Burung great tit (Parus major), sejenis gelatik wingko di Eropa dan Asia Timur, memiliki beragam suara alarm yang berbeda untuk menandai setiap binatang predator yang ditemuinya. Hal ini terungkap berdasarkan hasil riset yang dilakukan para peneliti dari Jepang, dan dipublikasikan dalam Journal Animal Behaviour. Ketika melihat ular, mereka akan mengeluarkan suara “jar.. jar..”. Tetapi gelatik akan berteriak “chicka.. chika..” saat melihat burung gagak dan martens (sejenis musang).

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Great tit menggunakan suara alarm yang berbeda saat melihat predator tertentu.

—-

Dr Toshitaka Suzuki, peneliti dari Graduate University for Advance Studies di Kanagawa, mengungkapkan ini adalah kali pertama burung mendemonstrasikan kemampuan berkomunikasi secara vokal tentang binatang-binatang predator tertentu yang mengancam nyawanya.

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

“Biasanya burung hanya akan membuat suara alarm yang gaduh jika bertemu dengan hewan predator, untuk mengingatkan burung-burung lain yang berada dalam kelompoknya. Namun, gelatik tak hanya mengingatkan ada bahaya dari hewan predator, tetapi juga mencirikan jenis hewan apa yang ada di wilayahnya dengan suara alarm yang khusus tersebut,” kata Suzuki.

Untuk menguji bagaimana burung gelatik berkomunikasi, para peneliti menempatkan model tiga hewan yang berbeda yaitu ular, burung gagak, dan martens di dekat sarang burung tersebut. Selanjutnya, para peneliti ini merekam dan menganalisis respon dan tingkah laku dari burung gelatik.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

‘Induk burung biasanya membuat suara panggilan alarm ketika mereka melihat hewan predator mendekati sarangnya’ kata Suzuki. Burung gelatik mengeluarkan suara alarm “jar.. jar..” yang merupakan alarm khusus untuk menyebutkan ular, dan suara alarm “chicka.. chika..” ketika merespon kehadiran burung gagak dan martens.

Suzuki menjelaskan, burung kemungkinan telah berevolusi dengan apa yang disebut sistem komunikasi kombinatorial (Combinatorial Communication System), atau penggabungan nada berbeda untuk menghasilkan suara panggilan dengan arti yang berbeda.

Karena ular lebih mudah meluncur ke dalam sarangnya, maka burung akan menganggapnya sebagai predator dengan ancaman terbesar daripada mamalia mapun jenis burung lain seperti elang. Suzuki menambahkan, masuk akal juga kalau burung memiliki suara panggilan alarm tertentu / berbeda untuk mencirikan antara ular dan predator lainnya.

“Bahasa manusia juga berdasarkan pada aturan kombinatorial, yang memungkinkan kita untuk menghasilkan jumlah tak terbatas dari ekspresi (kata-kata) dari sebuah himpunan elemen yang terhitung (huruf). Demikian pula dengan burung gelatik yang bisa membuat kata ‘gagak’, atau ‘ular’ dengan menggabungkan berbagai jenis nada suara alarmnya,” ujar Suzuki.

Itulah kehebatan ciptaan Tuhan, meski hanya seekor burung, apalagi burung imut seukuran gelatik. Om Kicau juga pernah memuat berbagai penelitian yang menunjukkan kemampuan dan kepintaran burung gelatik, antara lain :

Ya, mudah-mudahan bisa menambah pengetahuan kita bersama. Jar… jar…. chika… chika….

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.