Ada anggapan di kalangan kicaumania bahwa tidak boleh memelihara burung kacer dan murai batu sekaligus di rumah, karena bisa merugikan salah satunya. Secara umum hal ini ada benarnya, pasalnya murai batu dan kacer sama-sama memiliki sifat fighter. Artinya, keduanya memiliki kecenderungan untuk saling menyerang jika melihat keberadaan burung lain di sekitarnya. Burung lain yang “terlarang” dipelihara bersama kacer atau murai batu adalah tledekan gunung dan decu belang. Tetapi ada kok tips aman memelihara kacer dan murai batu.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
—-
Kacer, murai batu, tledekan gunung, dan decu merupakan burung kicauan dengan sifat yang cenderung galak / fighter terhadap burung sejenis serta burung lain dalam kelompok mereka. Karena itu, jika Anda kebetulan memelihata empat jenis burung tersebut dalam satu rumah, maka yang harus dilakukan adalah menjauhkan mereka sedemikian rupa sehingga tidak bisa saling melihat.
Bagaimana jika tidak memiliki ruangan atau tempat yang cukup luas? Solusinya adalah memberi jarak aman kepada mereka. Misalnya dengan menempatkan burung kicauan jenis lain di antara mereka cecara berselang-seling. Contohnya murai batu – lovebird – pleci – kacer – cucak jenggot – kenari – tledekan gunung.
Dengan menempatkan burung pada posisi seperti itu, kemungkinan saling melihat dan berlaku agresif dapat diperkecil. Namun, dalam beberapa kasus, burung masih bisa terpancing emosinya sehingga membuat mereka saling sahut-sahutan.
Karena itulah, jika memang sudah memelihara burung-burung tersebut dalam satu ruangan, maka yang perlu diperhatikan adalah tetap menjaga kondisi fisik dan kesehatannya. Apa hubungannya? Apabila burung dalam kondisi fit, mereka yang terus-menerus berkicau tidak mudah ngedrop atau kalah mental begitu mendengar kencangnya suara kicauan sesama burung fighter tersebut.
Menjaga kondisi burung agar tetap fit bisa dilakukan dengan memberi suplemen tambahan atau pakan bergizi secara teratur. Jika kondisi burung selalu fit, mereka tidak akan cepat ngedrop, mbagong atau, kalah mental.
Kasus menarik yang dialami Om Mnazhan
Memang, pada beberapa kasus pernah terjadi kacer yang langsung ngedrop atau mbagong begitu mendengar suara keras burung murai batu yang diletakkan terlalu berdekatan. Hal ini karena kacer tersebut lebih agresif daripada murai batu. Jika tidak dibarengi dengan asupan nutrisi yang cukup, kacer sering kaget begitu lawan mulai mengeluarkan suara kerasnya. Kekagetan akan berujung pada drop mental, dan akan mengarah pada perilaku mbagong atau mbalon.
Kasus ini antara lain pernah dialami Om Mnazhan, ketua Kicau Mania Region Medan. Dia punya kacer andalan bernama Sketsa. Ketika mendengar suara kicauan murai batu di rumahnya, si kacer langsung menunjukkan perilaku mbalon. Burung terus mematuki bulu dadanya sendiri saat mendengar kicauan murai batu.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Om Mnazhan yang memelihara beberapa ekor murai batu di rumahnya memberi terapi yang sangat ekstrem terhadap kacer kesayangannya yang mbalon berkepanjangan. Apa itu?
Ya, dia membiarkan kacernya “dikeroyok” oleh 20 ekor murai batu. Ternyata terapi ini berhasil, sebab kacer justru tidak lagi mbalon dan malah makin terasah mentalnya dengan sangat baik. He.. he…, beranikah Anda melakukan terapi serupa?
Perbedaan pendapat di kalangan kicaumania
Memelihara murai batu dan kacer, atau burung fighter lainnya, memang masih mengundang pro dan kontra di kalangan kicaumania. Om Kicau pernah menulis beberapa artikel yang berkaitan dengan itu. Silakan buka lagi beberapa referensi berikut ini sebagai pembanding:
- Performa murai batu ketika bertemu burung sejenis
- Memelihara murai batu dan kacer: Antara fakta dan mitos
- Performa murai batu versus kacer, cucak hijau, dan cendet
- Menyimpan murai batu dan tledekan: Fakta atau mitos?
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Kacer, murai batu, tledekan gunung, dan decu termasuk burung yang memiliki sifat agresif jika melihat burung sejenis dan / atau jenis burung lain yang sama-sama sifat fighter.
Namun tidak berarti semua burung dari jenis tersebut memiliki perilaku seperti itu, karena tergantung pula dari bagaimana kondisi dan karakter individu masing-masing burung.
Jadi sah-sah saja kalau Anda ingin memelihara kacer dan murai batu di rumah, maupun burung fighter lain seperti tledekan dan decu, selama Anda mampu memberi asupan nutrisi yang cukup melalui multivitamin dan menempatkannya dalam posisi yang tidak saling melihat satu sama lainnya.
Burung dengan kondisi kurang fit karena kekurangan vitamin atau nutrisi, terlebih burung kacer atau murai batu, cenderung mudah stres atau ngedrop begitu mendengar lawannya bersuara lebih kencang.
Sebagai penutup, berikut ini sajian video menarik mengenai perilaku agresif kacer terhadap burung lain yang memasuki wilayah kekuasaannya. Selamat menonton:
—-
—-