Dalam dunia hobi kicauan di Indonesia, ada beberapa komunitas penggemar jenis burung tertentu. Misalnya Pleci Mania Indonesia (PCMI), Komunitas Lovebird Indonesia (KLI), Indonesian Lovebird Association (ILA), Komunitas Murai Blacktail (Kombat), dan sebagainya. Namun, harus diakui, PCMI merupakan komunitas yang paling terorganisasi dan sangat solid. Ini bisa dibuktikan dari kesuksesan dalam penyelenggaraan One Stop Pleci Festival di Taman Kuliner Jogja, Minggu (1/9) lalu. Festival ini mampu menghadirkan ratusan plecimania dari berbagai chapter / daerah di Indonesia.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Plecimania dari Chapter Surabaya menyiakan gaconya sebelum kontes dimulai.

Gebyar festival yang rancak tersebut bahkan mendapat tempat istimewa bagi para pengelola Tabloid Agrobisnis Burung (Agrobur), tabloid burung terpercaya di Indonesia, yang menempatkan One Stop Pleci Festival sebagai topik utama edisi terbarunya: No 694 – Minggu II September 2013. Plecimania di Indonesia perlu memiliki edisi terbaru Agrobur, karena bisa menambah wawasan Anda mengenai perkembangan pleci terkini di Indonesia.

Seperti diberitakan Om Kicau sebelumnya, kegiatan One Stop Pleci Festival (OSPF) dimulai hari Sabtu (31/8) di tempat yang sama, Taman Kuliner Jogja, berupa Pendidikan dan Latihan (Diklat) Juri PCMI yang diikuti 25 peserta.

Sedangkan esok harinya, Minggu (1/9), berlangsung kontes suara dan kecantikan pleci yang sangat meriah, dan diikuti sekitar 900 ekor burung. Hasil lengkap One Stop Pleci Festival bisa dilihat di sini. Ini jelas angka yang sangat besar. Apalagi yang dilombakan hanya satu jenis burung: pleci. Festival ini juga sangat berarti, sebagai tonggak awal kebangkitan kembali burung pleci, yang dalam beberapa waktu terakhir mengalami penurunan minat di sejumlah daerah.

Macarius

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Kontes bernama One Stop Pleci Festival ini memang penuh dengan terobosan dan inovasi. Menurut Macarius, penggagas dan sekaligus penanggungjawab lomba, festival ini dimaksudkan untuk kembali menggairahkan minat para penggemar pleci.

Mac, sapaan akrab Macarius, kemudian menyiapkan konsep, sumber daya manusia (SDM) yang akan duduk dalam kepanitiaan, dan berbagai persiapan lain selama kurang lebih sebulan. “Panitia teknis diambil dari KMYK dan PCMI, jumlahnya 15 orang. Perangkat lomba seperti juri dan lain-lain ada 16 orang. Jadi, jumlah panitia teknisnya 31 orang,” kata Mac, seperti dikutip Tabloid Agrobur.

Sosialisasi pun lebih banyak memanfaatkan jaringan PCMI, baik menyebarkan brosur, email, jejaring sosial seperti BBM, Facebook, Twitter, serta media massa cetak dan online. lnformasi soal lomba pun berlangsung cepat. Bagi yang tidak menerima brosur secara fisik, bisa menyedot atau mendownload di intemet, termasuk di omkicau.com, yang sudah menyebarkannya 3 pekan sebelum lomba.

Banyak terobosan baru yang dilakukan panitia, dan tentu saja sepengetahuan PCMI Pusat. Misalnya mengenai jenis lomba, yang ternyata bisa didiversifikasi dengan baik. Mac dan kawan-kawan bukan hanya menggelar kelas konvensional, seperti yang biasa dibuka event organizer (EO) umum ketika menggelar lomba burung yang terdiri atas berbagai jenis burung, termasuk pleci.

Dalam One Stop Pleci Festival, panitia membuat terobosan dengan membuka kelas baru seperti kelas kolosal, kelas penyisihan, hingga kelas kecantikan / beauty.

Jadi ajang pembelajaran EO lomba burung

Chapter Garut  ramaikan One Stop Pleci Festival, bahkan juara umum.

Konsep yang rapi, meski dikebut Mac dan kawan-kawan selama sebulan, ternyata mengundang rasa penasaran sejumlah pengelola EO. Salah satunya, seperti disebutkan Tabloid Agrobur dalam edisi terbarunya, adalah Mr Marhaen, ketua pelaksana Elang Biru Cup.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Mr Marhaen dan kawan-kawan memang bakal punya gawe besar, yaitu menggelar Lomba Burung Berkicau Tingkat Nasional Elang Biru Cup di Taman Ria Lanud lswahyudi, Magetan, Minggu (8/9) lusa.

Dia dan timnya memutuskan datang ke OSPF di bawah bendera Duta Elang Biru. Selain dalam rangka sosialisasi Elang Biru Cup, tujuan utama ke Jogja adalah menuntaskan rasa penasarannya terhadap gelaran kolosal ini.

“Targetnya bukan juara. Saya penasaran saja, seperti apa model penilaian baru yang ditawarkan di sini. Karena saya juga EO, saya ingin tahu juga. Mungkin ada yang bisa diadopsi atau paling tidak bisa memberi wawasan buat saya. Jika ada hal baik yang bisa kita ambil, kenapa tidak,” kata Mr Marhaen dengan tulus.

Ini membuktikan, One Stop Pleci Festival bisa dijadikan ajang pembelajaran bagi EO lain, khususnya yang konsisten membuka kelas pleci. Sudah ada sejumlah EO yang secara sportif mengakui eksistensi PCMI, sehingga memercayakan penjurian dan teknis lomba kepada komunitas plecimania. Misalnya Papburi Solo yang bisa dikatakan sebagai pelopor, dan belakangan juga mulai diikuti sejumlah EO di Jabodetabek.

Mr Marhaen juga sempat bertemu dengan Ketua PCMI Pusat Istono Yuwono, yang kebetulan berasal dari Jawa Timur juga, tepatnya Sidoarjo. “Nggak nyangka, ternyata PCMI lebih terorganisir. Bayangkan sajam dengan cakupan plecimania dari berbagai kawasan di lndonesia, bisa terkumpul di Jogja. Ini sebuah kerja keras yang patut diapresiasi,” ujarnya.

Dia berharap, agenda seperti ini akan menjadi virus positif yang menular ke kota lain. Kota-kota yang ada di Jawa Timur, misalnya, sangat potensial untuk menggelar even serupa di masa datang. Apalagi Jawa Timur, terutama Malang, Surabaya, dan Sidoarjo, dikenal sebagai salah satu basis pleci jawara.

One Stop Pleci Festival memang sudah berakhir. Tetapi momen ini sebenarnya baru merupakan awal atau start untuk membangkitkan kembali pamor pleci di Indonesia yang sempat terpuruk. Yang lebih penting lagi, bagaimana hobi dan lomba ini bisa berjalan, tanpa mengganggu populasi pleci di alam liar. Breeding menjadi salah satu jawabannya, dan sempat dibahas pula oleh para plecimania di Jogja.

Pedok Ka-Pe-Ka Klaten: Dijamin nggak ada korupsi, he..he..
Pedok PCMI Chapter Solo.
Chapter Muntilan juga ingin tunjukkan eksistensinya.
Pedok H-D24 juga tak mau ketinggilan.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.