Piala Kapolda Kalsel: Murai batu Tarzan hattrick

Murai batu borneo Tarzan tampil luar biasa dalam Lomba Burung Berkicau Piala Kapolda Kalimantan Selatan di Lapangan Ksatrian Brimob Medhy Chumaidi, Guntung Payung, Banjarbaru, Minggu (17/11). Gaco milik Yeyen dari Trisakti BC Banjarmasin itu meraih tiga gelar juara (hattrick), sekaligus membawa timnya menjadi juara umum bird club. Usai lomba, Tarzan langsung di-take-over Mr Anton dari Sampit.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

—-

Even yang digelar Polda Kalimantan Selatan dalam rangka memperingati HUT Ke-68 Korps Brimob ini dipenuhi peserta. Lomba dibuka oleh Wakapolda Kalimantan Selatan, Kombes Pol Drs Soeprodjo WS, mewakili Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan. Nama Soeprodjo dikenal luas oleh kalangan kicaumania Indonesia, karena dulu aktif turun ke lapangan.

Wakapolda memuji kinerja panitia yang apik, sehingga mampu menghadirkan sekitar 1.200 peserta dalam even ini. Peserta bukan hanya datang dari Kalsel, Kalteng, dan Kaltim saja, tetapi ada juga dari Jawa.

“Selamat kepada seluruh kru panitia yang sukses menyiapkan lomba. Selamat juga kepada peserta yang nantinya juara. Yang kalah pun jangan kecewa, masih banyak kesempatan untuk membuktikan keandalan jago Anda. lngat, lomba adalah permainan. Jadikan lomba sebagai sarana silaturahmi dan pemersatu antarelemen masyarakat,” pesan Wakapolda saat membuka lomba, sebagaimana dikutip Tabloid Agrobur.

Yang menarik adalah penampilan murai batu Tarzan. Setiap tampil, kerjanya benar-benar bagus. Tak heran jika setiap tampil, burung ini selalu masuk papan atas. Bahkan dalam beberapa pekan terakhir selalu mencetak hattrick, termasuk di Bati Bati dan Kandangan.

Kabar kehebatan Tarzan ini sudah lama terdengar di telinga Mr Anton dari Sampit. Dia lalu mengutus Sandy, orang kepercayaannya, untuk memantau penampilan Tarzan di Piala Kapolda Kalsel. Ternyata burung ini tetap stabil, dan menjuarai tiga kelas sekaligus: Gegana A, Gegana B, dan KBR.

Usai lomba, Sandy langsung mendekati Yeyen. Meski berat hati, Yeyen akhirnya tidak bisa menampik pinangan Mr Anton. “Sebenarnya berat melepasnya. Tetapi karena Pak Anton nggak punya jago, terpaksa saya lepas. Lagi pula, saya masih punya jago lain di kelas murai, yakni Brantas,” kata Yeyen, yang enggan menyebut berapa mahar burung jawara tersebut.

—-

Uut Tani Jaya sukses di cucak hijau dan cendet

Selain murai batu Tarzan, ada beberapa burung yang tampil menawan hari itu, misalnya cucak hijau Giok dan cendet Barera. Keduanya merupakan koleksi Uut dari Tani Jaya SF Balikpapan, yang selama ini memang sering juara dalam berbagai even besar di Kalimantan.

Cucak hijau Giok berhasil meraih kemenangan ganda, masing-masing di Kelas Pelopor (kelas utama) dan Gegana A. “Giok tampil maksimal. Gaya ngentroknya, ditunjang dengan suara ngerol-nembak, membuat dia unggul dari lawan-lawannya,” kata salah seorang kru Tani Jaya SF.

—-

Hasil nyeri juga diraih cendet Barera. Burung ini mempunyai isian komplet, mulai dari burung gereja tarung, cucak jenggot, dan suara-suara antik lainnya. Semua isian itu dilagukannya panjang-panjang dan kasar atau mbeset. Gayanya nancep, dan nyaris tanpa salto saat tampil  di lapangan. “Gayanya nyeklek, mirip dengan burung tledekan saat bunyi,” kata Uut kepada Agrobur.

Seminggu sebelumnya, Barera juga menggaet juara pertama di Balikpapan. Barera memang merajai kelas cendet dalam berbagai even di Pulau Kalimantan. Rencananya, Uut akan membawa gaco-gaco terbaiknya itu ke Pakde Karwo Cup 3 di Surabaya,15 Desember mendatang.

—-

Dua kelas kenari didominasi Gadis Panggilan (GP) milik H Sukur dari Samarinda. GP sebenarnya gaco lawas yang telah lama malang-melintang, tapi dalam beberapa bulan terakhir absen karena mabung. Begitu tampil perdana, langsung memborong dua gelar juara pertama.

Menjelang lomba, Upik selaku perawat Gadis Panggilan sempat kelabakan mencari selada. Menu ini sejak dulu selalu disajikan sebelum lomba, agar kinerjanya maksimal. ‘Alhamdulillah, meski bersusah payah, akhirnya dapat selada juga. Gadis Panggilan pun bisa juara,”tambahnya.

Meski Uut mengoleksi empat gelar juara pertama melalui dua burung andalannya, gelar juara umum single fighter (SF) jatuh ke tangan Andy Goden SF, yang sebagian besar burungnya bernama Golden.

—-

—-

Cucak jenggot Golden berhasi nyeri juara 1, adapun lovebird Golden sekali juara 1. Beberapa burung lainnya sukses masuk 3 besar di hampir semua kelas. Wajar jika total poinnya mengungguli Tani Jaya SF, yang dalam beberapa pekan terakhir selalu menjadi juara umum SF di Kalimantan.

Acheng, Trisna, dan Cecung selaku panitia lomba menyampaikan terimakasih kepada seluruh peserta atas kehadirannya dalam even ini. “Mohon maaf apabila ada kesalahan, atau pelayanan yang kurang  memuaskan,” kata Acheng.

—-

Hasil Lomba Piala Kapolda Kalsel, Banjarbaru (Minggu, 17 November 2013)

—-

—-

Selamat kepada para pemenang, tetap semangat untuk peserta lainnya.

—-

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.