Di tengah tumbangnya beberapa murai batu papan atas di Piala Raja 2013, Seruling Raja mampu mempertahankan performa terbaiknya, dengan mencuri satu gelar juara pertama, yaitu di Kelas Prameswari. Kini sang pemilik, Billy SF Kebumen, fokus menyiapkan gaconya ke Merah Putih PBI Cup di Bandung, 7 Juli mendatang. Di sela-sela persiapan itu, ia tetap menjalankan tugasnya sebagai salah seorang panitia inti Lomba Burung Berkicau Kapolres Cup Kebumen, Minggu, 23 Juni 2013.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Piala Raja 2013 memang sudah berlalu, namun auranya masih terasa di benak sejumlah pemain, tidak terkecuali Om Billy. Baginya, Piala Raja merupakan even paling prestisius dan merupakan salah satu even tahunan nasional yang paling diincar para pemain.
Trofi yang dipersembahkan Seruling Raja (SR), yaitu Mahkota Raja, menjadi kenangan terindah bagi Billy. Dia berharap gaconya makin moncer, dan bisa mempertahankan gelar di Piala Raja tahun depan.
Om Billy sejak dulu memang punya obsesi agar gaconya bisa memboyong trofi Mahkota Raja. Dua tahun sebelumnya, dia harus gigit jari karena tak bisa menurunkan murai andalannya ke Piala Raja 2011 dan 2012. “Ya, dalam dua even Piala Raja sebelumnya, SR tidak bisa turun karena rontok bulu. Jadi, ini penampilan perdana SR di Piala Raja, dan akhirnya bisa dapat trofi Mahkota Raja. Kemenangan ini seperti kemenangan tertunda SR di Piala Raja,” tutur Om Billy.
Persaingan murai batu memang sangat ketat. Apalagi sekarang muncul gaco-gaco anyar seperti Hokky Boy milik Mr Baim (Bali) dan New Sensasi milik H Budiono (Jakarta). Sedangkan gaco-gaco mapan masih eksis hingga kini, mulai dari Natalia, Happy Birthday, Super Bejo, Sensasi, Jendral, Gobi, Panglima, dan sederet burung papan atas lainnya.
Dalam persaingan super-ketat itu, SR tetap sanggup berprestasi. Trofi Mahkota Raja melengkapi sederet prestasinya selama ini. Sebelumnya, SR pernah nyeri juara satu pada even Mr Donk Cup Jogja (BnR), juara 1 dan runner-up dalam Paku Alam Cup Jogja (PBI), juara 1 dan runner-up di Valentine Jogja (PBI), serta juara satu di even 168 Cup 2 Semarang (independen).
“Yang bikin puas, SR sudah pernah juara di berbagai lomba yang diselenggarakan PBI, BnR dan EO independen. Jadi pakai juri dari manapun tidak masalah, karena burunglah yang berbicara,” tegasnya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Usai gelaran Kapolres Cup Kebumen, dia akan fokus menyiapkan Seruling Raja ke Merah Putih Cup di Bandung. Kabarnya, sejumlah murai batu papan atas dari Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimantan juga bakal turun. Jadi, ini merupakan kesempatan baik untuk kembali membuktikan ketangguhan SR.
Sama seperti Seruling Raja, Om Billy dikenal sebagai pemain tangguh. Ia lebih senang memilih even yang diikuti burung-burung papan atas, daripada even yang hanya menyediakan hadiah besar.
“Saya lebih senang mencari kepuasan, mencari prestise, bukan sekadar uang. Even Valentine dan Piala Raja, misalnya, memiliki kharisma dan daya pikat luar biasa, meski hadiah uang terbilang kecil dibandingkan beberapa even lain yang jor-joran hadiah,” kata dia.
Om Billy membeli Seruling Raja dari Abond Banjarnegara. Di tangan pemilik lama, SR dikenal sebagai burung yang labil. Terkadang tampil bagus di lapangan, namun terkadang malah tidak mau tampil sama sekali.
Begitu dirawat Om Billy, SR selalu tampil stabil dan menjadi langganan juara. Berkat SR, nama Om Billy dan Kebumen makin dikenal masyarakat luas, khususnya para kicaumania. (Waca Jogja)
—