Pola perawatan burung tentu berbeda-beda sesuai dengan umurnya. Begitu pula dengan perawatan cendet / pentet umur 1 bulan, tentu berbeda dengan saat ia sudah berumur 3 bulan, 5 bulan, 1 tahun, dan seterusnya. Pola perawatan yang tepat berdasarkan umurnya lebih berpeluang menghasilkan cendet berkualitas daripada perawatan generalis, yang mana burung sejak trotolan hingga dewasa menjalani perawatan yang sama.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
—-
Di tengah melambungnya pamor lovebird, kenari dan cucak hijau saat ini, popularitas cendet masih terpelihara dengan baik. Salah satu indikasinya adalah kelas cendet masih diluberi peserta. Fakta ini terlihat pula melalui maraknya komentar atau meminta saran yang disampaikan pengunjung omkicau.com melalui boks komentar, Kolom Curhat, dan Facebook Burung.
Permintaan cendet yang masih lolohan atau trotolan pun makin tinggi. Maka, hukum ekonomi (supply and demand) pun bicara: harga anakan cendet terus melambung. Jika dulu hanya sekitar Rp 15.000 – Rp 20.000, kini sudah merangkak naik menjadi sekitar Rp 30.000 – Rp 35.000. Bahkan di beberapa daerah, harga cendet lolohan bisa mencapai Rp 45.000 – Rp 50.000.
Sayangnya, permintaan pasar yang terus meningkat belum dibarengi dengan upaya penangkaran. Sebagian besar cendet lolohan / trotolan di pasar burung berasal dari tangkapan alam, yang akibatnya di kemudian hari bisa Anda bayangkan sendiri (yuk, teman-teman penangkar, dicoba dong breeding cendet).
Baiklah, kita kupas satu persatu pola perawatan cendet berdasarkan umurnya.
Perawatan cendet umur 1 – 3 bulan
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Pada usia ini, cendet harus mendapat perhatian lebih, terutama pemberan pakan berprotein tinggi. Sebab protein sangat berguna untuk menyokong pertumbuhan badan secara optimal.
Pakan berprotein tinggi antara lain bisa diperoleh dari jangkrik atau belalang. Berikan dalam jumlah berlimpah / cukup, untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Untuk anakan cendet yang masih diloloh / disuapi, Anda dapat memberikan adonen voer (dicampur air matang) dan kroto segar. Sebaiknya gunakan voer yang pada kemasan tercantum kadar protein. Pilihlah produk voer (apapun mereknya) dengan kandungan protein di atas 16%.
Pencampuran voer dengan air matang sangat diperlukan, agar pakan kering ini mudah dicerna dan dikonsumsi anakan cendet.
Jangkrik menjadi extra fooding (EF) penting bagi anakan cendet. Tetapi sebelum diberikan, buang dulu bagian kepala dan kaki-kakinya. Jadi, yang diberikan hanya bagian perut (abdomen) saja.
Pada umur ini, penjemuran bisa dilakukan setiap pagi, tetapi durasinya sebentar saja, sekitar 20 – 30 menit. Penjemuran rutin sangat membantu proses pertumbuhan bulu yang sehat, juga proses penulangan.
Untuk menjaga kondisinya selalu fit, sehingga memudahkan perawatan dan menekan kemungkinan serangan penyakit, biasakan memberikan multivitamin khusus untuk burung, misalnya BirdVit. Pada kondisi normal, pemberiannya cukup 2-3 kali seminggu. Namun pada saat pergantian musim (pancaroba) dan musim hujan, frekuensi pemberian bisa ditingkatkan menjadi 4-5 kali seminggu.
Perawatan cendet muda (3 – 5 bulan)
Burung cendet muda, atau berumur 3 – 5 bulan, mulai sering aktif dalam bergerak. Karena itu, penggunaan sangkar yang tepat, serta tenggeran ganda sangat direkomendasikan untuk cendet muda.
Umur 3 – 5 bulan merupakan usia rawan bagi seekor burung, termasuk cendet. Sebab burung muda mempunyai sifat ingin tahu yang besar, dan cenderung hiperaktif.
Cendet muda juga sering mengganggu burung lain yang ada di dekat sangkarnya. Karena itu, sebaiknya jangan menggantung burung lain di dekat cendet muda, kalau tak ingin burung Anda menjadi stres karena terus diganggu cendet muda ini.
Pada umur ini, kebutuhan protein bagi burung tetap penting, meski kadarnya tak setinggi saat masih anakan. Voer dengan kadar protein 12 – 15 % sudah cukup untuk burung muda.
Selain protein yang bersumber dari voer, cendet muda tetap harus diberikan jangkrik yang juga merupakan sumber protein. Ini untuk melengkapi keragaman protein dan asam amino dalam tubuh burung, baik nabati maupun hewani.
Jenis protein sangat banyak, yang esensial saja mencapai lebih dari 20 jenis. Makin banyak jenis proteinnya, makin bagus untuk pertumbuhan, kemampuan berkicau, atau nanti saat burung memasuki fase reproduksi.
Berbeda dari voer, yang kadar proteinnya boleh lebih rendah daripada fase anakan / trotolan, pemberian EF seperti jangkrik pada burung muda harus lebih banyak daripada masa anakan. Pada awalnya, porsi pemberian jangkrik bisa dilakukan dengan prinsip sekenyangnya (ad libitum / tak terbatas).
Nantinya kita bisa mengetahui berapa porsi jangkrik yang diperlukan untuk seekor cendet yang dipelihara, sebab kemampuan burung dalam mengkonsumsi jangkrik berbeda-beda. Ya, sama seperti manusia, ada yang hanya terbiasa makan 1/2 piring, 1 piring, 1 1/2 piring, dan sebagainya.
Ada individu cendet muda yang pada pagi hari mampu menyantap 10 ekor jangkrik, tetapi ada juga yang cuma mampu menghabiskan 5 ekor, dan seterusnya. Jangkrik diberikan pagi dan sore. Porsi jangkrik pada sore hari biasanya sama dengan pagi hari, atau bisa juga dikurangi sedikit.
Kekurangan protein pada cendet muda bisa memunculkan sifat manja (miyik). Cendet muda yang miyik tidak akan pernah merasa kenyang. Sifat ini terkadang sulit dihilangkan, kecuali jika burung sudah merasa kenyang atau saat dewasa nanti.
Pemberian pakan bergizi, ditambah rutin memberikan multivitamin seperti BirdVit akan membuat burung selalu lincah dan aktif, serta membuat cendet muda cepat berbunyi. Prosesnya diawali dari seringnya mereka ngeriwik (belajar bunyi).
Berikut ini contoh perawatan harian yang bisa Anda terapkan untuk cendet muda, umur 3 – 5 bulan. Disebut contoh, karena tidak ada perawatan baku (seragam) untuk seluruh cendet yang ada di negeri ini. Semua tetap harus disesuaikan dengan karakter burung. Jadi, jika setelan ini dirasa kurang pas, Anda tinggal memodifikasi di sana-sini, misalnya menambah atau mengurangi porsi EF :
- Setiap pagi, burung dikeluarkan lalu diajari mandi pagi. Caranya, masukkan bak mandi ke dalam sangkar. Bisa juga memasukkan burung ke karamba mandi, atau menyemprotnya dengan semprotan yang disetel halus. Pada saat ini, kandang bisa dibersihkan. Wadah pakan dan air minum diisi dengan yang baru.
- Setelah mandi, burung dianginkan. Pada saat inilah burung bisa diberi 1 cepuk kroto dan jangkrik (porsi disesuaikan dengan kebiasaaannya).
- Jika bulu-bulunya mulai kering, burung bisa langsung dijemur secukupnya ( 1 – 1,5 jam ).
- Angkat burung dari jemuran, kemudian dianginkan kembali di tempat teduh. Pada saat ini, burung bisa menjalani program pemasteran ( didengarkan / ditempel dengan suara burung masteran ).
- Pakan tambahan bisa diberikan, misalnya ikan kecil, kadal, atau orong-orong, ketika cendet muda sedang bersantai / beristirahat.
- Sore hari, burung kembali diberi jangkrik, dengan porsi sesuai yang biasa diberikan.
- Pemasteran bisa diulangi pada sore harinya.
Anda juga bisa membaca referensi lain mengenai perawatan cendet trotolan di sini.
Perawatan cendet umur 5 – 8 bulan
Pada umur 5 – 8 bulan, bulu-bulu cendet muda mulai terlihat kusam dan cenderung kering. Pada usia ini, burung juga harus diberi pakan berprotein tinggi.
Kadar protein yang dibutuhkan sedikit lebih tinggi daripada cendet muda. Hal ini terutama sebagai persiapan menjelang masa mabung pertamanya, bukan semata untuk mendongkrak birahinya agar cepat berkicau.
Porsi jangkrik, kroto, ulat, dan EF lainnya dapat ditingkatkan daripada biasanya, terutama memasuki umur 6-7 bulan. Selain itu, sama seperti cendet muda, Anda juga memberi makanan tambahan sepertiikan-ikan kecil, daging, dan sebagainya.
Sebelum mabung pertama, cendet menjadi lebih rajin berkicau atau ngeriwik dengan suara masteran yang sebelumnya sudah dimasternya sejak umur 1 – 5 bulan. Pada umur menjelang dewasa inilah, burung mulai mengeluarkan suara kicauannya, baik dengan cara ngeriwik maupun sesekali ngeplong.
Perawatan tepat pada umur ini sangat menentukan kualitas cendet saat dewasa nanti. Jadi perawatan cendet umur 5 – 8 bulan bakal menentukan apakah ia akan menjadi cendet yang bagus, misalnya berkualitas lomba, atau sekadar cendet rumahan saja.
Perawatan cendet umur 8 – 12 tahun
Pada umur ini, burung bisa dibilang masih dalam tahap mabung pertamanya. Jadi perawatan yang tepat harus diberikan (panduan selengkapnya bisa dilihat di sini).
Setelah mabung, bulu-bulu akan menjadi lebih halus, cerah, dan mengkilap. Hal ini membuat kepercayaan diri burung muncul dan makin sering berkicau.
Jika sebelumnya burung dirawat dengan tepat, pada usia ini burung seharusnya sudah memiliki level kegacoran lebih tinggi.
Burung yang dirawat dengan baik dan tepat pada umur 5 – 8 bulan akan menjadi burung prospek di kemudian hari. Sebab, usai mabung pertama, burung sudah boleh dijajal di arena latber atau lomba lokal untuk melatih mentalnya.
Cendet pada umur ini sudah memiliki penampilan berbeda, di mana ia tidak mudah manja (miyik), mudah terpancing emosi dan birahi, baik oleh burung sejenis maupun jenis burung lainnya.
Karena itu, tidak mudah mengatur birahi cendet pada fase ini. Banyak cendet pada fase ini yang mudah over birahi (OB), karena sedang memasuki masa puber. Ketidaktepatan dalam perawatan pun mudah membuat burung ini mengalami OB. Jika cendet sampai OB, Anda harus meminimalisasi dampak negatifnya (caranya bisa dilihat lagi di sini).
Khusus untuk cendet yang masih saja ngeriwik, padahal seharusnya sudah ngeplong, Anda bisa mendongkrak level kicauan tersebut menggunakan TestoBirdBooster (TBB).Cendetumur 8 bulan / lebih namun masih ngeriwik, biasa disebabkan dua hal.
Pertama, pola perawatan yang salah atau tidak tepat, baik ketika masih anakan (1-3 bulan), umur 3-5 bulan, umur 5-8 bulan, atau kombinasi dari beberapa fase tersebut. Kedua, secara genetis kadar testosteron cendet tersebut rendah. Dua faktor penyebab ini bisa diatasi dengan terapi TBB disertai pemberian pakan bergizi.
Perawatan cendet umur 1 tahun atau lebih
Cendet pada umur ini mestinya sudah memiliki kemampuan berkicau yang bagus didukung aksi / penampilan saat berkicau, seperti nagen di atas tangkringan, punya suara kicauan yang ngeroll atau nembak-nembak, dan sebagainya. Sebenarnya, karakter cendet dewasa sudah mulai terbentuk sejak umur 5-7 bulan, atau sebelum mabung pertama.
Apabila waktu mudanya sering dimaster dengan burung yang memiliki suara tembakan, maka cendet dewasa akan mengeluarkan suara kicauannya dengan gaya tembakan. Begitu juga jika dilatih masteran bertipe ngeroll, maka ia cenderung berkicau lebih ngeroll pada usia 1 tahun atau lebih.
Perawatan cendet dewasa relatif lebih mudah, karena umurnya sudah mapan. Detail perawatan cendet, sesuai dengan kondisinya, bisa dilihat lagi dalam arsip Om Kicau berikut ini:
Anda juga bisa mengenal lebih jauh mengenai karakter burung cendet di sini. Jika mau ditangkarkan, cendet umur 1 tahun atau lebih juga sudah memenuhi syarat sebagai calon induk.
—
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
omkicau, untuk pemberian satu cepuk kroto pada umur 3-5 bulan diganti sama satu cepuk ulat, bisa nggak om?
om,,,boleh kh cendet d kasi pisang…?/?
om dulunya cendet nagen nggacor sekarang bunyi tapi ngeruji ngatasinya bagaimana?
cendet sudah,murai batu sudah, bagaimana dengan kacer om,?? apa kah bisa d samakan dgn murai batu untuk perawatan piyikanya?? Trmks
Om kenapa cendet mudah patah, kaki sayap dan paru bawah. apa penyebab nya?
Ngiler ane moco artikel cendet. MakNyuZsss…