Kemiskinan tak selalu identik dengan kebodohan. Setidaknya hal itu dibuktikan Metta Andriani, siswi Kelas XII SMAN 1 Kedungwaru, Tulungagung, yang lulus ujian nasional (UN) dengan nilai tertinggi di kabupaten tersebut. Namun jerat kemiskinan memaksanya tak bisa kuliah, sehingga kini dia bekerja sebagai buruh di sebuah toko pakan burung di Desa Ngujang, Kedungwaru. Artikel ini semoga dapat menggugah rasa kemanusiaan kita bersama.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Ayah Metta, Santosa, hanyalah seorang tukang batu. Sedangkan ibunya, Emi Supangatin, menjadi tukang jahit dari perusahaan konveksi. Sambil menunggu pengumuman hasil UN, dia memutuskan bekerja sebagai buruh toko pakan burung milik Parlan, juga di Desa Ngujang, atau sekitar 1 km dari rumahnya.
Setiap hari, sekitar pukul 13.30, Metta langsung menuju ke toko. Tugasnya melayani pembeli dan pelanggan majikannya. Menimbang millet dan canary seed, atau menakar jangkrik, ulat hongkong, dan ulat kandang, serta melayani pembeli sangkar dan aksesoris kandang lainnya.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Metta, gadis kelahiran Desa Ngujang, 2 Maret 1995, harus tetap berada di toko hingga pukul 21.00. Setiap bulan, dia memperoleh upah sebesar Rp 400.000, untuk membantu kedua orangtua. Apalagi sudah tidak ada aktivitas sekolah lagi, kecuali menunggu pengumuman UN.
Dan, ketika pengumuman hasil UN, Jumat (24/5) lalu, Metta senang sekali bisa lulus. Bahkan nilainya 56,45, atau tertinggi di antara seluruh siswa SMA Jurusan IPA di Tulungagung. Semua nilainya bagus, terutama matematika.
“Saya ingin jadi guru matematika,” kata Metta ketika diwawancarai Surya Online di toko majikannya, Selasa (28/5) kemarin.Itu sebabnya, dia ingin meneruskan kuliah di Ilmu Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Malang.
Karena tak lolos dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang diumumkan Senin (27/5) lalu, dia tidak mungkin meneruskan niatnya. Sebenarnya lulusan yang tak lolos SNMPTN masih bisa mengikuti SBMPTN, tetapi Metta mengurungkan niatnya karena khawatir orangtua tidak mampu membiayai kuliahnya.
Maka, meneruskan bekerja di toko pakan burung menjadi kenyataan yang harus dijalaninya. Ketika teman-temannya kini sibuk belajar menghadapi SBMPTN, dia harus menghafal harga kroto, sangkar burung, jangkrik, dan aneka keperluan lain untuk burung piaraan.
Dia akan terus menjadi buruh di toko pakan burung, setidaknya selama setahun sambil menabung, agar uangnya bisa untuk meneruskan kuliah tahun depan. Saat ini ia tak mungkin mewujudkan awal impiannya menjadi guru matematika, karena dia masih punya adik yang juga butuh biaya sekolah.
Semoga ada jalan keluarnya, nduk…
—
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Semoga ada jalan kluarnya
kalo ada beasiswa untuk siswa berprestasi kayaknya bisa membantu 🙂
ya minimal 1000 rupiah aja, Kicau Mania seluruh Indonesia Jumlahnya puluhan ribu orang loh…
wah..miris om liat fenomena kek gini..
mungkin komunitas ini bisa punya program yang meringankan biaya pendidikan, bisa tuh om pasti.
Terharu aku mendengar beritamu, Ingin menjadi Guru Matematika adalah cita cita yang terpuji. Semoga kelak akan tercapai cita-citamu itulah doaku untuk Metta.
td iseng beli niger zet ke kios tempat metta kerja(beneran).
ada salam metta lewat niger zet(bercanda).
bukan kewajiban ortu ku untuk menjadikanku orang sukses. ini awal usahaku untuk kelak menjadi orang yg berguna :-).
insyaallah metta bukan orang yg berharap belas kasih.
SELAMAT BERJUANG METTA
Om Tejo Pradana, boleh minta tolong dimintakan nomor telepon Pak Pailan, majikannya Metta? Siapa tahu ada pembaca Om Kicau yang mau kontak langsung. Makasih Om…
Metta, jadiin aja sebuah pengalaman siapa tau kelak km bisa pny kios sendiri. Tetap semangat, percaya tuhan pny rencana yg indah dblik ini semua.
yah kalo bisa dibantu oleh Kicau Mania yg bururngnya juara dan bisa dijual dgn hargapuluhan juta, berbagi sedikitllah….itu baru punya arti masuk deadline Om Kicau…haturnuhun!
penting kerja dulu mbak . kuliah sih kalo ada rejeki….
iya om,,,moga pemilik toko mau membiayai kuliahnya and klo sdh lulus pemilik toko bisa dibantu masalah menghitung laba/rugi tokonya om.
kota ku.
miris memang.
banyak pemain besar di kota ku.
semoga menggugah hati nurani kita untuk membantu memberikan jalan menyongsong masa depan.
yuk kita bikin grup ato apalh buat kegiatan bansos….
kita para hoby burung/ penangkar burung… mnyesihkn sedit hrta kta tuk mmbntu pd yg mmbtuhkn…
sedekah bikn berkah….
mantab itu om idenya , mari galang dana tersebut untuk tujuan sosial dan kemanusiaan , terutama untuk orang yang cerdas tapi terbentur biaya seperti Metta ini …….saya siap mengeluarkan dana seikhlasnya untuk tiap bulan .
Mari siapa yang akan mengko’ordinir amanah ini
Salam Kicau Mania buat anak negeri ini
nyantai aja de metta.. rencana tuhan lbh baik dari pada rencana kita.