Banyak sekali faktor yang menyebabkan kegagalan dalam pemasteran burung berkicau. Faktor yang utama, pertama, atau paling sering terjadi, adalah memaster burung petarung dengan suara burung petarung lainnya. Kedua, burung tidak fokus / konsentrasi pada suara yang didengarnya.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Oke, kita bahas yang pertama. Seringkali kicaumania memaster burung murai batu misalnya, dengan suara MP3 atau pemaster lain bermateri suara murai batu juga. Ini kesalahan yang sangat fatal. Memaster burung petarung (misalnya murai batu, kacer, sulingan/tledekan, ciblek dsb) menyebabkan burung yang dimaster akan drop parah. Mengapa? Itu sama saja menarungkan burung itu dengan tembok batu. Ketika dia mendengar suara masteran itu, dia akan melawan. Tetapi akhirnya kelelahan karena yang dilawan adalah mesin pemutar musik. Dia akan drop parah, itu sudah pasti.

Jadi jangan pernah memaster murai batu dengan suara murai batu, kacer dengan kacer, tledekan dengan tledakan, atau silang antar burung petarung misalnya memaster murai batu dengan suara kecer atau sebaliknya. Benar-benar akan fatal akibatnya. Jadi harus saya tegaskan, jangan pernah memaster burung petarung dengan suara burung petarung lainnya. 

Burung tidak fokus pada suara yang didengarnya

Oke sekarang kita lanjut, pada hal yang kedua, yakni burung tidak fokus / konsentrasi pada suara yang didengarnya. Nah, di sini kita tidak boleh menyalahkan burung yang tidak fokus. Justru kita yang perlu introspeksi, mengapa burung tidak fokus saat kita mendekatkan burung master, atau memperdengarkan audio mp3 di dekatnya.

Kegagalan pemasteran sering disebabkan burung tidak fokus mendengar suara masteran.

—-

Bagaimana agar burung bisa fokus? Kita sebagai perawat atau pemilik burung harus jeli mencari waktu yang tepat bagi burung untuk dilatih dengan suara masteran. Misalnya waktu di mana burung sering terlihat santai atau sedang beristirahat. Biasanya, ini terjadi ketika burung diangin-anginkan sehabis dijemur pada pagi hari. Anda bisa mengulanginya lagi pada siang atau sore harinya.

Burung yang dimaster juga seringkali tidak fokus saat melihat siapa pemilik suara kicauan yang didengarnya. Dalam hal ini, burung termaster melihat langsung ujud burung master. Hal ini biasanya terjadi ketika Anda menempelkan burung master terlalu dekat dengan burung termaster.

Jika hal ini terjadi, maka burung termaster merasa risih atau terganggu. Fakta ini sering dijumpai pada burung tipe fighter seperti kacer atau murai batu, karena merasa wilayah teritorialnya terganggu. Akibatnya, burung tidak lagi fokus mendengar suara burung master, tetapi justru ingin mengajak berantem burung yang menjadi “guru bernyanyi” baginya.

Suara yang didengar terlalu dekat

Dengan harapan burungnya dapat mendengar suara burung master secara jelas, banyak kicaumania pemula yang menempelkan burung master terlalu dekat. Akibatnya burung yang mau dimaster, khususnya jika sudah cukup umur, merasa terganggu wilayah teritorialnya. Meski dalam kondisi dikerodong, sehingga tidak mampu melihat pemilik suara, burung yang dimaster tetap merasa terancam.

Perkecualian bisa dilakukan pada burung yang dimaster sebelum umur 1 bulan, di mana suara burung master yang terlalu dekat tidak menjadi masalah baginya. Hal ini biasa dijumpai pada kenari (juga jenis finch lainnya) dan lovebird (juga burung paruh bengkok lainnya), yang makin mudah merekam suara burung master pada usia dini, pada jarak yang sangat dekat.

Karena itu, untuk burung yang sudah cukup umur, lebih dianjurkan untuk menggantung burung master pada lokasi yang agak jauh, namun suaranya masih terdengar jelas di telinga burung yang mau dimaster. Logika ini dapat dipertemukan dengan beberapa fakta berikut ini :

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

  • Banyak kenari yang dimaster dengan beberapa suara kicauan burung lain, namun gagal dan kembali glender, hanya karena tetangga sebelah memelihara kenari standar. Ini membuktikan, betapa suara dari jauh menjadi lebih mudah direkam dalam memori burung.
  • Banyak sobat kicaumania yang burungnya termaster suara burung milik tetangga, tidak peduli apakah suara burung milik tetangga bagus atau tidak.
  • Banyak sobat kicaumania yang burungnya tanpa sengaja kemasukan suara kutilang dan suara wiwik uncuing / kedasih, yang mana tidak ada seorang tetangga pun yang memeliharanya. Burung-burung tersebut berada di pepohonan dekat rumah, yang suaranya terdengar jelas meski dari jarak jauh.

Melihat fakta di atas, maka Anda bisa menerapkan pula pada burung yang mau dimaster. Kalau memakai burung master asli, bukan audio mp3, usahakan digantang pada jarak yang agak jauh dari burung yang mau dimaster. Tetapi, meski jaraknya agak jauh, pastikan burung yang mau dimaster masih bisa mendengarnya secara jelas.

Burung mengalami gangguan saat pemasteran

Faktor lain penyebab kegagalan dalan pemasteran adalah muncul gangguan ketika burung menjalani program pemasteran. Misalnya, terlalu banyak orang yang lalu-lalang di sekitar sangkarnya, suara kendaraan bermotor yang tak henti-henti (karena lokasi di pinggir jalan raya yang ramai), dan sejenisnya.

Gangguan hewan predator seperti tikus dan kucing juga membuat konsentrasi burung terpecah. Karena itu, pastikan kedua hewan yang sering membuat burung ketakutan itu tidak pernah memasuki ruangan di mana Anda menggantungkan sangkar burung.

Kualitas audio mp3, CD, dan kaset tidak bagus

Kaset dan CD suara burung banyak dijual di sejumlah kios burung, baik yang ada di pasar burung maupun di tempat lain. Adapun file audio mp3 bisa diperoleh di beberapa website, baik berbayar maupun gratisan. Audio mp3 dan sejenisnya memang praktis. Namun, jika tidak hati-hati, justru menjadi biang kegagalan pemasteran burung kesayangan Anda.

Banyak sekali audio mp3 berkualitas buruk, suaranya terlalu cempreng, sember, penuh dengan noise, maupun suara-suara pengganggu lainnya, yang membuat burung yang mau dimaster kesulitan untuk mendengar suara secara jelas dan jernih.

Audio mp3 dengan kualitas seperti itu hanya berfungsi sebagai pemancing burung agar mau bunyi, meski sang pembuat mendesainnya untuk program pemasteran. Karena fungsinya berubah menjadi sekadar pemancing, maka burung yang mau dimaster akan merespons dengan mengeluarkan suara kicauannya sendiri.

Burung yang dimaster tidak mau mendengar suara masteran mp3, sehingga tak akan pernah atau sulit sekali masuk dalam memorinya. Burung hanya menganggap audio berisik itu seperti suara gemericik air hujan, yang justru menggugah seleranya untuk berkicau sendiri.

Beberapa kondisi yang bisa mempercepat pemasteran

Burung yang dimaster harus dalam kondisi full kerodong.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

—-

Ada beberapa kondisi yang bisa mempercepat proses pemasteran burung, antara lain :

  • Memaster burung trotolan / anakan bisa menggunakan suara dari burung masteran maupun suara dari mp3 atau file audio.
  • Memaster burung dewasa sebenarnya lebih baik dan efektif jika menggunakan burung masteran aslinya daripada menggunakan suara dari mp3 atau file audio. Namun, jika kualitas audio bagus, pemasteran via audio mp3 tetap bisa berjalan sempurna.
  • Menggantung burung dalam satu ruangan dengan burung masteran lainnya, tetapi diusahakan jaraknya jangan terlalu dekat. Burung yang mau dimaster harus dalam kondisi full kerodong.
  • Menggangung burung dalam ruangan dengan memutarkan suara dari mp3 atau file audio. Volume diatur jangan terlalu kencang, namun burung masih bisa mendengarnya dengan jelas.
  • Mengatur pencahayaan sewaktu pemasteran dalam ruangan.

—-

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.