Sepeninggal Natalia, komunitas murai batu ekor hitam (blacktail) seperti menunggu munculnya sang penerus dari jenis yang sama. Sebenarnya banyak MB blacktail yang moncer di berbagai kontes, tapi jarang terpublikasikan di media. Kali ini, Om Kicau ingin share mengenai Rencong, MB blacktail milik Om Benny Kemiling dari Lampung, yang baru saja menjadi runner-up dalam Latpres Alam Indah di Jl Pagar Alam No 273A, Bandar Lampung, Kamis (30/10) lalu.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
—-
Sudah banyak bukti yang menunjukkan kalau jenis MB blacktail memiliki kualitas yang tak kalah dari murai batu standar (ekor putih). Bahkan dalam beberapa hal memiliki kelebihan tersendiri, terutama suaranya yang kristal melengking, serta tembakan-tembakannya yang aduhai. Jenis ini juga dikenal cepat menirukan suara burung lain di sekitarnya.
Natalia, murai jawara yang sudah tiada milik Om Gunawan Solo, merupakan bukti nyata soal kualitas MB blacktail. Pada masa keemasan Natalia, juga ada MB blacktail di Blok Tengah yang sering juara di tingkat, misalnya Monster milik Om Erick Cilacap dan Gudang Peluru kepunyaan Yopie Purbalingga.
Bulan lalu juga muncul MB ekor hitam jawara, yaitu The Black milik Mr Ado, yang meraih double winner di Ragunan, mengalahkan jawara-jawara murai batu ekor putih.
Bahkan, sejumlah event organizer (EO) di Jabodetabek pun memberi pengakuan terhadap eksistensi murai batu ekor hitam, dengan membuka kelas tersendiri untuk murai batu dari ras melanurus ini.
Namun, belum semua penggemar murai bisa menerima fakta tersebut. Karena itu, kemenangan MB Rencong dalam Latpres Alam Indah tetap saja mengejutkan peserta lainnya. Apalagi burung ini tidak hanya menjadi juara 2 Kelas Favorite, melainkan juga juara 6 di Kelas Executive.
Menurut Om Benny Kemiling, sang pemilik, Rencong merupakan murai batu ekor hitam balak enam. MB blacktail balak enam kerap disebut sebagai murai batu nias raja, karena dianggap punya kualitas tersendiri dibandingkan dengan murai batu nias biasa.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
—-
Karena keunggulannya, beberapa penangkar mulai mengembangkan MB blacktail balak enam. Tidak sedikit pula yang mengawinkannya dengan murai batu medan, agar anakannya bisa mengumpulkan berbagai keunggulan dari kedua ras murai batu tersebut. Sufi Bird Farm, misalnya, sudah melakukan percobaan tersebut.
Namun, kata Om Benny, belum semua penggemar murai batu mau menghargai keberadaan murai batu ekor hitam. Artinya, ras ini masih sering dilihat sebelah mata. “Makanya, saya minta Om Kicau mengekspose kembali murai batu ekor hitam, agar jenis ini dapat diterima semua penggemar murai batu, setidaknya tidak meremehkannya,” kata Om Benny.
Menurutnya, Rencong baru saja selesai masa mabungnya, yang dijalaninya selama tiga bulan. Begitu rampung, dipoles sebentar, dan diturunkan dalam Latpres Alam Indah. Karena itu, kondisinya belum top form seratus persen, namun masih bisa berprestasi. “Alam Indah merupakan even perdana bagi Rencong selepas mabung,” kata Om Benny.
Perawatan harian MB Rencong
Untuk memotivasi kawan-kawan dari Komunitas Murai Blacktail (Kombat), Om Benny membagikan tips perawatan Rencong. Sebagian bisa diadopsi, meski tidak harus persis sama, karena tergantung karakter burung masing-masing.
“Yang penting jangan menyerah untuk melatih momongannya. Jika sudah mengenali karakter murai blacktail, apalagi kalau burung sudah on-fire, pasti bakal moncer dan mampu bersaing dengan murai batu yang lainnya,” tambah Om Benny.
—-
Berikut ini pola perawatan murai batu Rencong, yang disebut Om Benny relatif sederhana dan nggak pakai ribet :
- Pagi, sekitar pukul 05.00, burung dikeluarkan, buka kerodongnya, dan dianginkan di luar rumah. Ini dilakukan hingga pukul 07.00.
- Setelah itu diberi kroto segar 4 sendok makan dalam wadah kroto. “Burung kemudian digantung di dalam rumah. Ini alasan keamanan saja. Jadi, teman-teman juga boleh menggantungnya di teras, jika kondisinya memang aman,” kata Om Benny.
- Selama digantung, burung dalam kondisi tidak dikerodong. Hal ini dilakukan hingga sore hari.
- Sore hari, sekitar pukul 16.00, burung kembali digantung di luar rumah agar bebas berkicau.
- Sekitar pukul 17.00, burung dimasukkan ke karamba mandi. Setelah itu dianginkan agar bulunya kering, sambil diberi 1 ekor jangkrik.
- Petang hari, burung langsung dikerodong dan digantung di dalam rumah sampai esok hari.
Perawatan lomba MB Rencong
Perawatan sederhana ini memang lebih menyesuaikan dengan ketersediaan waktu yang dimiliki Om Benny, yang sejak pagi hingga sore harus bekerja. Itu sebabnya, setelan jangkrik sangan minimalis. Sebaliknya, porsi kroto justru lumayan banyak.
Berbeda dari beberapa pemain lainnya, Om Benny Kemiling tidak bisa setiap pekan menurunkan MB Rencong. Semuanya harus disesuikan dengan agenda kegiatannya .
Jika ada waktu luang, maka sejak awal dia menjadwal even tertentu, dan segera melakukan rawatan khusus lomba. Sejak Kamis, atau H-3, porsi jangkrik dinaikkan menjadi 5 ekor, adapun kroto tetap 4 sendok makan.
“Mandi seperti biasa, sore hari. Perawatan ini berlaku sejak Kamis hingga saat lomba. Full kerodong juga sejak Kamis, kecuali saat mandi dan diberi makanan,” tambah Om Benny.
Ya, ini sebuah rawatan yang “manusiawi”, eh… “hewani” di mana burung tidak terlalu dipacu dengan extra fooding berlebihan, terutama untuk rawatan hariannya. Jika dirawat dengan konsisten, apalagi didukung materi dasarnya yang sudah bagus, tentu burung tidak akan mengecewakan pemiliknya.
“Semogaini dapat memotivasi kawan-kawan kicaumania dimana saja yang punya momongan murai blacktail. Jangan minder dan pesimistis, yang penting perawatan harus konsisten,” pesan Om Benny.
—
Penting:Â Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
om mau tanya mb saya kalo di adu volume ny kok kecil ya,kaya ngeriwik,minta solusi ny om?
Kalau di rumah bagaimana? Apa perbedaan volumenya begitu kontras antara di rumah dan saat diadu (trek atau lomba/latber)?