Mutasi warna lovebird (1): Pemahaman awal genetika dasar

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Memenuhi permintaan beberapa penangkar lovebird, omkicau.com akan memberikan panduan berseri mengenai mutasi warna pada lovebird. Panduan ini juga bisa digunakan untuk penangkaran burung paruh bengkok lainnya, seperti nuri, cockatiel, parkit, dan macaw, karena pola pewarisan gen terkait warna memiliki prinsip yang sama dengan lovebird. Panduan ini disusun berdasarkan Ilmu Genetika yang saya peroleh dari Fakultas Peternakan UGM, artikel para ahli lovebird, dan beberapa website lovebird mancanegara yang saya cantumkan di setiap akhir tulisan. Selamat menikmati.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Selama ini, sebagian besar penangkar lovebird di Indonesia lebih sering melakukan trial and error dalam mencetak anakan untuk menghasilkan warna-warna tertentu. Modus yang dilakukan bermacam-macam. Ada yang memelihara beberapa ekor burung jantan dan beberapa ekor burung betina dalam kandang koloni. Mereka dibiarkan memilih pasangan sendiri, kemudian melihat warna dari anakan yang dihasilkan. Metode ini antara lain diterapkan Om Agus (ABS Bird Farm Jakarta).

Ada juga yang menjodohkan induk jantan warna A dan induk betina warna B dalam kandang soliter. Jika anakan yang dihasilkan memiliki warna unik, dan jarang dimiliki penangkar lain, maka pasangan ini akan dijadikan penghuni tetap di penangkarannya. Jika hasilnya biasa-biasa saja, mungkin dia akan mengganti salah satu induk dengan induk lain, sampai menghasilkan anakan dengan warna yang diharapkan.

Tidak apa-apa, dan tidak ada salahnya terus mencoba. Namanya juga belum tahu, nanti lama-lama juga akan tahu. Tetapi kalau ada cara lain yang lebih praktis, tanpa harus membuang waktu, tenaga, maupun biaya yang tidak sedikit, mengapa tidak mempelajarinya?

Modalnya tidak ribet: mau belajar sebentar mengenai dasar-dasar mutasi warna pada lovebird. Mungkin ada beberapa istilah genetika yang memusingkan, tetapi itulah bagian dari perjuangan Anda. Om Kicau juga berusaha menyederhanakan beberapa istilah genetika, meski sebagian istilah tetap dibiarkan apa adanya.

Jika sudah memahami dasar-dasar mutasi warna, Anda sejak awal bisa menggunakan induk jantan A dan induk betina B untuk menghasilkan anakan dengan warna tertentu. Bisa seperti induk A, induk B, atau bahkan muncul warna baru yang berbeda dari kedua induknya. Bahkan warna anakan sudah bisa Anda prediksi sebelum telur menetas.

Ok, sudah siap? Kita mulai tahap demi tahap yang akan membangun pemahaman Anda mengenai ilmu genetika terapan, khususnya mutasi warna pada lovebird.

GENETIKA DASAR

sel-1Karena bukan dosen, bukan pula pengajar yang baik, saya akan memberikan pemahaman tentang genetika dasar dengan cara yang mudah dipahami orang. Sekarang perhatikan gambar di samping.

Ya, ilustrasi sebuah rumah yang semua dindingnya dibangun dari batu bata, disusun bertumpuk dan berjejer, direkatkan dengan semen. Dinding-dinding dari batu bata inilah yang membentuk ruangan-ruangan seperti ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur, kamar mandi, dapur, dan sebagainya. Jadi, rumah tersusun atas ribuan batu bata.

Sekarang lihat di bawah ini:

sel-2

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Jika burung diibaratkan rumah, maka batu bata dapat diibaratkan sebagai sel. Jadi burung pun terbentuk dari ribuan sel. Sel adalah unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan bagi semua makhluk hidup, termasuk burung. Semua fungsi kehidupan burung diatur dan berlangsung di dalam sel.

Burung memiliki paruh yang bisa digunakan untuk makan, minum, atau senjata berkelahi. Tetapi paruh pun tersusun oleh sel. Burung bisa bernafas, karena memiliki organ pernafasan mulai dari lubang hidung (nares), tenggorokan, hingga paru-paru. Tetapi semua organ itu juga tersusun oleh sel.

Burung mempunyai sistem peredaran darah seperti pembuluh darah dan jantung, tetapi semuanya juga tersusun oleh sel. Burung dapat berkembang biak, karena memiliki organ reproduksi yang tersusun oleh sel. Begitu pula dengan sistem saraf, bulu, sayap, ekor, dan sebagainya, semua tersusun oleh sel.

Semua organ tubuh maupun sistem di dalam tubuh burung bisa diibaratkan sebagai ruangan-ruangan di dalam rumah. Semuanya tersusun dari “batu bata” alias sel.  Nah, sekarang kita ambil 1 sel saja. Setiap sel memiliki struktur yang rumit, seperti gambar di bawah ini:

ANATOMI SEL
ANATOMI SEL

Rumit? Ya! Saya pun dulu butuh waktu lama untuk menghafal bagian-bagian dari sel (dan sekarang sudah banyak yang lupa, he..he..). Dalam panduan ini, saya tidak meminta Anda untuk menghafalkan. Cukup dipahami saja, betapa kompleks bagian terkecil dari tubuh burung yang bernama sel itu.

Pada gambar di atas terdapat istilah yang saya tulis dengan warna merah: nucleus, atau nukleus / inti sel. Ini yang perlu diingat. Setiap sel pasti memiliki inti sel. Saya meminta Anda untuk mengingatnya, karena di dalam inti sel inilah terdapat kromosom.

ILUSTRASI SEL DAN INTI SEL
ILUSTRASI SEL DAN INTI SEL

Kromosom merupakan tempat penyimpanan semua file dari setiap individu burung. Di sini tersimpan semua informasi dasar mengenai burung, mulai dari warna bulu kepala, warna bulu ekor, warna bulu sayap, warna iris mata, warna paruh, warna kaki, panjang tubuh, karakter, serta sifat atau data penting lainnya. Inilah sebabnya saya perlu menjelaskan masalah ini, agar Anda tahu dari mana mutasi warna pada lovebird bekerja.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

Seluruh informasi dalam kromosom ini tersimpan dalam paket lebih kecil yang disebut gen. Jadi, dalam kromosom terdapat beberapa gen. Di sinilah ditemukan sifat-sifat atau karakter yang diwarisi individu burung dari bapak dan ibunya, dan nantinya akan diwariskan pula kepada anak atau keturunannya.

DI DALAM KROMOSOM TERDAPAT GEN
DI DALAM KROMOSOM TERDAPAT GEN

Jika Anda pernah mendengar tes DNA (deoxy-ribo nucleid acid) untuk mengetahui identitas seseorang, itu karena setiap orang memiliki seperangkat informasi yang khas dalam gennya, dan selalu dapat ditemukan pada setiap sel dalam tubuh orang tersebut, mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut. Hal ini juga berlaku pada burung, satwa lain, dan tanaman.

Jenis-jenis kromosom

Kromosom dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Kromosom tubuh / autosom (autosomal chromosome), yaitu kromosom yang ada di dalam tubuh burung, misalnya paruh, kepala, bulu, kaki, dan sebagainya.
  2. Kromosom seks (sex-chromosome), yaitu kromosom yang akan menentukan jenis kelamin burung: apakah jantan atau betina.

Kromosom seks pada burung

Kromosom dalam setiap sel makhluk hidup selalu dalam keadaan berpasangan. Ini berlaku untuk kromosom tubuh maupun kromosom seks. Kromosom seks pada burung serta unggas lainnya memiliki keunikan tersendiri, karena yang menentukan jenis kelamin anaknya bukan induk jantan, melainkan induk betina.

Burung jantan mempunyai kromosom ZZ, sedangkan burung betina memiliki kromosom ZW. Seperti dijelaskan sebelumnya, kromosom dalam sel selalu dalam keadaan berpasangan. Pada burung jantan, ZZ adalah pasangan kromosom yang terdiri atas 2 kromosom Z. Pada burung betina, ZW adalah pasangan kromosom yang terdiri atas 1 kromosom Z dan 1 kromosom W. Jadi yang menentukan jenis kelamin anaknya adalah kromosom W yang hanya dimiliki oleh burung betina.

Susunan kromosom ini berbeda dari manusia dan binatang mamalia, di mana laki-laki / jantan memiliki pasangan kromosom yang berbeda (XY), sedangkan perempuan / betina XX. Pada manusia dan mamalia, yang menentukan jenis kelamin anaknya adalah laki-laki / jantan, yang memiliki kromosom Y.

Nah, jika induk betina menghasilkan telur fertil (telur subur / telur yang dibuahi sel sperma), maka 1 kromosom induk jantan akan bertemu dengan 1 kromosom induk betina. Dengan demikian, anakan yang dihasilkan akan memiliki empat kemungkinan berikut ini:

  • Anakan akan memperoleh 1 kromosom ibunya (Z) dan 1 kromosom bapaknya (Z), sehingga memiliki kromosom seks ZZ dan berjenis kelamin jantan.
  • Anakan akan memperoleh 1 kromosom ibunya (Z) dan 1 kromosom bapaknya (Z yang satu lagi), sehingga memiliki kromosom ZZ dan berjenis kelamin jantan.
  • Anakan akan memperoleh 1 kromosom ibunya (W) dan 1 kromosom bapaknya (Z), sehingga memiliki kromosom seks ZW dan berjenis kelamin betina.
  • Anakan akan memperoleh 1 kromosom ibunya (W) dan 1 kromosom bapaknya (Z yang satu lagi), sehingga memiliki kromosom ZW dan berjenis kelamin betina.

Dari keempat kemungkinan tersebut, ada dua kemungkinan anakan berjenis kelamin jantan dan dua kemungkinan lagi betina. Dengan demikian, probabilitas (teori kemungkinan) mengenai jenis kelamin anaknya adalah 50% jantan dan 50% betina.

Probabilitas jenis kelamin pada anakan lovebird.
Probabilitas jenis kelamin pada anakan lovebird.

Saya akan menyederhanakan gambar di atas, dengan gambar di bawah ini:

Kartu distribusi kromosom seks pada anakan lovebird.
Kartu distribusi kromosom seks pada anakan lovebird.

Sudah paham?

Ketika telur lovebird sudah dibuahi sel sperma, dan siap untuk dierami induknya atau menggunakan mesin tetas, maka susunan kromosom ini sudah lengkap, tetap, dan tidak akan berubah. Gen-gen yang ada di dalam kromosom sudah membawa data-data penting, seperti warna bulu pada kepala, warna bulu punggung, warna bulu sayap, warna bulu kaki, warna iris mata, warna paruh, warna kaki, mental kuat atau tidak, dan sebagainya. (bersambung ke seri 2)

Tunggu serial berikutnya: Apa untungnya mutasi?

Referensi Utama:

  • agapornis.be
  • agapornis.info
  • mutavi.info
  • africanlovebirdsociety.com
  • artikel David Britton: Parrot Genetics in Color Mutations for Novice Pet Bird Breeders (birdpets.onenessbecomesus.com)

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

3 Comments

Komentar ditutup.