Ada satu lagi breeder di Tangerang Selatan yang dapat dijadikan referensi bagi Anda yang tinggal di Jabodetabek dan ingin memperoleh anakan murai batu. Ya, breeder yang dimaksud adalah Andy, pemilik RBF di kawasan Pondok Aren. Karena harga anakan umur 1,5 bulan relatif terjangkau, mulai Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta per ekor, Om Andy justru kewalahan memenuhi pesanan.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Om Andy merintis usaha penangkaran burung murai batu sejak empat tahun lalu. Nah, cara yang dilakukannya mungkin bisa dijadikan inspirasi bagi calon breeder lainnya.
“Saat itu, saya berkongsi dengan seorang rekan, dengan cara menitipkan materi induk murai batu,” kata dia, ketika ditemui Om Kicau di rumahnya, kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Karena sering datang ke penangkaran milik rekannya, dia bisa belajar mengenai sifat, kebiasaan, dan perilaku burung murai batu dalam penangkaran. Setelah mendalami ilmu breeding, kini dia berusaha mandiri dengan mendirikan kandang penangkaran di belakang rumahnya, tetapi di bagian atas (lantai dua).
Suasana kandang breeding murai batu RBF
Saat ini Om Andy sudah memiliki 12 petak kandang indukan, meski yang produktif baru empat pasangan. Semua induk yang digunakan adalah murai batu ekor panjang, yang umumnya berasal dari perbatasan Sumatera Utara dan Aceh.
Kandang penangkaran ini dibuat di dalam ruangan alias indoor. Petak-petak kandang disusun berjejer. Setiap petak memiliki konstruksi yang sama, di mana depan hanya ditutup dengan kawat kassa. Sebagian ditutup dengan kain yang bisa dibuka maupun ditutup.
Dinding bagian belakang, samping kiri, dan samping kanan terbuat dari batako. Setiap petak memiliki ukuran panjang 2,5 meter, lebar 2 meter, dan tinggi 2,8 meter. Lantai kandang dilapisi tanah, dan di dalamnya dimasukkan pepohonan kecil dan berdaun untuk menciptakan suasana seperti di alam liar.
Setiap petak kandang juga dilengkapi dengan bak mandi, sebagai sarana mandi bagi pasangan induk, terutama jika cuaca terasa panas dan gerah.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Produksi dan pesanan terus mengalir
Meskipun menggunakan kandang sederhana seperti itu, produknya terus mengalir. Ini dibarengi pula dengan permintaan atau pesanan yang tak kalah deras.
“Dulu, yang beli hanya sebatas kawan-kawan dekat saja. Kini banyak pemain murai batu, termasuk dari luar kota, yang datang memesan. Karena jumlah pasangan induk belum terlalu banyak, mereka sering memesan ketika induk baru bertelur,” tutur Om Andy.
Sebenarnya RBF ingin menjual anakan murai batu minimal pada umur 1,5 bulan. Tapi hal ini tidak selamanya berjalan sesuai dengan rencana. Sebab, ketika masih berumur beberapa minggu saja, calon pembeli datang dan langsung meminta anakan tersebut. Mau tidak mau, Om Andy terpaksa menuruti permintaan tersebut, apalagi jika mereka datang dari luar kota.
Ada beberapa faktor yang membuat produknya makin diminati MB mania. Pertama, semua indukan sudah terseleksi kualitasnya, dan berasal dari jenis ekor panjang. Yang kedua, harga yang dibanderol relatif terjangkau. Anakan umur 1,5 bulan hanya dijual seharga Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta per ekor.
Secara bertahap, Om Andy ingin mengembangkan RBF lebih besar lagi, agar produk terus meningkat dan dapat memenuhi pesanan secara lebih cepat. Minimal, dia ingin 12 petak kandang yang ada saat ini berisi pasangan-pasangan induk yang produktif.
Perawatan anakan murai batu ala Andy RBF
Untuk memenuhi kebutuhan extra fooding (EF) bagi pasangan induk murai batu, Om Andy biasa memberi kroto dan jangkrik sekenyangnya. Adapun ulat hongkong hanya diberikan selama musim hujan, seperti sekarang ini, dengan porsi 10 ekor dan hanya diberikan pada sore hari.
Dengan formula pakan seperti inilah, pasangan induk menjadi lebih produktif. Ketika telur-telur sudah menetas menjadi anakan, maka porsi kroto untuk induk ditingkatkan daripada sebelumnya.
Om Andy juga menambahkan cacing tanah. Sebaliknya, jangkrik untuk sementara tidak diberikan dulu, karena cenderung membuat induk menjadi agresif.
“Saat anakan masih berumur 1-3 hari, saya mencampurkan kroto dengan minyak ikan. Tujuannya agar induk bisa lebih mudah saat meloloh anaknya,” jelas Om Andy.
Setelah umur 7 hari, anakan dipanen dan dipindahkan ke boks inkubator. Sekitar 1-2 minggu setelah anakan disapih, pasangan induk akan kawin, dan 10 hari kemudian kembali bertelur.
“Apalagi jika extra fooding seperti jangkrik ditambah, bisa makin cepat proses kawin dan produksinya. Bahkan ada salah satu pasangan indukan yang produktif, di mana empat hari setelah anakan dipanen langsung bertelur,“ jelasnya.
Perawatan anakan MB dalam inkubator juga memerlukan perawatan ekstra, terutama pemberian pakan yang harus kontinyu.
Bahan lolohan berupa adonan voer dan kroto bersih, tetapi hanya diberikan untuk sekali pembuatan. Sebab voer, kroto, dan sedikit air yang berbentuk adonan mudah basi. Adonan diberikan setiap 1/2 jam sekali.
Selain itu, Om Andy juga memberikan jangkrik kecil yang sudah dibersihkan kepala dan kaki-kakinya, dan sudah dihaluskan pula.
Memasuki umur 12 hari, anakan murai batu bisa dipindah ke sangkar ukuran kecil, yang dilengkapi dengan lampu penghangat, terutama pada malam hari. Burung bisa disatukan dulu dalam sangkar, tetapi bisa juga disendirikan (setiap sangkar 1 burung). Pada umur ini, burung juga bisa dipasangi ring kode: RBF.
Setelah memasuki umur 1 bulan, anakan murai batu harus benar-benar dipisahkan, atau dipelihara dalam sangkar terpisah. Ini untuk menghindari perkelahian, mengingat murai batu merupakan burung tipe petarung (fighter).
Pada umur 1 bulan, anakan murai sudah bisa diajar mandi dalam karamba. Memang butuh ketelatenan dalam melatih mandi. Caranya, anakan dipindah ke keramba mandi. Semprot sedikit ke tubuhnya, sampai anakan mau mandi dan nyebur sendiri.
“Anakan murai batu umur satu bulan juga perlu dibiasakan untuk dijemur. Tidak perlu lama, cukup sepintas saja, sekitar 10 hingga 15 menit. Kalau cuaca terlalu panas, ya cukup 10 menit,” tambah Om Andy.
Demikian seterusnya, hingga anakan murai batu ini berumur 1,5 bulan, dan diseleksi jenis kelaminnya. Burung pun sudah siap dipasarkan, dalam kondisi sudah ngevoer, serta sudah mengenal extra fooding seperti jangkrik dan kroto. (d’one)
Semoga bermanfaat.