Hampir semua plecimania pasti tahu kalau burung pleci / kacamata merupakan burung sosial atau koloni. Di alam liar, mereka terbiasa hidup secara berkelompok. Pleci yang dipelihara sendirian dalam sangkar merasa senang ketika dipertemukan dengan beberapa burung sejenis, entah dalam gathering maupun lomba / latber. Rasa senang ditunjukkannya dengan sering bertingkah nakal, seperti melompat-lompat di dalam sangkar. Hal inilah yang membuat pleci sulit tampil dalam lomba, dan harus disiasati dengan cara-cara tertentu.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Melihat penjelasan di atas, maka pleci yang sering melompat-lompat di dalam sangkar selama lomba, dan lebih menunjukkan kesenangannya bisa berkumpul dengan teman-temannya daripada fokus berkicau, sebenarnya merupakan hal yang lumrah. Karena itulah burung koloni yang sesungguhnya.
Yang menarik, coba letakkan pleci Anda dalam tempat tertentu, dan dikelilingi beberapa jenis burung kicauan lainnya. Apa yang terjadi? Pleci justru akan berkicau dengan lantang sebagai tanda untuk mempromosikan diri di depan burung lain jenis, sekaligus untuk mencari keberadaan burung-burung sejenis.
Tetapi dalam perspektif pemiliknya, pleci yang hanya melompat-lompat di dalam sangkar selama lomba tentu membuatnya galau, sebab burung tak akan bisa menampilkan performa suaranya.
Diperlukan beberapa upaya untuk mengkondisikan burung agar mau bekerja secara maksimal dalam lomba / latber, seperti mengatur birahi, membangun dan menjaga kondisi mental, serta mengenali karakter individu dari pleci yang dimilikinya.
Yuk, kita bahas satu persatu !
1. Mengatur birahi burung pleci
Pleci yang bisa rajin berkicau ditentukan oleh rangsangan atau stimulasi hormon seksualnya, terutama testosteron. Sebagian kicaumania menganggap testosteron hanya dimilik oleh burung jantan. Padahal, burung betina pun memiliki testosteron, tetapi kadarnya hanya 1/20 daripada burung jantan.
Itu sebabnya, sebagian besar jenis burung berkicau jantan bisa berkicau jauh lebih lantang daripada burung betina. Burung betina dari jenis lovebird, cucak jenggot, pentet, atau beberapa spesies burung lainnya dapat berkicau lantang, bahkan sering juara, karena kadar testosteronnya jauh lebih tinggi daripada burung betina pada spesies lainnya.
Hormon testosteron terbentuk sebagai hasil dari rangsangan luar (eksternal) seperti penjemuran, konsumsi pakan dengan kadar protein tinggi, atau rangsangan dalam bentuk suplemen seperti TestoBirdBooster (TBB).
Terpeliharanya kadar testosteron pada burung, termasuk pleci, sering dikaitkan dengan kondisi birahi pada burung tersebut. Birahi yang optimal, tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu berlebihan, akan membuat burung bisa berkicau secara stabil sesuai dengan kemampuan terbaiknya sendiri (tidak dibandingkan dengan performa suara burung lain).
Seperti dijelaskan di atas, pakan berprotein tinggi merupakan salah satu faktor penentu ketersediaan hormon testosteron secara memadai. Karena itu, hampir semua pemain pasti melakukan setelan extra fooding (EF), dalam rangka mengatur birahi burung agar bisa tampil maksimal saat berlomba.
Mengingat karakter pleci berbeda-beda antara individu yang satu dan individu lainnya, setelan EF yang tepat biasanya akan diperoleh setelah mencoba beberapa formula. Tidak masalah jika awalnya dilakukan secara trial and error, sambil memperhatikan bagaimana respon pleci ketika diberi pakan dengan setelan tertentu. Pilihlah mana setelan terbaik bagi pleci Anda, berdasarkan beberapa uji coba tersebut.
Selain setelan harian, sejak H-2 / H-3 menjelang lomba, pleci juga perlu menjalani treatment khusus lomba, mulai dari peningkatan porsi EF hingga durasi penjemuran ditambah. Hal ini bertujuan mendapatkan birahi burung yang optimal saat lomba.
2. Membangun dan menjaga mental pleci
Untuk burung lomba, selalu ada dua aspek yang diperhatikan para pemiliknya, yaitu kondisi birahi dan kondisi emosi. Kondisi birahi sudah dijelaskan sebelumnya, sekarang kita bahas kondisi emosinya. Kondisi emosi pada burung sering diterjemahkan sebagai kondisi mental, meski cakupan emosi sebenarnya sangat luas, termasuk perasaan marah, jengkel, senang, nyaman, dan sejenisnya.
Apabila kita melihat koloni burung pleci di alam liar, maka dalam setiap koloni tersebut pasti terdapat seekor burung jantan-dominan. Dialah pemimpin kelompok tersebut, yang suara kicauannya pasti berbeda dari pleci-pleci lainnya. Suara kicauannya paling bagus, buka paruh dengan gagahnya, karena dia merupakan pemimpin yang bertanggung jawab terhadap anggota kelompoknya.
Selain jantan-dominan, dalam koloni tersebut terdapat dua anggota kelompok lainnya, yaitu burung betina dan burung jantan-subordinat. Burung jantan-subordinat adalah burung-burung jantan yang suara kicauannya tak sebagus burung jantan-dominan.
Masing-masing burung jantan-subordinat bisa berubah menjadi jantan-dominan, ketika dia dan pasangannya memisahkan diri dari koloninya, berkembang biak, memiliki beberapa anakan, dan membangun koloni baru bersama keluarga kecilnya.
Pada pleci piaraan di rumah, apalagi yang terbiasa sendirian, mereka merasa dirinya sebagai jantan-dominan. Ketika dilombakan, mereka akan berusaha tetap menjadi burung jantan-dominan, meski para pesaingnya juga menginginkan hal serupa.
Makin terbiasa pleci dilombakan, atau minimal dipertemukan (gathering) dengan sesama pleci di suatu lokasi, maka ia akan terbiasa dengan suasana lomba. Mentalnya mulai terbangun, dan burung akan merasa bahwa ia secara berkala akan bertemu teman-temannya, dan ia akan berkicau sebaik mungkin.
Untuk burung pleci yang belum pernah dibawa ke lapangan, atau burung yang selama ini belum berani buka paruh, latihan bisa dilakukan dengan mempertemukannya dengan sesama pleci dalam jumlah sedikit.
Memang bakal ada beberapa pleci yang terlihat dominan atau merasa menjadi jantan-dominan, namun Anda tidak perlu risau. Berbeda dari burung fighter yang berpotensi stres jika terintimidasi suara burung lain yang lebih bagus, pleci tetap merasa senang berada dalam kelompoknya atau teman-temannya.
Jika kesulitan mencari teman-teman untuk diajak gathering / ngetrek, bisa juga mengawali upaya membangun mental pleci Anda dengan memperdengarkan suara koloni dan pleci betina untuk pancingan, atau audio terapi khusus burung pleci.
Boleh juga membawanya ke arena latber / lomba, tetapi tidak ikut berlomba, melainkan sekadar mendengar keriuhan suara pleci-pleci yang berlomba, Dengan demikian, dia mulai terbiasa dengan suara burung pleci lain, dan itu bisa merangsangnya untuk buka paruh.
Dengan kesabaran dan pelatihan yang rutin, pleci akan terbiasa dengan pertemuan ini. Jika burung pleci sudah mau menunjukan penampilan maksimalnya (top form), itu artinya dia sudah siap untuk dibawa ke level lebih tinggi, yaitu arena lomba.
3. Mengenali karakter burung
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
—-
Setiap spesies burung memiliki karakter masing-masing. Bahkan setiap individu burung pada spesies yang sama juga memiliki karakter yang berbeda dari individu lainnya. Karakter burung biasanya terbentuk melalui dua faktor, yaitu genetik (keturunan) dan perawatan, namun faktor genetik lebih dominan.
Pengenalan karakter merupakan salah satu kunci utama dalam menentukan kualitas pleci. Dalam proses take-over pleci, misalnya, pemilik baru pasti akan bertanya kepada pemilik lama tentang perawatan harian untuk burung tersebut: bagaimana setelan EF, berapa kali burung biasa mandi, berapa lama burung biasa dijemur, dan sebagainya.
Tips menyiapkan pleci ke lapangan
Banyak tips dalam menyiapkan pleci ke lapangan untuk berlomba. Masing-masing plecimania memiliki tips tersendiri, dan tidak semuanya mau berbagi. Kali ini, Om Kicau akan berbagi salah satu tips saja :
- Sekitar 7-10 hari sebelum lomba, pleci dipisahkan / diisolasi dari keberadaan pleci lain atau suara pleci lain.
- Selama masa isolasi, burung tidak boleh melihat atau mendengar suara pleci lainnya.
- Selama isolasi, burung tetap diberikan pola perawatan harian seperti biasanya.
- Pada saat lomba, pleci yang terisolasi biasanya akan memiliki penampilan berbeda daripada sebelumnya. Dia bakal berkicau dengan lantang sewaktu berada dalam kerumunan pleci-pleci lain yang menjadi peserta lomba.
—-
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.