Sejumlah kicaumania dari Jambi Team meraih prestasi gemilang dalam Lomba Burung Berkicau Liga Sumatera Seri II di Lubuk Linggau, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, Minggu (21/4) kemarin. Murai batu Panglima milik Yongka dan kacer Bajing Ireng milik Zoel Bakung memenangi kelas paling bergengsi: Executive. Dua kemenangan ini memberi andil besar kepada Jambi Team, yang sukses mendulang 1.700 poin, atau nilai tim tertinggi dalam Liga Sumatera Seri II.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Panglima harus bersaing ketat dengan Racun, murai batu milik Ramadan yang harus puas di urutan kedua. Ramadan adalah adik kandung Muhammad Khadafi (Aceh Bintang SF Lampung). Burung ini memang milik Ramadan dan sering menjuarai even di Aceh. Setelah dirawat sang kakak di Lampung, Racun menjelma menjadi salah satu murai batu jawara nasional.

Sebelum lomba dimulai, seluruh personel Jambi Team memang sudah membulatkan tekad agar menjadi yang terbaik di setiap sesi. Jambi Team memang memiliki amunisi yang memadai di sejumlah kelas, terutama murai batu dan kacer. Untuk murai batu, misalnya, ada Panglima, Anatta dan Panna (milik Aphing), dan Happy Birthday (milik Akia alias Herjohan) yang baru rampung mabung. Adapun untuk kacer, ada Bajing Ireng yang sukses menjadi juara BnR Award 2013, dan Senpi milik Andre Sutanto.

Dengan strategi dan amunisi yang mumpuni, pada akhirnya Panglima dan Bajing Ireng berhasil menjalankan tugas majikannya dengan baik. Kelas Executive, dengan tiket Rp 500.000 / peserta, hanya melombakan dua jenis burung saja: murai batu dan kacer.

Yongka: Ini kemenangan Jambi Team, bukan kemenangan Yongka.

Atas kemenangan ini, Yongka dan Zoel Bakung masing-masing berhak mendapatkan trofi serta hadiah uang Rp 10 juta plus bonus Rp 5 juta. Nanti, setelah seluruh seri selesai, juara umum MB masih akan mendapat hadiah lagi sebesar Rp 30 juta, sedangkan juara umum kacer Rp 20 juta.

Yongka dan Zoel Bakung tidak bisa menyembunyikan rasa gembiranya atas kemenangan gaco-gaco mereka. Terlebih bagi Yongka yang berhasil membuktikan ucapannya kepada pembaca omkicau.com. Dalam berita terdahulu (cek di sini), Yongka mengatakan bahwa Panglima siap mengancam Sumatera.

“Yang pasti, ini kemenangan Jambi Team, bukan Yongka atau Zoel,” kata Yongka, salah seorang kicaumania yang dituakan di Jambi Team, kepada Om Kelana Lana yang melaporkannya untuk omkicau.com.

Sedangkan Bajing Ireng saat ini memang sulit ditaklukkan di Sumatera. “Di Sumatera sudah sering juara, meski jarang diekspose secara besar-besaran sebagaimana lomba di Jawa,” kata Zoel Bakung.

Bajing Ireng in Action

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Zoel Bakung: Puas melihat penampilan Bajing Ireng.

Aphing sukses di murai batu dan lovebird

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

APHING

Sukses Yongka bersama Panglima diikuti rekan setimnya, Aphing, yang memenangi tiga kelas murai batu lainnya. MB Anatta berhasil mencetak nyeri juara 1, masing-masing di Kelas Khusus dan Kelas Liga Sumatera B. Sedangkan Panna, pelapis Anatta, menjadi juara 1 di Kelas Favorite yang justru setingkat di atas Kelas Khusus.

Bukan hanya itu. Lovebird Venus, yang dijuluki Om Kicau sebagai mesin ATM bagi Aphing, juga memborong sejumlah gelar, meski bukan juara 1. Jagoan yang baru mentas dari latber ke latber ini dua kali menjadi runner-up, masing-masing di Kelas Liga Sumatera A dan Kelas Liga Sumatera B.

Kosim dan Ipung, dua kru Aphing yang berangkat ke Lubuk Linggau.

Kacer Senpi berhasil nyeri juara 1

Kacer Senpi milik Andre Sutanto sebenarnya juga turun di Kelas Executive, bersaing dengan Bajing Ireng milik rekan setimnya, Zoel Bakung. Namun, inilah yang mesti difahami semua kicaumania, khususnya pelomba. Ada kondisi tertentu di mana burung sehebat apapun bisa macet bunyi, meski hanya beberapa waktu saja, baik karena lingkungan yang kurang disukainya, atau ada sesuatu yang mengganggu fisik dan mentalnya.

Senpi yang termasuk salah satu kacer terbaik di Indonesia sama sekali tidak mau bunyi di kelas paling bergengsi. “Dia cuma melihat-lihat ke atas, lalu ke bawah, sambil melamun,” kata Andre Sutanto, mencoba memahami kondisi jagoannya.

Setelah sesi ini selesai, Andre mencoba menenangkannya dan memberinya treatment khusus. Senpi kemudian diturunkan lagi di Kelas Liga Sumatera B dan Kelas Musi Rawas Darussalam. Hasilnya? Senpi sukses mencetak double winner, alias nyeri juara 1 di dua kelas tersebut.

“Saya berencana menurunkan Senpi ke Piala Raja Jogja, 9 Juni mendatang. Bahkan saya sudah mendaftar,” kata Andre, yang dalam catatan Om Kicau memang sudah memesan tiket Piala Raja 2013, dengan nomor urut 9.

Andre Sutanto bersama kacer Senpi.

Satu catatan penting dari Liga Sumatera Seri II di Lubuk Linggau adalah komitmen bersama para peserta yang berlomba secara sportif alias fair play. Dampaknya, lomba berjalan lancar dan tak ada komplain sedikit pun dari para pelomba.

Kini Jambi Team kembali merapatkan barisan guna menghadapi tantangan yang tak kalah berat, yaitu Liga Sumatera Seri III di Kota Padang, Sumatera Barat, tanggal 26 Mei mendatang.

Selamat kepada para pemenang, dan tetap semangat untuk peserta lainnya.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.