Beberapa jenis burung, seperti cucak jenggot dan cucak hijau, sering disebut sebagai “burung latah”. Kelatahan ini sering dimanfaatkan sebagian kicaumania untuk membuatnya cepat gacor dengan cara memberikan efek kejutan. Yang sering dilakukan adalah menggebrak sangkar dengan sapu ijuk, atau memukulkan sapu lidi ke lantai. Karena kaget, cucak hijau dan cucak jenggot langsung bunyi. Apabila manusia latah, lalu dikageti, biasanya akan berucap “eh copot” atau “astaganaga”, atau bahkan kata saru dan kotor. Tetapi, perlukah cara seperti ini dilakukan untuk menggacorkan burung?

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Jadi ada dua pengertian latah di sini. Pertama, burung latah dalam arti cepat merekam suara burung lain dan dapat melagukannya dengan baik.  Kalau ini sih malah bagus. Cucak hijau dan cucak jenggot dikenal memiliki kriteria seperti ini.

Meski cepat merekam suara burung lain, burung latah cenderung lebih cepat pula melupakan suara burung master, terutama jika lama sekali tidak pernah diperdengarkan. Kasus ini lebih sering terjadi pada cucak hijau.

Kedua, latah dalam arti burung langsung bereaksi dengan mengeluarkan suaranya ketika mendengar suara mengagetkan. Cucak hijau dan cucak jenggot juga dianggap memiliki sifat seperti ini, meski hal ini juga bisa terjadi pada murai batu yang sudah jadi. Beberapa jenis burung berkicau terlihat makin rajin bunyi jika mendengar suara saat hujan deras.

Nah, beberapa kicaumania kemudian sengaja memberi efek kejutan kepada burung agar sifat latah dalam pengertian kedua ini selalu muncul. Misalnya memukulkan sapu ijuk ke sangkar, memukulkan sapu lidi ke lantai, menyetel radio di dekat burung, menggesekkan kaleng ke lantai, dan sebagainya. Hal ini dilakukan terutama untuk cucak jenggot, yang selanjutnya akan menjadi contoh kasus dalam artikel ini.

Menggebrak sangkar cucak jenggot dengan sapu ijuk
(foto: kicaumania.or.id)

Jika kemudian ada cucak jenggot (CJ) yang menjadi gacor owor-owor setelah menjalani treatment  ini, boleh jadi ada benarnya. Tetapi bukan berarti menjadi sebuah kebenaran bahwa semua CJ yang semula malas bunyi tiba-tiba berubah menjadi gacor setelah diberi efek kejutan.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Beberapa percobaan serupa hanya membuat burung benar-benar ketakutan, glebekan sana-sini dan menabrak jeruji sangkar, yang berakibat pada kerusakan bulu. Bahkan, jika sedang apes, bisa saja CJ mengalami cedera pada kaki dan tulang dada.

Apa artinya? Treatment ini agaknya hanya bisa diterapkan untuk burung yang memang sudah gacor. Jika masih bakalan, atau sudah dewasa tetapi jarang bunyi, hasilnya malah tidak baik. Burung yang kelabakan tak karuan di dalam sangkar, apalagi dalam waktu lama, dan semua itu akibat perlakuan kita, jelas mengingkari makna dari perawatan burung itu sendiri.

Bukankah esensi perawatan burung adalah membuatnya jinak, bisa beradaptasi dengan perawatnya, membuat momongan kita nyaman dan kenyang penuh gizi, sehingga kondisi fisiknya selalu fit alias bugar? Ya, situasi dan kondisi itulah yang menjadi prasyarat awal burung menjadi gacor. Ini adalah “balasan” dari burung atas perlakuan kita yang berperikeburungan (he.. he..).

Esensi perawatan adalah membuat burung nyaman dan bugar (fit).

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Membuat efek kejutan bahkan dapat membuat individu burung tertentu bisa jantungan. Apalagi jika itu dilakukan dengan menggebrak sangkar menggunakan sapu ijuk. Sapu ijuk yang tak pernah dipakai untuk membersihkan lantai (jadi hanya dipakai untuk menggebrak sangkar) tetap berpotensi dihuni kutu, tungau, dan parasit lainnya. Ketika Anda memukulkan sapu ijuk ke sangkar, bisa jadi Anda telah mengirim kuman-kuman penyakit kepada burung tersebut.

So, untuk menggacorkan burung seperti cucak jenggot, lebih baik dilakukan melalui perawatan yang konsisten, mulai dari mandi-jemur, hingga setelan pakan. Simak juga panduan Om Kicau mengenai pembuatan pakan racikan untuk menggacorkan cucak jenggot.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.