Banyak warga Indonesia yang kaget, sekaligus bangga, ketika nama Prof Anies Baswedan PhD dimasukkan dalam daftar “100 Intelektual Muda Dunia” pilihan majalah Foreign Policy, edisi April 2008. Namanya disejajarkan dengan sejumlah tokoh dunia, seperti tokoh perdamaian Noam Chomsky, serta beberapa pemenang Nobel seperti Shirin Ebadi, Al Gore, Muhammad Yunus, dan Amartya Sen. Anies juga tercatat sebagai rektor termuda di Indonesia, saat dilantik menjadi orang pertama di Universitas Paramadina Jakarta, dalam usia 38 tahun!!! Tahu nggak, salah satu kegemaran Anies sejak kecil adalah memelihara burung.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Anies Baswedan (kiri) bersama koleganya bersantai di rumah.

Di rumahnya, kawasan Lebakbulus Jakarta Selatan, Anies memelihara sejumlah burung. Jumlahnya saat ini “baru” belasan ekor, mulai dari cucakrowo hingga lovebird. “Tentu saja ada juga burung anis. Tahu kan burung anis?” Tanya Anies Baswedan kepada wartawan BBC, Heyder Affan, yang mewawancarainya.

“Itu burung yang suaranya bagus betul. Kalau sudah berbunyi, dia bergeraknya begini,” tambah Anies, sambil menggerakkan tangannya, menirukan gaya burung tersebut.

Ya, burung yang dimaksud adalah anis merah, yang kalau bunyi dibarengi dengan gaya teler ndoyong. Karuan orang-orang yang ada di sekitar Anies Baswedan, termasuk Heyder Affan, tergelak mendengar canda dari intelektual muda Indonesia itu.

Namun demikian, Anies Baswedan menegaskan, seluruh burung yang dia pelihara di rumahnya merupakan hasil penangkaran. “Saya tidak ingin ada burung yang dipelihara di rumah merupakan hasil penangkapan,” kata lelaki kelahiran 7 Mei 1969, kali ini dengan mimik serius.

Burung merupakan salah satu hobi yang ditekuninya sejak kecil, ketika dia masih tinggal di Jogja.  Meski lahir di Kuningan, Jawa Barat, masa sekolah dasar hingga SMA dihabiskan di Kota Pelajar. Dulu, kata Anies, saat libur atau usai pulang sekolah, ia sering main-main ke Pasar Burung Ngasem. Di sanalah, Anies menikmati suara-suara burung itu secara gratis. Tapi kalau punya uang, sesekali dia membelinya.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Sayangnya, pasar legendaries ini sudah tidak ada lagi, dan para pedagang dipindahkan ke Pasty. Kini, kalau mudik ke Jogja, Anies sering mengajak istri dan anak-anaknya ke Gembira Loka Zoo untuk melihat berbagai koleksi burung juga satwa lain, termasuk iguana.

Anies Baswedan bersama anak dan istri di Gembira Loka Zoo Jogja.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Membuat batin merasa tenang

Anies Baswedan merupakan cucu salah seorang perintis kemerdekaan, AR Baswedan, yang dulu pernah menjadi anggota BPUPKI, BP-KNIP, anggota parlemen, anggota Dewan Konstituante, serta pernah pula menjadi Menteri Penerangan dalam Kabinet Sutan Sjahrir III dan Kabinet Natsir.

Tidak bisa dimungkiri, burung menjadi salah satu “alat bantu” yang membuat batinnya lebih tenang dan itu sangat penting untuk kerja fikir seperti yang dilakoninya selama ini. Kerja fikirnya bukan hanya diakui di Indonesia, tetapi juga di dunia.

Anda masih ingat debat capres tahun 2009 lalu? Nah, salah seorang panelis yang diberi kepercayaan untuk menguji pasangan SBY – Boediono, Megawati – Prabowo, dan JK – Wiranto adalah Anies Baswedan.

Dua tahun setelah masuk dalam daftar “100 Intelektual Dunia”, nama Anies juga masuk dalam majalah Foresight terbitan Jepang, pada edisi khusus April 2010, yang berjudul “20 Orang 20 Tahun”, berisi nama-nama tokoh yang diperkirakan akan berperan dalam perubahan dunia dalam dua dekade mendatang.

Selain Anies, ada juga nama-nama tenar seperti Presiden Venezuela Hugo Chavez yang belum lama ini meninggal dunia, serta mantan menlu Inggris David Miliband. Setahun sebelumnya, Anies juga mendapat penghargaan sebagai salah seorang “Young Global Leaders 2009” dari Forum Ekonomi Dunia (The World Economic Forum).

Anies Baswedan merupakan intelektual dunia yang juga kicaumania. Semoga kisah ini bisa menginspirasi Anda, di bidang apa saja.

Sumber: bbc.co.uk

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.