Para ahli burung (ornithologist) telah menetapkan penguin sebagai salah satu spesies burung. Tetapi, inilah salah satu burung yang tak pandai terbang, tetapi jago berenang bahkan menyelam. Penelitian terbaru yang dilakukan ilmuwan University of California menyebutkan, penguin kaisar (Aptenodytes forsteri) mampu bertahan di dalam air pada kedalaman 500 meter selama 27 menit. Catatan ini jauh lebih dalam dan lebih lama daripada jenis burung lainnya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Hasil penelitian terbaru ini diungkapkan Alexandra Wright dan Paul Ponganis, peneliti dari University of California, dalam Konferensi Internasional Penguin (IPC) yang berlangsung di Bristol, Senin (2/9/) kemarin.
Alexandra dan Paul meneliti detak jantung dari sejumlah penguin kaisar saat mencari makan di Cape Washington Colony, Antartika. Keduanya mengukur detak jantung penguin ini menggunakan peranti yang disebut electrocardiogram (ECG). Adapun perilaku berenang burung penguin diamati dengan peranti time depth recorder (TDR).
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Bagaimana hasilnya? Sebagaimana dilansir phys.org, terungkap bahwa detak jantung penguin ketika menyelam berkurang drastis dari 70 kali per menit normalnya menjadi 10 kali per menit saja.
Dengan berkurangnya detak jantung, tentu konsumsi oksigen menjadi berkurang. Dengan demikian, penguin bisa bertahan lebih lama di dalam air. Apalagi penguin kasar mempunyai kemampuan untuk mengurangi metabolisme tubuhnya, bahkan “mematikan” kerja beberapa organ tubuh yang kurang esensial agar bisa bertahan hidup.
Penguin kaisar juga memiliki struktur hemoglobin yang tak biasa, sehingga bisa tetap berfungsi saat kadar oksigen dalam kondisi sangat rendah rendah. Satu daya dukung dari kemampuan berenang dan menyelam pada penguin adalah tulang-tulangnya yang sangat solid.
“Penguin punya tulang yang solid. Hal ini dapat mengurangi risiko barotrauma, atau kerusakan jaringan tubuh akibat perbedaan tekanan,” kata Alexandra.
Pada akhirnya, kedua peneliti ini menyimpulkan, adaptasi penguin kaisar justru lebih sesuai dengan mamalia laut (misalnya ikan paus) daripada sesama burung.
Semoga bisa menambah pengetahuan kita bersama.
—