong dibuka, dia langsung bunyi ngeplong, kemudian ngerol. Apalagi kalau digantang dan ketemu lawan. Show memikat dari Star  Sinter kontan membuat Anton Yuwono kepincut.

Bos LBC Jogja itu dikenal suka membeli burung-burung jawara. Misalnya, ia langsung memberikan penawaran Rp 200 juta untuk murai batu Seruling Raja usai menjuarai Valentine. Namun sang pemilik, Billy Kebumen, hanya mau melepas jagoannya seharga Rp 300 juta.

Anton Yuwono pun kemudian membeli anis kembang yang juara 1 di Valentine. Burung itu sebenarnya juga dibawa Anton ke Angkasa Pura. Sayang, ketika digantang ternyata malah tidak mau bunyi.

Menanggapi keinginan Anton, Dwi Londo yang mengawal Star Sinter hanya tersenyum kalem. “Kalau ada lagi yang lebih bagus, atau paling tidak sama bagusnya, kita juga masih ingin beli lagi kok,” jawab Dwi yang didampingi Purnomo.

Kelas murai batu dan kacer berlangsung sangat seru. Demikian juga lovebird dan anis merah, yang hampir semuanya full peserta. Di sesi pertama kacer, penampilan Sakral milik Cak Safiri dan Angga benar-benar mempesona. Tenang di pangkringan, sambil mendongak dan diselingi membelokkan leher ke kanan-kiri. Bukaan mulutnya sangat lebar, seperti mau sobek saja, pertanda volumnya yang dahsyat.

Namun pada sesi berikutnya, perfoma Sakral menurun. Namun, ini tak mengurangi kekaguman peserta terhadap Sakral. Kelas kacer yang lain dimenangi Ningrat milik Chandra Pontianak yang digelandang oleh Made dan Ronny.

Gembrut dari Semarang kali ini menggantangkan kenari Power Syndrome, dan kembali meraih hasil yang terbaik. Pekan sebelumnya, di Valentine, Gembrut juga meraih juara 1 di sesi kedua. Urutan kedua kenari diraih Maggot milik Resa dari Klaten. Hebatnya, begitu turun, Resa langsung membawa Maggots ke Papburi Klaten yang berjarak sekitar 30 km. Di sana pun masih masuk final dan finish di urutan ke-7.

Kelas ciblek dimenangi Oskadon milik Dio Melon dari Duta Ngebong Boyolali. Adapun pleci dimenangi Bintang Indonesia milik Red Devils, yang kali ini digawangi Samsulhadi, yang juga ketua pelaksana Valentine Jogja, pekan lalu.

PJSI selaku penyelenggara lomba pantas mendapat acungan jempol. Panitia tetap membuka kelas yang sepi peserta seperti cucakrowo, tledekan, serta anis kembang. Terbukti masih ada kicaumania yang mendaftar, sehingga ketiga kelas tetap bisa dimainkan. (Waca-Jogja)

Hasil Lomba Angkasa Pura Solo (24/2)

Selamat kepada para pemenang.

—

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.