Persaingan kelas kacer di Jabodetabek terbilang ketat. Dalam setiap gelaran, sesi ini kerap diluberi peserta. Ini yang membuat kelas kacer memiliki gengsi dan prestise tersendiri, tak kalah dari murai batu yang juga memiliki penggemar seabrek. Jawara lama dan baru pun selalu bermunculan di kelas kacer. Dalam persaingan ketat ini tercatat nama Syekh Jatayu, kacer besutan Om Alfin Anwari, kicaumania asal Cijantung Jakarta Timur.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Syekh Jatayu dikenal sebagai salah satu kacer dengan prestasi stabil saat ini. Nyaris setiap pekan turun ke lapangan, dia selalu memberikan trofi atau hadiah uang kepada sang pemilik. Hebatnya lagi, gaco yang satu ini tidak hanya sekali meraih gelar juara dalam satu even, tetapi rata-rata mencetak hattrick atau tiga kali juara 1 dalam satu even.

Yang paling gres, Syekh Jatayu memetik tiga gelar juara pertama dalam even PBI Cabang Bekasi di Lapangan Cobra Tambun, Bekasi, Minggu (21/4) lalu. Bahkan burung ini pernah mencetak prestasi empat kali juara pertama dalam satu lomba alias quattrick. Sebuah prestasi yang sungguh luar biasa.

Kacer Syekh Jayatu in Action

Kesuksesan ini tentu didukung kualitas materinya. Variasi lagu yang lengkap, dengan tonjolan suara gereja, parkit, dan rambatan yang tembus, serta speed rapat dan durasi kerja nyaris tanpa jeda. Semua itu menjadi modal utama Syekh Jatayu saat menekuk lawan-lawannya. Tidak hanya materi, gayanya juga sensasional: buka ekor dengan rancak.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Sejak tiga tahun di tangan Om Alfin, sudah puluhan gelar juara berhasil dikoleksinya. Ini membuktikan Syekh Jatayu merupakan salah satu kacer papan atas Blok Barat. Tak heran jika burung ini dilirik sejumlah pelomba di Tanah Air. Sayangnya, sampai saat ini belum menemukan kecocokan harga.

Perawatan kacer Syekh Jatayu

Om Marjo merawat Syekh Jatayu tanpa kandang umbaran.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Kualitas seekor burung, selain dipengaruhi faktor genetik, tentu juga tidak lepas dari faktor perawatan sehari-hari. Lalu, bagaimana kiat Marjo, sang perawat Syekh Jayatu, dalam memoles burung ini sehingga selalu tangguh di lapangan ketika menghadapi lawan-lawannya?

Penanganan Syekh Jatayu memang berbeda dari kacer-kacer jawara pada umumnya, yang sering memanfaatkan kandang umbaran saat di rumah. Syekh Jatayu justru tidak memerlukan kandang umbaran.

Demikian pula dalam pemberian extra fooding (EF), Syekh Jatayu lain daripada yang lain. Burung ini malah ogah mengkonsumsi jangkrik, tetapi lebih menyukai kroto segar dan buah-buahan seperti pepaya dan pisang kepok. “Hanya say mabung burung ini mau makan jangkrik cukup banyak,” jelas Marjo.

Yang penting, menurut dia, setting saat di lapangan, terutama pemberian beberapa ekor ulat hongkong dan ulat bambu dari sesi ke sesi. Pengaturan serangga inilah yang menjadi salah satu kunci keberhasilan Syekh Jatayu di medan tempur.

Ada satu lagi “rahasia” yang rela dibocorkan Marjo. Saat istirahat, atau menjelang turun di sesi berikutnya, Syekh Jatayu wajib dimandikan. Ini yang membuatnya selalu stabil, tak pernah kendur dikepung lawan-lawannya. (d’one)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.