Rehatnya Liga Sumatera 2013 hingga dua bulan hingga 8 September mendatang membuat para pemain murai batu asal Jambi mengambil kebijakan berbeda-beda terhadap gaconya. Jika Akia memilih mengistirahatkan Happy Birthday, duet Dedi JB / Aheng justru menurunkan Sniper dalam berbagai even lokalan. Dalam Special Sunday Taman Asoka Thehok, Jambi, Minggu (14/7) siang tadi, Sniper kembali berjaya di kelas paling bergengsi, Mega Bintang. Apa sih rahasia perawatan murai batu Sniper?

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Duet Dedy JB (tengah) dan Aheng (kanan) bersama MB Sniper.

Pertanyaan ini mengemuka ketika berlangsung acara penyerahan hadiah, siang tadi. Beberapa pemain dan penonton sempat menanyakan hal itu kepada Kelana Lana, yang melakukan liputan lomba untuk omkicau.com.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Kelana Lana segera menghubungi kedua pemilik murai batu Sniper, Dedy JB / Aheng, yang kini menduduki urutan keempat dalam klasemen sementara kelas murai batu dalam empat seri Liga Sumatera 2013.

“Tidak ada yang istimewa dalam perawatan Sniper. Sama kok seperti perawatan murai batu lainnya,” kata Dedy Jaya Ban, atau akrab disapa Dedy JB. “Pada dasarnya, karakter burung ini memang sudah istimewa sejak berada di tangan pemilik lama, Om Agus Arizon,” tambahanya, yang diamini kompatriornya, Aheng.

Namun, ketika terus didesak, pada akhirnya Om Dedy “menyerah” dan memberikan sedikit bocoran mengenai perawatan murai batu Sniper. Berikut ini rangkumannya.

Perawatan harian Sniper

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

  • Setiap pagi, burung dikeluarkan untuk dianginkan sebentar.
  • Setelah itu, burung dimandikan, dan kembali dianginkan sampai bulu-bulunya kering. Sambil dianginkan, burung diberi 5 ekor jangkrik.
  • Uniknya, setiap hari Sniper rutin diberi kroto pilihan sebanyak 50 butir. Disebut pilihan, karena kroto harus dalam kondisi baru / segar, serta dipilih yang berukuran besar-besar saja.
  • Setelah bulunya kering, Sniper langsung dijemur, dengan durasi sekitar 2 jam, biasanya berakhir pada pukul 11.00.
  • Usai dijemur, burung kembali dianginkan sejenak, sebelum dibawa masuk ke gantangan hariannya untuk istirahat sampai sore hari.
  • Sore hari, burung kembali dianginkan, sambil diberi 5 ekor jangkrik.
  • Mulai pukul 18.00, burung dikembalikan ke gantangan hariannya, sambil ditempel dengan beberapa burung master.
  • Masteran yang digunakan untuk Sniper terdiri atas cililin, cucak jenggot, lovebird, kapas tembak, siri-siri besar, serindit, murai pasir, dan rio rio.
  • Selanjutnya, burung istirahat total sampai pagi berikutnya.
Murai batu Sniper: Setiap ditekan lawan akan balas menekan.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Perawatan khusus lomba

Om Dedy JB / Aheng tidak memberikan perawatan khusus menjelang lomba. Jadi, perawatan hari Jumat dan Sabtu tetap sama seperti hari-hari sebelumnya. Perawatan khusus baru dilakukan pada hari lomba (Hari-H), atau Minggu, yaitu :

  • Pagi hari sebelum lomba, burung dimandikan, kemudian dianginkan.
  • Sambil dianginkan, burung diberi jangkrik sepuasnya. Biasanya, Aheng / Dedy JB menyediakan 30 ekor jangkrik dalam cepuknya.
  • Pemberian kroto tetap, yaitu 50 butir, dipilih yang besar-besar saja.
  • Burung dibawa ke arena lomba. Sebelum digantang, kroto dan jangkrik yang masih tersisa dicabut dari sangkar, agar burung fokus ke lomba.

Dengan perawatan inilah, Sniper makin menunjukkan tajinya usai kelar mabung. Penampilan perdananya usai mabung adalah berlaga di Gebyar Citra Raya City yang digelar Bakung Team (30/6). Sniper tampil sebagai juara 1 di kelas utama, Citra Raya City.

Penampilan kedua Sniper berlangsung dalam even Sunday Special Taman Asoka Thehok, Jambi, Minggu (14/7) siang tadi. Sama seperti sebelumnya, gaco ini menjuarai kelas utama, Mega Bintang.

Meski dikeroyok puluhan murai batu tangguh lainnya, Sniper justru tampil menawan dan terus menekan lawan-lawannya dengan volume suaranya yang tembus. Seluruh isiannya keluar, baik tembakan maupun lagu isian.

Aheng menambahkan, Sniper memang memiliki mental luar biasa. Setiap musuhnya menekan, dia selalu membalasnya dengan tembakan-tembakan andalannya, dengan suara lebih kencang lagi dan durasinya benar-benar prima sejak awal hingga akhir lomba.

“Suara andalannya keluar semua, mulai dari cililin, cucak jenggot, hingga kapas tembak. Suara tembakan Sniper benar-benar tembus. Apalagi isian lagunya bertambah, termasuk lovebird,” tandas Aheng.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.