Fenomena di Inggris: Harga rumah meningkat jika halaman kerap didatangi burung

Situasi ini tak mungkin bisa dijumpai di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Tetapi di Inggris, fenomena itu sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Sebuah penelitian di Inggris dan diterbitkan dalam jurnal Urban Ecosystems menunjukkan, harga rumah akan menjadi lebih mahal jika halaman rumah kerap didatangi burung-burung liar (biasanya great tit dan burung gereja). Fenomena ini mempunyai korelasi positif terhadap apresiasi warga Inggris terhadap kelestarian alam, termasuk burung-burung liar.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Sebuah rumah sederhana, tetapi di halaman rumahnya banyak berkeliaran burung-burung liar, rata-rata dijual di atas 21.000 poundsterling (sekitar Rp 320 juta). Harga rumah seperti itu ternyata lebih tinggi daripada rumah yang konstruksinya lebih bagus, ukuran rumah dan halaman lebih luas, namun jarang disinggahi burung.

Mengapa bisa terjadi fenomena yang menurut ukuran kita sedikit aneh?

Para peneliti mengatakan, hampir semua calon pembeli akan mengamati lingkungan sekitar rumah yang mau dibelinya. Mereka mencoba mendengar suara burung yang berada di sekitar rumah tersebut, seperti burung  nightingale, pelatuk, burung gereja, dan great tit, untuk mengukur kualitas lingkungannya.

Dalam penelitian ini juga terungkap fakta bahwa keberadaan taman kota atau taman yang disediakan developer perumahan tidak berpengaruh banyak terhadap jumlah atau populasi burung. Pasalnya, burung-burung liar ini justru lebih tertarik pada tanaman-tanaman rindang yang ada di halaman rumah.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Warga terdorong untuk mengundang burung

Fakta yang sudah terjadi selama beberapa tahun, ditambah hasil penelitian, membuat warga Inggris terdorong untuk berlomba-lomba mengundang burung ke halaman rumah masing-masing. Dampaknya menggeret aspek lain, di mana warga mulai rajin merawat tanaman agar menjadi rindang.

Mereka juga membuat feeder (wadah pakan) dan meletakannya di halaman atau pekarangan rumah. Setiap pagi dan sore, mereka rajin mengisi feeder. Sebagian menyediakan kotak sarang atau gelodok yang diperlukan induk betina untuk bertelur.

Hasil penelitian ini mendapat komentar dari beberapa analis perumahan. Miles Shipside, analis perumahan dan direktur komersial properti Rightmove, mengakui adanya hubungan antara harga properti dan kehadiran aneka burung di halaman rumah.

“Ini menunjukkan kualitas rumah dan kualitas pemiliknya. Sebab burung sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan. Jika burung senang berada di halaman rumah tertentu, itu menandakan rumah tersebut memiliki kualitas baik. Dan, kualitas rumah yang baik sangat dipengaruhi oleh kualitas pemiliknya,” ujarnya.

Faktor lain yang mempengaruhi adalah maraknya publikasi di Inggris mengenai manfaat nyanyian burung bagi kesehatan jasmani dan ruhani bagi manusia yang mendengarnya. Menurut hasil penelitian di Liverpool, kicauan burung bisa membantu pasien-pasien muda seperti anak-anak sehingga tidak takut disuntik (cek manfaat lain dari kicauan burung di sini).

Lalu bagaimana dengan apresiasi masyarakat Indonesia terhadap kualitas lingkungan di sekitar rumah ? Butuh waktu dan proses panjang untuk membangun kesadaran seperti ini. Om Kicau pun beberapa kali menurunkan artikel sejenis, yang intinya mengundang kehadiran burung agar mau mengunjungi halaman rumah kita. Anda bisa membaca kembali beberapa referensi berikut ini:

• Halaman rindang, burung pun datang
• Memancing burung gereja pakai beras

Mungkin kita belum bisa berharap dengan banyaknya burung di halaman rumah, otomatis harga rumah bakal meningkat. Sebab apresiasi masyarakat Indonesia terhadap kelestarian lingkungan belum setinggi di Barat. Tapi setidaknya ada manfaat lain untuk Anda, keluarga Anda, dan tetangga Anda. Percayalah, suara kicauan burung (apalagi di alam liar) membuat suasana hati menjadi lebih nyaman dan damai.

—

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.