Salah satu faktor penentu burung anis merah bisa menampilkan gaya / aksi telernya adalah umur. Kalau anis merah dipelihara sejak trotolan, maka dia akan beraksi dengan gaya teler yang full pada umur sekitar 8 bulan. Sebelum 8 bulan, burung masih dalam tahap belajar atau mencari gaya teler yang pas dan sesuai dengan berat dan bentuk tubuhnya. Gaya teler anis merah  sering menjadi bahan perdebatan di kalangan kicaumania. Ada yang menganggap telernya anis merah merupakan karakter bawaan yang sudah terbentuk sejak menetas. Ada pula yang beranggapan bisa dikondisikan setelah melalui perawatan yang tepat.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Gaya teler anis merah

Anis merah dewasa, apalagi dirawat secara konsisten sejak trotolan, biasanya akan mengeluarkan kicauan sambil teler dalam beberapa kondisi seperti di bawah ini:

  • Merasa nyaman dengan kondisi dan situasi lingkungan di sekitar sangkarnya (misalnya digantung di bawah pohon rindang).
  • Bertemu dan / atau mendengar suara burung lawan jenis.
  • Bertemu dengan burung jantan lain, untuk memberitahu bahwa ia memiliki privasi di wilayah tersebut, atau menunjukan wilayah teritorialnya.
  • Ketika kondisi birahinya sulit dikendalikan, anis merah terkadang juga sering melakukan gaya.

Adapun gaya teler yang dimiliki individu anis merah yang satu tidak selalu sama dengan individu anis merah lainnya. Semua ini tergantung dari karakter atau kemampuan bawaan dari burung tersebut. Kita mengenal beberapa gaya teler pada anis merah, misalnya teler rebah, doyong (kiri dan kanan), dan teler biasa (tidak terlihat gayanya, tetapi burung tetap berkicau ngeroll).

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

Sebagian pengorbit anis merah mengatakan, penempatan posisi wadah pakan dan minum dari tenggeran juga bisa mempengaruhi gaya teler anis merah. Ada pula kasus di mana anis merah mengalami perubahan gaya teler setelah rampung masa mabungnya. Kasus ini pernah dialami Om Hendro Malang (cek artikelnya di sini).

Karena itu, sekadar menengahi perbedaan pendapat di kalangan merah mania tentang gaya teler anis merah, Om Kicau berpendapat bahwa gaya teler anis merah dipengaruhi dua faktor sekaligus: faktor genetis (bawaan) dan faktor lingkungan (termasuk perawatan, pakan, dan non-genetis lainnya).

Jadi, terlepas dari faktor genetis, perawatan burung menjadi kata kunci. Dalam forum kicaumania.or.id, pakar anis merah Om Arda Pandawa juga menyebutkan dua kondisi yang mempengaruhi penampilan anis merah di lapangan, yaitu kondisi mental dan kondisi birahi. Apabila kondisi mental lebih dipengaruhi oleh karakter atau faktor genetis, maka kondisi birahi lebih didominasi faktor perawatan, khususnya setelan extra fooding (EF).

Mencermati semua uraian di atas, maka karakter teler pada anis merah sebenarnya bisa dikondisikan melalui beberapa aspek perawatan, antara lain :

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

1. Menjaga kualitas pakan utama

Pakan utama anis merah dalam pemeliharaan manusia adalah voer dan buah. Karena voer merupakan pakan kering, banyak sekali kicaumania yang mengabaikan kebersihan pakan. Akibatnya, banyak yang memberikan dalam jumlah banyak dan baru mengisinya kembali jika wadah voer mulai kosong.

Padahal voer, merek apapun, pasti akan mengalami penurunan kualitas ketika sudah bersentuhan dengan udara dalam waktu cukup lama. Apalagi jika pakan ini terkena sinar matahari, tentu nilai nutrisinya pasti akan mengalami penurunan dibandingkan voer yang masih berada dalam kemasannya.

Itu sebabnya, disarankan mengganti voer minimal dua hari sekali, demi menjaga kualitas pakan. Bahkan tidak sedikit merah mania yang memberikan voer berkualitas tinggi, dengan harga lumayan mahal, agar anis merah kesayangannya selalu mendapat asupan gizi secara maksimal.

Demikian pula dengan buah, yang harus selalu diberikan dalam kondisi segar dan belum terkontaminasi udara. Dengan pakan yang selalu bersih, gangguan pada saluran pencernaan bisa dihindari. Hanya burung yang sehat dan fit yang bisa berkicau maksimal. Pada anis merah, kicau maksimal dibarengi dengan gaya teler.

2. Menjaga kualitas pakan tambahan (extra fooding)

Pakan tambahan atau extra fooding (EF) untuk anis merah yang bagus adalah pakan yang biasa dikonsumsi di habitat aslinya, yaitu cacing tanah dan serangga seperti jangkrik dan kroto. Jangkrik biasa digunakan untuk meningkatkan birahi, sedangkan cacing tanah untuk menyesuaikan / menstabilkan kondisi birahinya. Adapun kroto dibutuhkan untuk tambahan energi agar anis merah lebih rajin berkicau.

3. Menjaga kualitas mandi dan jemur

Anis merah termasuk burung yang habitatnya selalu berada di daerah yang memiliki tanaman / pohon yang berukuran rendah. Karena itulah, mereka termasuk burung pesolek yang menyukai mandi. Jadi, memandikan anis merah secara rutin, dibarengi dengan penjemuran yang seperlunya, bisa membuat kondisi birahi burung tetap stabil, serta bisa berlanjut pada proses ngeplong dan teler.

4. Menjaga kualitas perawatan lainnya

Perawatan lain seperti selalu menjaga kebersihan sangkar, selalu memberikan multivitamin dan multimineral di luar pakan sangat diperlukan untuk mengkondisikan burung cepat teler. Kandang yang bersih membuat burung merasa nyaman. Adapun multivitamin dan multimineral akan memastikan burung selalu dalam kondisi fit, yang menjadi syarat utama kegacoran burung.

Memancing anis merah agar cepat teler

Jika Anda memiliki anis merah dewasa yang rajin ngeplong, tetapi belum menunjukkan tanda-tanda telernya, bisa dilakukan beberapa pancingan berikut ini :

  • Memperdengarkan burung anis merah lain yang gacor atau teler.
  • Menempelnya dengan lawan jenis (burung betina), lalu dipisahkan dengan model petak umpet. Ini dapat dilakukan setiap hari, sampai burung memperlihatkan gaya telernya.
  • Membawa anis merah ke arena lomba, bukan untuk dilombakan, namun sekadar mengasah mental dan melatih kondisi emosinya.

Berikut ini suara ngeplong anis merah yang bisa Anda putarkan untuk menemani burung Anda di rumah:

Jika ingin mengunduhnya, klik Download.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.