Popularitas burung cucak hijau kini makin melambung, dan diperkirakan akan menggeser beberapa jenis burung papan atas lainnya. Meningkatnya popularitas cucak hijau (CI) ditandai dengan makin banyaknya jumlah kelas CI dalam setiap even lomba dan meningkatnya level lomba, dengan jumlah peserta yang nyaris full. Dua tengara ini pasti disebabkan oleh meningkatnya jumlah penggemar, dan itu berarti disertai pula dengan peningkatan harga.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Berdasarkan analisis omkicau.com, dengan membuka catatan mengenai beberapa lomba yang sudah dan akan digelar, sebagian besar event organizer (EO) umumnya membuka tiga kelas CI atau lebih. Rekor jumlah kelas CI bakal terjadi dalam Piala Raja di Taman Candi Prambanan Sleman, Jogja, 9 Juni mendatang, karena panitia membuka enam kelas cucak hijau sekaligus. Wowww !!!

Bukan hanya itu, makin banyak pula EO yang menempatkan cucak hijau ke dalam kelas utama atau kelas paling bergengsi. Ini sudah terjadi dalam even Valentine Jogja (17/2), Jogja-Jogja 2013 (10/3), Bupati Kediri Cup (24/3), Bupati Jepara Cup VI (21/4), dan sebagainya.

Dalam Lomba Burung Berkicau TKKM Cup I, Minggu (19/5) ini, cucak hijau juga menjadi salah satu jenis burung yang masuk dalam kelas utama. Beberapa agenda lomba mendatang, seperti Iwan Kopi Luwak Cup III Jember (26/5), Pemuda Cup Sampit (26/5), Piala Raja, Bhayangkara Cup Madiun (16/6), dan Kapolres Cup Kebumen (23/6) juga menempatkan CI di kelas utama.

Bahkan ada peristiwa fenomenal dalam gelaran Iwan Kopi Luwak III di Jember, 26 Mei mendatang, di mana panitia membuka lima kelas CI, dan menjadikan cucak hijau sebagai satu-satunya jenis burung di kelas utama. Sebuah tindakan yang sangat berani, yang mungkin saja dilatari kecintaan Om Iwan Kopi Luwak terhadap cucak hijau.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Meski hobi burung berdiri di atas prinsip hiburan / kesenangan, tidak bisa dimungkiri apabila hukum ekonomi tetap berlaku di sini. Makin banyak orang mencari dan membeli CI, makin meningkat pula harga yang ditawarkan pedagang. Dan, seperti itulah yang terjadi saat ini.

Berikut ini perkembangan harga cucak hijau di beberapa daerah di Indonesia, berdasarkan pantauan Tabloid Agrobur dan data tambahan dari omkicau.com. Tabel harga ini bukan bersifat mengikat, tapi sekadar kisaran yang bisa dijadikan ancar-ancar sebelum membeli.

DAERAH / PASAR KISARAN HARGA DESKRIPSI
Sidoarjo dan sekitar 1.250.000 muda hutan, Tarakan
Denpasar, Tabanan, 1 juta – 1,5 juta bakalan
2 juta atau lebih prospek latber
Cirebon, Kuningan,

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

dan Indramayu

1.000.000 bakalan
2 juta – 2,5 juta sudah gacor
Samarinda, Kaltim 400.000 – 500.000 bakalan
Berau, Kaltim 250.000 – 350.000 belum nopeng
400.000 – 600.000 sudah nopeng
1.500.000 atau lebih siap lomba
PB Pramuka Jkt 750.000 dewasa hutan
PB Depok Solo *) 500.000 dewasa hutan, Sumatera
600.000 – 650.000 trotolan, Sumatera
1.500.000 trotolan, Banyuwangi
1.000.000 dewasa hutan, Banyuwangi
Tangerang **) 450.000 – 700.000 muda hutan
PB Kupang Sby **) 550.000 dewasa hutan
650.000 trotolan

*) data April 2013; **) data Maret 2013, yang kemungkinan sudah berubah saat ini.

CI Banyuwangi, Jember, dan Tarakan jadi incaran

Cucak hijau dari Banyuwangi

Berdasarkan pantauan Tabloid Agrobur, sebagaimana diberitakan dalam edisi No 649 – Minggu III Mei 2013, cucak hijau asal Banyuwangi dan Jember menjadi incaran para ijomania di berbagai daerah. CI dari kedua kota di Jawa Timur itu dikenal memiliki materi yang cocok buat lomba. Harga pun kini mulai melambung di atas rata-rata harga pasar. Apalagi jika burung pernah jadi juara, meski hanya sekelas latberan.

Sebenarnya cucak hijau asal Jember dan Banyuwangi sudah lama menjadi incaran pemain. Tetapi permintaan tahun ini menunjukkan peningkatan pesat, khususnya burung-burung muda.

Para pedagang di Bali pun umumnya mendatangkan cucak hijau dari kedua daerah tersebut. Sebagian sudah sudah jadi. Namun ada juga yang membelinya saat bakalan, kemudian dibesarkan, dilatih, dan diturunkan di latber-latber. Jawara latber sudah memiliki harga yang melambung tinggi daripada harga pasaran, minimal Rp 2 juta.

Bahkan, dalam perkembangan terbaru, cucak hijau asal Tarakan, Kalimantan Timur, juga diincar para ijomania, baik yang ada di Kalimantan maupun Jawa. Beberapa pemain cucak hijau di Sidoarjo juga menggunakan CI dari Tarakan, yang menurut mereka memiliki materi lebih bagus daripada CI asal Jember dan Banyuwangi.

Cucak hijau dari Kalimantan, khususnya Tarakan, juga mulai naik daun.

Menurut Mr Jono, pemandu bakat asal Sidoarjo yang bertahun-tahun memoles cucak hijau, burung asal Tarakan punya materi lagu yang lebih komplet, dan postur lebih besar. Milan, gaco besutannya yang sering juara di Blok Timur, juga berasal dari Tarakan.

Harga cucak hijau muda hutan asal Tarakan di Sidoarjo saat ini minimal Rp 1,25 juta. Jika materinya makin bagus, maka harga pun makin mahal. “Bisa jadi harga cucak hijau sekarang makin meroket, karena peserta di kelas ini nggak pernah sepi. Otomatis banyak pemain yang mencari untuk lomba,” kata Mr Jono.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.