Cucak hijau Anak Haram hattrick di TKKM Jogja

Cucak hijau Anak Haram, jagoan milik Helmy Asalvo, berhasil mencetak hattrick dalam kontes burung 1st Anniversary TKKM Cup di Taman Kuliner Condong Catur Sleman, Jogja, Minggu (17/11) kemarin. Panitia membuka tiga kelas cucak hijau, yaitu The Best TKKM, Top TKKM, dan HBD TKKM, dan semua gelar juara  1 dibawa pulang Helmy Asalvo, melalui penampilan gemilang Anak Haram. Hujan deras yang turun pada siang hari tak menghambat lomba. Justru yang menghambat lomba adalah sikap saling tunggu peserta di kelas murai batu, kacer, dan cendet. Ah, lagi-lagi kita mesti belajar lagi dalam berlomba…

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

—-

Dalam lomba ini, Helmy Asalvo bergabung dengan Duta KMKR Kediri, yang akan menggelar kontes Minggu (24/11) mendatang. Selain tiga gelar juara 1 di kelas cucak hijau, Helmy juga meraih trofi juara pertama di Kelas Kenari Isian HBD TKKM, melalui jago lamanya: Green Crown.

“Green Crown memang cukup lama tidak dilombakan, karena bermasalah dengan bulunya yang nyulam terus. Tetapi kini sudah pulih dan langsung juara pertama,” kata Helmy. Om Kicau pernah mengupload video Green Crown di sini dan di sini.

Sumbangan empat gelar juara 1 sangat berarti bagi Duta KMKR Kediri yang datang di bawah komando H Budi. Apalagi kacer Batman milik Budi juga menjadi juara 1 Kelas Top TKKM. Murai batu Phyyon milik Mr Susilo juga juara 1, sehingga Duta KMRK meraih poin tertinggi, dan dinobatkan sebagai juara umum bird club (BC).

—-

Adapun juara umum single fighter (SF) diraih Sonny Lee dari Mistic SF Semarang. Sonny menjuarai kelas anis merah, melalui jagoannya Bali Dancer, serta kelas cendet melalui Hitler. Namun Hitler harus berbagi juara dengan Alexis milik Anas Naswa.

—-

Persaingan ketat di kelas kacer

Meski menjuarai Kelas Top TKKM, kacer Batman milik Budi Kediri harus bersaing ketat mengatasi lawan-lawannya, khususnya Yaris milik Mr Gino (Pajeksan), Ningrat milik Mr Chandra Pontianak, dan Dakota milik Idris Salim dari Duta Kere Hore Salatiga.

Yaris dan Ningrat masing-masing menjadi juara 2 dan juara 3. Adapun Dakota harus puas di posisi kelima di bawah kacer Brajamusti milik Anto SIP (Sleman).

Namun dalam dua sesi lainnya, Dakota menunjukkan penampilan terbaiknya dan berhasil menjuarai dua kelas tersebut, yaitu The Best TKKM dan HBD TKKM. Kacer Ningrat harus puas menjadi runner-up pada dua kelas yang sama. Adapun Yaris berada di urutan ketiga Kelas The Best TKKM.

Meski hanya bisa menjadi juara 2 dan juara 3, Mr Gino senang Yaris masih bisa berprestasu. “Tidak apa-apalah. Sebenarnya Yatis bisa tampil lebih bagus. Tapi saya senang bisa lomba dengan apa adanya, bisa juara kedua dan ketiga. Apalagi lawan-lawannya juga burung yang sudah punya nama besar,” kata Mr Gino.

—-

Persaingan di kelas kenari standar, yang full gantangan, juga sangat seru. Bahkan pemenang ditentukan melalui adu tos, antara Marijuana milik Benz Wira Purworejo dan Roll Speed milik Padepokan Kenari BF Banjarnegara. Marijuana beruntung memenangi adu tos.

Kendati kurang mujur, penampilan Roll Speed sungguh memukau. Para personelnya pun mengaku puas, karena menggantang burung dengan apa adanya, juga tanpa diteriaki sama sekali.

—-

Billy Kebumen juga mengaku puas, karena murai batu Elite besutannya tampil sebagai yang terbaik pada kelas utama, The Best TKKM. Billy siap menurunkan kembali gaconya dalam even WMP Cup di Stadion Triyoko Klaten (8/12) dan Pakde Karwo Cup di Surabaya (15/12).

—-

Sikap saling tunggu menghambat lomba

—-

Meski hujan deras turun sekitar pukul 13.30, lomba 1st Anniversary TKKM Cup tetap tak terganggu. Tapi yang menghambat lomba justru perilaku peserta yang saling tunggu, terutama dalam kelas murai batu, kacer, dan cendet.

Panitia memang melakukan penghitungan mundur. Tetapi karena tanpa dibantu dengan bendera start, para peserta berkesan mengabaikannya. Akibatnya, lomba tak bisa segera dimulai.

Setelah hujan reda, dan hari menjelang sore, barulah panitia mulai bersikap tegas. Peserta yang tak taat peraturan akan segera dikeluarkan dari lapangan. Juri juga diminta berhenti menilai kalau peserta tidak mau berhenti teriak.

Hanya dengan ketegasan itulah, lomba akhirnya bisa terlaksana lagi. Andai ketegasan itu mumcul sejak awal, niscaya lomba bisa selesai lebih awal lagi. Pada sesi-sesi awal, sejumlah komplain juga terjadi di beberapa kelas, seperti murai batu dan kacer.

Ya, masih banyak yang harus dibenahi dalam pelaksanaan lomba, baik dari sisi ketegasan panitia dan kedisiplinan peserta menaati peraturan lomba. (Waca)

—–

Hasil Lomba 1st Anniversary TKKM Jogja (Minggu, 17 November 2013)

—–

—-

Selamat kepada para pemenang, tetap semangat untuk peserta lainnya.

—

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.