Memenangi kelas murai batu (MB) memiliki gengsi dan prestise tersendiri bagi pemiliknya. Nilai transaksi burung juara pun paling besar dibandingkan dengan jenis burung kicauan lainnya. Tingginya minat ini pula yang membuat harga trotolan MB hasil breeding banyak dicari. Di Blok Barat, ada beberapa penangkar kenamaan yang sudah banyak mencetak anakan MB juara, salah satunya Arco-Kapuk Bird Farm (BF) Serang, Provinsi Banten.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Penangkaran milik Darlian ini berada di ujung Desa Taktakan, Kecamatan Serang Barat, Kabupaten Serang. Secara fisik, kandang penangkaran tidak berbeda dari kebanyakan breeder konvensional lainnya. Kandang dibuat bersahaja, jauh dari kesan modern. Namun dinding bata merah yang kokoh mengesankan kalau pemiliknya sudah mapan sebagai peternak papan atas yang banyak menelurkan murai jawara di pentas lomba nasional, khususnya di Jabodetabek dan sekitarnya.

Arco berdiri sejak 7 tahun lalu, dan hanya menekuni murai batu saja. Dari total 25 kandang  indukan, hingga kini sudah ada 1.000 ekor lebih anakan yang dihasilkan. Jumlah kandang sengaja dibuat terbatas, agar lebih fokus dalam mencetak anakan berkualitas hasil penjodohan materi indukan yang umumnya trah juara.

Saat Darlian memulai kongsinya dengan Edy Kapuk, penambahan materi indukan makin lengkap. Nama-nama Lemong, Raja Rimba, Cobra, Golden Boy, Matador, Brekele, dan Grandong merupakan basic blood induk jantan yang diandalkan hingga kini.

Begitu juga dengan indukan betina yang digunakanya saat ini, selalu menggunakan trah-trah berkualitas dan memiliki silsilah yang jelas. “Biasanya, kalau ada anakan yang kelak setelah dewasa juara di tangan pembelinya, maka adik burung tersebut akan laris manis dipesan para pelomba,” kata Darlian.

Sebagian calon pembeli biasanya harus indent, bahkan ada yang rela menunggu hampir 1 tahun hanya untuk mendapatkan adik atau saudara dari burung yang sudah berprestasi. Padahal harga anakan yang dibanderolnya cukup tinggi. Konon, di Jabodetabek, anakan trotolan yang sudah dari tangan ke tangan saja sudah mencapai Rp 5 juta – Rp 8 juta per ekor.

Maklumlah, kalau indent langsung ke Arco-Kapuk BF, peminat harus siap bersabar untuk antre menunggu giliran ini. Hal itu tak lain karena pesanan yang tiada henti mengalir di farm sekaligus kediamannya di kawasan Taktakan, Serang Barat.

Model dan konstruksi kandang

Darlian memanen anakan murai batu di salah satu petak kandang.

Darlian membangun kandang penangkaran murai batu dalam satu kompleks yang cukup luas. Setiap petak (untuk 1 pasangan indukan) dibangun dengan konstruksi dinding bata merah, berukuran  panjang 2,5 m, lebar 1,5 m, dan tinggi 2,5 m. Lantai kandang tetap dibiarkan berupa tanah, sehingga bisa ditanami pohon kecil. Di dalam kandang juga disediakan bak mandi berisi air bersih. Adapun kotak sarang diletakkan di bagian atas.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Dinding sebelah dalam juga dibiarkan tanpa diplester semen. Antara petak kandang yang satu dengan petak kandang di sebelah kiri atau kanannya harus tertutup rapat. Bagian belakang kandang juga tertutup. Jadi, hanya bagian depan saja yang terbuka. Sedangkan separo bagian atas (atap) dibuat terbuka (menggunakan bahan strimin). “Yang penting, antara pasangan satu dan pasangan lainnya tidak saling melihat,” ujar Darlian.

Sebelum penjodohan, kenali karakter calon indukan

Sebagai breeder kawakan, Darlian memiliki cara tersendiri dalam memulai penjodohan antara calon induk jantan dan calon induk betina. Hal pertama yang perlu diingat adalah selalu mengenali karakter calon indukan yang akan dijodohkan.

“Biasanya induk jantan yang lebih agresif. Karena itu, agar lebih fokus, saya lebih mempelajari karakter induk jantannya. Begitu didekatkan dalam sangkar terpisah, kita harus selalu memantau perilaku induk jantan. Kalau terlihat tenang dan cenderung memanggil-manggil betina, ya tinggal dimasukan saja keduanya ke kandang ternak,” jelas Darlian, yang tak pelit berbagi ilmu.

Bagaimana kalau indukan jantan terlihat sangat agresif? Perilaku burung jantan agresif saat sangkarnya didekatkan dengan  sangkar burung betina antara lain menabrak-nabrak jeruji sangkar.

“Indukan jantan seperti ini jangan dimasukkan begitu saja di kandang ternak. Induk betina boleh dilepas di kandang ternak. Burung jantan tetap dikurung dalam sangkar, namun sangkar ditempatkan di dalam kandang ternak. Biarkan mereka saling mengenal lebih dalam, bisanya butuh waktu 3-4 hari,” kata Darlian.

Mengapa induk betina dibiarkan bebas, sedangkan betina tetap di sangkar? Menjawab pertanyaan ini, Darlian menjelaskan, burung betina perlu lebih memahami kondisi dan situasi kandang. Jadi, ketika suatu saat induk jantan dilepas, dan masih memperlihatkan perilaku agresifnya, maka betina sudah bisa memahami suasana kandang dan mudah mencari tempat aman untuk bersembunyi.

Tanda-tanda indukan berjodoh

Kalau sudah berjodoh, tidak lebih dari 1 minggu induk betina akan bertelur. Burung yang sudah berjodoh memiliki beberapa tanda sebagai berikut :

  • Induk jantan dan betina saling mendekat.
  • Induk jantan sering mengajak betinanya masuk ke kotak sarang, sambil mengangkut serabut daun pinus / cemara kering, dibarengi indukan betina yang langsung bertelur.

Setelah menetas, anakan dibiarkan diasuh indukannya sampai umur 1 minggu. Pada hari ke-8 s/d hari ke-10, anakan sudah dipanen. Dalam waktu 1 minggu setelah anakan dipanen, induk betina biasanya langsung kembali bertelur.

Anakan murai batu Arco-Kapuk Bird Farm Serang.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Bagaimana cara merawat anakan murai batu? Simak di serial kedua. (d’one)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.