Kroso atau sangkar khusus untuk membawa burung merpati ke lapangan merupakan salah satu peranti penting bagi setiap merpati mania. Fungsinya hampir sama ketika kita membawa burung kicauan, yang proses pengangkutannya menggunakan sangkar yang dikerodong. Tetapi lantaran sifatnya yang mudah kotor oleh debu, diperlukan kedisiplinan dalam membersihkan kroso secara berkala. Jika tidak, merpati berharga mahal pun mudah sakit, terutama penyakit yang berkaitan dengan saluran pernafasannya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Kroso dipilih karena terbuat dari bahan yang ringan, harganya relatif murah, dan memberi kenyamanan pada burung merpati ketika dalam proses pengangkutan. Biasanya, bagian dasar dilapisi dengan karpet, untuk memberi kehangatan kepada burung.
Di sisi lain, kroso juga mempunyai beberapa kelemahan. Selain mudah kotor oleh debu, perlengkapan ini juga rawan ditumbuhi jamur. Celakanya, terkadang kita alpa dalam memperhatikan masalah ini. Apalagi jamur yang tumbuh sulit dilihat dengan mata telanjang. Seringkali kita mengira hanya debu, lalu cukup dengan mengelapnya saja, padahal kroso bukan sekadar berdebu tetapi juga berjamur.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Untuk membedakan antara debu dan jamur sebenarnya relatif mudah. Kalau tidak bisa dibersihkan, bisa dipastikan itu jamur. Hal ini sangat berbahaya, karena bisa masuk ke batang tenggorokan merpati. Kalau ini sampai terjadi, maka muncullah gangguan pernafasan. Dampak yang dirasakan merpati antara lain penurunan stamina, baik pada merpati tinggian maupun merpati balap.
Selain jamur, kotoran / debu yang menempel pada kroso terkadang mengandung tungau kantung udara (air sac mite). Kalau masuk ke tenggorokan, juga bisa memberikan dampak yang sama, yaitu pernafasan burung akan terganggu.
Berikut ini tips singkat untuk memastikan kroso tetap bersih dan aman bagi kesehatan merpati:
- Usahakan kroso dijemur di bawah terik matahari, minimal selama 60 menit setiap hari.
- Sebelum dijemur, keluarkan karpet yang menjadi alas kroso, serta jerami padi yang biasanya terpasang di atas karpet.
- Cuci karpet hingga bersih, kemudian dijemur hingga kering.
- Jika kondisi jerami masih baik, cukup dijemur. Tetapi lebih dianjurkan mengganti jerami minimal seminggu sekali, untuk mencegah potensi masuknya jamur.
- Saat karpet dan jerami dijemur, Anda bisa memanfaatkan waktu untuk membersihkan kroso. Bersihkan kroso dengan menggunakan kain yang sudah dibasahi air. Kemudian disemprot dengan larutan FreshAves. Caranya, larutkan 5 gram serbu Fresh Aves ke dalam 1 liter air, kemudian dimasukkan dalam spayer dan disemprotkan ke seluruh permukaan kroso, baik di dalam maupun di luar. Selanjutnya, kroso dijemur hingga kering.
- Apabila waktunya memungkinkan, lebih baik lagi jika dicuci hingga bersih, kemudian disemprot dengan larutan FreshAves, dan dijemur hingga kering. Jika tidak sempat mencuci, minimal bisa dilakukan seminggu sekali.
- Apabila kroso sudah kering, karpet bisa dimasukkan kembali, lalu diatasnya diberi jerami padi.
Dengan cara ini, jamur tidak akan pernah datang lagi ke kroso. Namun, debu tetap akan muncul (karena selalu terbawa angin). Anda tetap harus membersihkan debu / kototan yang melekat pada kroso, setiap hari.
—
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.