Adry Riady sudah memastikan partisipasinya dalam Piala Raja di Taman Candi Prambanan, Minggu, 9 Juni mendatang. Bahkan dia menjadi pemesan tiket paling awal, sehingga tercatat pada nomor urut 1. Rencananya Om Adry akan menurunkan kacer jawaranya, Speed Racer. Eh, rupanya gaco ini belum selesai masa mabungnya. Sebagai pengganti, dia akan menjajal Sukhoi, kacer yang baru di-take-over dari Ato Tonblok.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sukhoi dipinang Om Adry dengan mahar Rp 45 juta, disaksikan langsung oleh pemilik awal Om Apit. Yang menarik, ketika para pemain kacer di Sumatera umumnya menggunakan burung hasil tangkapan hutan, Sukhoi justru merupakan burung hasil penangkaran.
Langkah ini perlu diapresiasi, sebagai tanggung jawab para pemain dalam melestarikan kacer di alam bebas. Meski burung ring, performa suara dan gaya Sukhoi tak kalah dari kacer alam, dan itu sudah dibuktikannya di berbagai even dengan mengalahkan burung non-ring.
“Saya sudah lama memantau Sukhoi. Dari sisi materi dan penampilan, Sukhoi sudah layak menjadi pelapis Speed Racer. Lagunya dapat, apalagi volumenya. Power dan stabilitasnya pun oke,” kata Om Adry.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sebagai burung ring, Sukhoi punya keuntungan tersendiri. Dia bisa bermain di kelas kacer biasa, sekaligus bisa tampil di kelas khusus, yaitu kacer ring. Apalagi Pantia Piala Raja juga membuka kelas khusus ini, yang berada dalam kelompok Kelas Bintang PBI.
“Asal bisa tampil maksimal seperti dalam Kontes Lokalan Bangka, insya Allah Sukhoi tidak akan malu-maluin Bangka dalam Piala Raja nanti. Doakan saja,” ujar Om Adry.
Meski demikian, mengingat Piala Raja merupakan even nasional yang juga diikuti kacer-kacer papan atas di Indonesia, dia tidak berani menargetkan apa-apa.
“Saya nyantai aja berangkat ke PR. Yang penting silaturahmi. Insya Allah besok kita juga mau mengundang teman-teman Jogja untuk gantian bisa silaturahmi ke Bangka. Tentu kehormatan besar kalau tokoh seperti Mr Bagya bisa hadir ke Bangka, meski hanya melihat-lihat saja,” tandas Om Adry. (Waca Jogja)
—