IKPBS Solo: Kenari mulai ramai, Batosai tampil prima

Sepekan menjelang WMP Cup Klaten, kontes IKPBS Special Open di halaman Dinakeswan Balekambang Solo, Sabtu (30/11) tampak lebih ramai daripada biasanya. Boleh jadi, banyak yang memanfaatkan even ini sebagai ajang pemanasan menuju WMP Cup. Kelas kenari yang biasanya “bolong-bolong”, kali ini pun relatif ramai dan nyaris full gantangan. Melihat pesaingnya cukup banyak, kenari Batosai milik Nyoman Sumanata (Legian, Bali) tampil prima dan tampil sebagai juara pertama.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

—-

Dalam berbagai gelaran di Solo, kelas kenari memang baru belakangan ini saja kelihatan ramai. Berbeda dari kelas lovebird yang sejak dulu ramai, bahkan Solo (dan Sragen) kerap dijuluki kandang macan kelas lovebird, karena banyak burung jawara berasal dari dua daerah bertetangga tersebut.

Ramainya kelas kenari juga dapat dilihat dari maraknya kicaumania menyambangi lapak-lapak pedagang kenari yang umumnya terkonsentrasi di pinggir jalan dari perempatan gerbang Balekambang atau depan Hotel Wijaya, hingga menjelang Pasar Burung depok, tepatnya di depan lapangan perkutut.

Kenari Batosai sebenarnya sudah dijadwalkan sang pemilik, Nyoman Sumanata, untuk tampil pada even Danpomal Lantamal III Cup Bekasi, Minggu (1/12) lalu. Tetapi karena salah satu gaco andalannya rontok bulu, yaitu kacer Java Jazz, Sumanata membatalkan tiket di Bekasi, baik di kelas kenari, kacer, maupun murai batu (Barongsai).

—-

Namun kekecewaan sang pemilik terbayarkan di IKPBS Solo. Dikawal Kempong, Batosai tampil prima dan berhasil menjuarai satu-satunya kelas yang dibuka panitia, yaitu EB-Odjoss ODA. Juara 2 dan 3 masing-masing diraih Maestro milik Eko LMS (Luwes BC) dan Nirwana kepunyaan Andry Nugraha (Colomadu).

Dalam IKPBS Special Open kali ini, tiga burung meraih double winner, yaitu kacer Lindu Bumi milik Pak Kanjeng (Solo), cucak hijau Diandra milik Si B dari Slogohimo (Wonogiri), dan anis merah Tiray milik Andi / Ibu dari Gawok (Sukoharjo).

Adapun dua kelas murai batu dimenangi dua burung berbeda. Jozzy, murai andalan Babahe Ciky, tampil mempesona, bahkan nyaris nyeri juara 1.

—-

Di Kelas Ronggolawe, Jozzy tidak terbendung lawan-lawannya dan menjadi juara pertama. Juara 2 dan 3 masing-masing diraih Barongsai milik Sumanata dan Kaila milik Sigit WMP dari Duta WMP Cup.

Namun ketika bertarung di Kelas Ebod Breeding, Jozzy harus puas menjadi runner-up. Kelas ini dijuarai Bejo, murai batu milik Budi dari Cemani. Barongsai kebagian juara ketiga.

—-

Benny, komandan Luwes BC yang sedang bersemangat melombakan burung, kali ini mencoba lovebird Kroax dan masuk peringkat ke-7. Penamaan Kroax cukup unik, karena berasal dari bahasa Jawa kerowak yang bisa berarti berlubang, atau sesuatu yang tidak utuh lagi.

“Bulu-bulu di bagian dada lovebird ini memang tidak utuh, alias kerowak. Jadi kita namakan saja Kroax,” kata Benny. Meski demikian, kondisi ini sama sekali tidak mempengaruhi gayanya saat berlomba, serta performa suaranya. Terbukti LB Kroax masuk daftar juara pada debutnya yang belum terlalu lama.

—-

Sebagian peserta memang memaanfaatkan even IKPBS Solo sebagai ajang pemanasan sebelum menuju Stadion Triyoko Klaten, Minggu (8/12), tempat digelarnya WMP Cup. Selanjutnya, ada juga yang hendak menuju Surabaya, mengikuti even akbar Pakde Karwo Cup III (15/12).

Bagi yang tidak berangkat ke Surabaya, ada pilihan lain yaitu kontes Dan Brig 6/2 di Palur Solo, dan even Planjen Cup di Ngutoronandi (Wonogiri). Keduanya digelar pada hari yang sama: Minggu, 15 Desember 2013.

—-

Untuk menutup tahun ini, IKPBS Solo juga sudah menyiapkan even akbar Gebyar Tutup Tahun, Minggu tanggal 29 Desember 2013, dengan tiket utama Rp 250.000 dan hadiah untuk juara 1 Rp 5 juta. Brosur bisa diunduh di sini. (Waca)

—-

Hasil Lomba IKPBS Special Open, Solo (Sabtu, 30 November 2013)

—-

—-

Selamat kepada para pemenang, tetap semangat untuk peserta lainnya.

—-

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.