Siprus merupakan negara kepulauan di Laut Tengah bagian timur, sekitar 113 km sebelah selatan Turki dan 120 km sebelah barat Suriah. Negeri ini terkenal di kalangan ahli burung dan pengamat burung, karena maraknya kasus perburuan burung di alam liar yang sangat tidak terkontrol. Warga di sana memburu burung bukan untuk dirawat seperti di Indonesia, melainkan untuk dijadikan makanan. Pada tahun 2012 saja, sekitar 2,418 juta ekor burung di seluruh Siprus dibunuh untuk menjadi hidangan di meja makan !!!
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
—-
Penduduk memperoleh burung, termasuk burung kicauan, dengan cara dijaring, dijerat dengan getah lem, atau sebagian ditembak dengan senapan angin. Selanjutnyai, warga akan menjualnya ke restoran dan rumah makan terdekat, untuk diolah menjadi menu spesial negara tersebut, dan disajikan kepada turis.
Meski tindakan tersebut dianggap ilegal, faktanya aktivitas ini sudah berlangsung sejak 1974, dan pemerintah setempat berkesan membiarkannya. Tidak bisa dibayangkan, Siprus telah kehilangan jutaan burung per tahun akibat perburuan tersebut.
Perbuatan yang secara langsung merusak ekologi lokal ini masih banyak dilakukan oleh penduduk sekitar, hanya untuk memenuhi permintaan restoran. Masakan ambelopoulia menjadi menu spesial yang berasal dari burung-burung tangkapan warga. Konon, masakan ini sangat lezat dan disukai para wisatawan.
Ambelopoulia disaikan dengan cara dipanggang, direbus, atau terkadang dibuat acar. Bahan utamanya burung-burung penyanyi yang ada di Siprus. Sebenarnya ambelopoulia merupakan hidangan tradisional khas penduduk asli Siprus, namun kini menjadi salah satu menu terpopular di beberapa restoran dan rumah makan di negara tersebut.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
—-
Permintaan tinggi dari konsumen membuat pengelola resto berani membayar mahal untuk seekor burung liar hasil tangkapan. Biasanya, burung yang dijadikan hidangan adalah jenis blackcaps dan european robin.
Pada pada tahun 2012, sekitar 2.418.000 burung kicau di seluruh Siprus diperkirakan telah dibunuh untuk dijadikan hidangan. Jumlah ini akan terus meningkat setiap tahun, karena permintaan konsumen yang terus meningkat.
RSPB dan BirdLife mencatat setidaknya terjadi 2.000 aksi penangkapan terhadap burung-burung liar setiap tahun, termasuk 220 kasus burung dilindungi yang ditembaki. Sekitar 95% burung yang ditangkap adalah jenis finch serta burung kicauan lainnya. Penangkapan dilakukan di 2.000 wilayah yang dilindungi.
Pada tahun 1988, Pemerintah Siprus meratifikasi Konvensi Bern yang meliputi flora dan fauna, dan terjadi perbaikan dalam penegakan hukum.
Namun setelah itu, angka perburuan kembali meningkat, bahkan makin drastis selama beberapa tahun terakhir ini, khususnya setelah 2007 dan mencapai rekor tertinggi tahun lalu.
Apabila burung-burung lokal hampir habis karena ditangkapi, apakah mereka akan berhenti ? Tidak sama sekali! Sebab masih ada burung-burung migran yang setiap musim dingin melewati wilayah negara Siprus.
Siprus memang terletak di Kawasan Mediterania (perbatasan Asia – Eropa), yang menjadi tempat perlintasan dan perberhentian sementara burung-burung yang sedang melakukan migrasi. Selain Siprus, negara lain yang punya permasalahan sama mengenai perburuan burung untuk dijadikan hidangan di restoran adalah Malta dan Mesir.
—-
Berikut ini video dokumenter mengenai perburuan liar terhadap burung-burung di Siprus.
—-
Semoga kita tak melakukan hal serupa.
—-
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
gile…ape enakny makan burung kecil ky gtu,,,,mending mkn ayam ,ktauan dagingny lbh gede,,,hemmmmmmm,,ad2 aj org luar…;(
miris sob… gak tega aq makan
sungguh terlalu
ya udah kita tangkar.emprit sebanyak-banyaknya expor ke siprus
Alamaak…!!! Kejam benar manusia, ane lht orang nembakin burung emprit yg hanya 1-2 ekor yg kena aja gak tega. ini jutaan brew…! Ujubusyet, gak kebayang deh. Semoga pemerintah sgra turun tangan utk menyelamatkan mahluk pengobat stres ini. SEMOGA
Sadis, kalaupun burung mau dijadikan komuditas konsumtif mbokya ditangkarkan (dibudidayakan) seperti halnya unggas lainnya seperti ayam, itik, dan sebagainya. Astaghfirullah
Powered by Telkomsel BlackBerry®