Setiap tahun, jutaan burung bermigrasi ke daerah bahkan wilayah negara lain. Ada yang bermigrasi beberapa saat menjelang musim dingin tiba, tetapi ada juga yang bermigrasi ketika persediaan pakan di habitatnya menipis, atau bermigrasi hanya untuk berkembang biak. Lokasi tujuan dari sekawanan burung migran umumnya sama, karena dipengaruhi medan magnet bumi. Tapi bagaimana burung bisa medeteksi medan magnet masih menjadi tanda tanya bagi para ilmuwan sejak beberapa dekade lalu, dan baru terungkap melalui penelitian gabungan Austria – Australia baru-baru ini.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Penelitian gabungan ini melibatkan sejumlah ilmuwan dari Laboratorium Keays, Institut Patologi Molekuler di Wina, Austria, dan ilmuwan dari Australian Microscopy & Microanalysis Researc Facility (AMMRF), University of Western Australia. Hasil penelitian mereka yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology, cukup mencengangkan berbagai kalangan, termasuk para peneliti yang pernah mengungkap mengapa burung merpati pos selalu mampu kembali ke rumah atau kandangnya.
Terungkap bahwa semua burung, termasuk burung non-migran alias burung penetap, memiliki bola besi dalam saraf sensorik. Burung memiliki sel-sel yang disebut sel rambut dan terdapat dalam telinga, yang bertanggung jawab untuk mendeteksi suara dan gravitasi. Setiap sel rambut memiliki bola besi tunggal dan selalu berada di tempat yang sama pada setiap selnya.
Bola besi tersebut ditemukan pada setiap jenis burung, tetapi tidak bisa ditemukan pada manusia. Ini merupakan penemuan mengejutkan, karena selama beberapa dekade, belum pernah ada temuan mengenai bola besi. Hasil penelitian gabungan ini bahkan seperti mematahkan hasil temuan sel-sel kaya besi yang terdapat pada paruh merpati, yang disebut sensor magnetik, yang menjadi penyebab mengapa merpati bisa menemukan jalan pulangnya. Sel-sel kaya besi itu ternyata hanya sel-sel darah ( lihat kembali artikel mengenai merpati yang bisa menemukan jalan pulangnya di sini ).
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Ilmuwan dari AMMRF, Dr Jeremy Shaw dan Prof Martin Sunders, yang dikenal sebagai spesialis dalam penggunaan mikroskop elektron analitik, turut membantu dalam menggambarkan struktur bola besi ini.
“Sel-sel rambut adalah kandidat yang terbaik, kaeena bsia sudah dipastikan neuron (saraf). Hanya saja, kami masih mempelajari bagaimana sensor magnet bekerja. Kami belum mengtahui lebih jauh mengenai apa yang dilakukan bola-bola besi misterius ini” kata Dr Keays, pimpinan peneliti dari Tim Austria.
—
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.