Satu lagi burung kicauan bersuara merdu yang belakangan ini banyak di jumpai di pasar burung. Namanya cingcoang biru, atau dalam literatur perburungan internasional disebut white-browed shortwing (Brachypteryx montana). Penampilannya sekilas mirip decu, dan suaranya sungguh merdu. Mungkin karena masih asing bagi sebagian kicaumania, diperlukan perhatian khusus dalam perawatan burung cingcoang biru agar dapat bertahan hidup dan bisa menghibur Anda.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
—-
Sesuai dengan namanya, burung ini memiliki bulu tubuh yang didominasi warna kebiruan, atau lebih tepatnya biru gelap. Kedua kakinya relatif panjang, sedangkan sayapnya pendek. Burung ini digemari karena suara kicauannya yang merdu.
Subspesies / ras dan wilayah persebaran
Cingcoang biru semula ditempatkan sebagai salah satu anggota keluarga Muscicapidae, tetapi kini dipindahkan ke dalam keluargaTurdidae.
Burung cingcoang biru merupakan spesies yang hanya dijumpai di Kawasan Oriental, mulai dari Asia Selatan, China, hingga Asia Tenggara termasuk Indonesia. Mereka terbagi dalam 14 subspesies / ras, dengan wilayah persebaran tertentu, dan empat ras di antaranya bisa dijumpai di Indonesia.
Berikut ini subspesies / ras cingcoang biru dan wilayah persebarannya:
- Brachypteryx montana cruralis : Kawasan Pegunungan Himalaya, Myanmar, wilayah selatan China, Thailand, dan wilayah utara Indochina (Myanmar, Vietnam, Kamboja, Laos)..
- Brachypteryx montana sinensis : Hanya dijumpai di wilayah tenggara China.
- Brachypteryx montana goodfellowi : Kawasan pegunungan di Taiwan.
- Brachypteryx montana poliogyna : Wilayah utara Filipina, khususnya Luzon Utara.
- Brachypteryx montana andersoni : Hanya dijumpai di Luzon Selatan (Filipina).
- Brachypteryx montana mindorensis : Burung endemik di Mindoro (Filipina).
- Brachypteryx montana sillimani : Pegunungan Mantalingajan dan Gunung Victoria, di Kepulauan Palawan (Filipina Barat).
- Brachypteryx montana brunneiceps : Negros dan Panay (Filipina).
- Brachypteryx montana malindangensis : Gunung Malindang di Mindanao (Filipina Selatan).
- Brachypteryx montana mindanensis : Gunung Apo di Mindanao.
- Brachypteryx montana saturata : Burung endemik di Sumatera.
- Brachypteryx montana erythrogyna : Hanya dijumpai di wilayah utara Kalimantan.
- Brachypteryx montana montana : Hanya dijumpai di Jawa.
- Brachypteryx montana floris : Habitat di Flores dan kawasan Sunda Kecil lainnya.
Di Sumatera, burung cingcoang biru banyak ditemukan di Gunung Leuser, Singgalang, Kerinci, dan Dempu. Adapun di Kalimantan bisa ditemukan di Gunung Kinabalu, Trus Madi, Kelabit dan Kayan Mentarang.
Di Jawa, cingcoang biru lebih sering ditemukan di Jawa Barat, khususnya di Gunung Papandayan. Belum ada catatan burung ini dijumpai di Bali, namun di sebelah timurnya yang merupakan kawasan Sunda Kecil, yaitu Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Cingcoang biru sering terlihat di semak-semak atau tanaman rimbun dekat dengan air yang mengalir, lereng bebatuan terbuka di puncak gunung pada ketinggian 1.400 – 3.000 meter dari permukaan laut.
Membedakan jantan dan betina cingcoang biru
Cingcoang biru termasuk burung dimorfik seksual. Artinya, burung jantan dan betina memiliki penambilan fisik yang berbeda, sehingga tak sulit bagi Anda untuk melakukan sexing.
Burung jantan memiliki bulu berwarna biru gelap, dengan alis mata putih mencolok. Adapun burung betina memiliki warna bulu yang berbeda antara ras yang satu dan ras lainnya.
Di Jawa, misalnya, cingcoang biru betina memiliki kepala dan tengkuk berwarna biru, sementara ekor, sayap, dan punggungnya berwarna merah karat. Namun betina di Kalimantan memiliki bulu tubuh yang semuanya merah karat, dengan warna kebiruan pada mantelnya.
Bahkan ada juga burung betina yang memiliki alis mata berukuran lebih kecil, serta warna putih yang samar-samar. Adapun burung cingcoan biru remaja memiliki warna bulu coret-coret kecokelatan.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
—-
Perawatan cingcoang biru untuk klangenan
Perawatan burung cingcoang biru hampir sama dengan decu. Pakan utamanya serangga kecil seperti jangkrik kecil dan ulat hongkong, serta kroto.
Hampir semua cincoang biru yang dijual di pasar burung adalah hasil tangkapan hutan. Karena itu, burung harus dilatih terlebih dulu agar mau makan voer. Selain agar perawatannya lebih mudah, karena belum tentu kita bisa mendapatkan EF, voer juga mengandung nutrisi dasar yang sangat diperlukan burung untuk dapat bertahan hidup.
Om Kicau sudah memberikan banyak alternatif mengenai cara mengenalkan burung pada pakan kering ini, antara lain :
- Metode satu minggu agar burung mau makan voer
- Kumpulan TIPS untuk perawatan burung bakalan
- Kombinasi UH dan Voer merah untuk burung bakalan
Selain itu, pada minggu-minggu pertama sejak membeli cingcoang bitu, burung harus rutin diberi 1 sendok teh kroto setiap pagi dan sore hari. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian ulat hongkong sebanyak 3-5 ekor, juga pada pagi dan sore hari.
Burung cingcoang biru termasuk sulit berkicau, terutama untuk burung bahan, dan jika kondisi lingkungannya kurang nyaman. Beberapa kondisi yang bisa mempercepat mereka berbunyi antara lain :
- Lokasi yang tenang dan sejuk.
- Pakan yang berlimpah ( tidak kekurangan), dalam hal ini extra fooding (EF) seperti kroto.
- Sangkar yang bersih (tidak kotor atau berbau).
- Burung dalam kondisi fit: tidak sakit atau tidak sedang mabung.
- Berikan burung betina sebagai pendamping cingcoang jantan. Tetapi jika tidak memungkinkan, bisa diperdengarkan audio suara panggilan cingcoang biru betina, untuk memancingnya agar rajin bunyi.
Untuk menjaga kondisinya selalu fit, dan tidak mudah sakit, sangat penting untuk memberikan multivitamin secara rutin (misalnya BirdVit), minimal 2 kali seminggu.
Audio kicauan burung cingcoang biru
Berikut ini audio kicauan burung cingcoang biru ini, yang bisa diunduh untuk memancing momongan baru di rumah Anda agar menjadi rajin berbunyi :
- Suara kicauan burung cingcoang biru 1 | DOWNLOAD
- Suara kicauan burung cingcoang biru 2 | DOWNLOAD
- Suara panggilan burung cingcoang biru | DOWNLOAD
Semoga bermanfaat.
—-
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.