Murai Batu Jaran Kepang, milik Yono dari Nganjuk Team, berhasil nyeri juara 1 dalam Lomba Burung Berkicau Diplomat Open II di Dumilah Park, Jalan Slamet Riyadi Madiun, Minggu (12/1). Kontes ini sekaligus menjadi seri pembuka Liga Jalaratu (Jawa Timur Bagian Barat), yang juga diikuti peserta dari kawasan Solo Raya dan Jogja. Burung lain yang sukses nyeri adalah kacer Adipati milik YY (Batu Malang), cendet Super Sex milik Totok Gudeg (Jogja). Cucak hijau Doctor milik ABS Surabaya bahkan meraih hattrick, atau tiga kali juara pertama.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
—-
Panitia memang hanya membuka dua sesi murai batu, yaitu Kelas Ebod Vit (kelas utama) dan Ebod Joss. Dua kelas ini berhasil dikuasai Jarang Kepang, yang memang langganan juara dalam kontes di Jawa Timur.
“Jaran Kepang memang sudah sering juara di Jawa Timur. Minggu, tanggal 12 Januari, saya kembali menurunkannya dalam even HUT Ke-41 PDI Perjuangan di Sragen,” kata Yono.
Juara 2 dan juara 3 Kelas Ebod Vit diraih Rencong milik H Didik BRC Surabaya dan Apa Kabar milik Mr Susilo dari Pace SF. Adapun Raja Gambir milik Mr Gothil (Antasari BC) dan Usser milik Mr Yus (Duta Kapolres Magetan 2 Februari) menjadi juara 2 dan juara 3 Kelas Ebod Joss.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Kelas kacer yang terdiri atas tiga sesi berlangsung seru dan menegangkan. Beberapa burung jawara seperti Adipati, Jenderal Kancil, Putra Merapi, Brandal, Dinamit, dan Marabunta turun dalam kontes kali ini.
YY tampak tenang mengamati gaconya, Adipati, dari dari pagar lapangan yang agak jauh dari arena. Mungkin da rasa degdegan, khawatir jagoannya berhenti kerja.
Untungnya, ketika diturunkan pada dua kelas, Adipati tampil cukup apik, stabil sejak awal digantang sampai juri mengakhir penilaian. Kelas Ebod Joss dan Jatijajar pun sukses dimenanginya.
Sayangnya, sikap YY ini rupanya belum diikuti peserta lain. Banyak pemilik atau joki yang berusaha mendekati arena lomba, dengan cara naik pagar. Bahkan ada pula yang nekat masuk ke dalam pagar agar bisa “meneriaki” jagoannya, atau mungkin lebih tepatnya meneriaki juri minta perhatian supaya jagoannya bisa mendapatkan nilai lebih.
Nyatanya, Adipati yang tidak diteriaki tetap bisa juara. Sebaliknya, banyak peserta lain yang suaranya sampai habis karena teriak-teriak, pulang dengan tangan kosong. Hal ini mestinya bisa jadi pelajaran bersama. Biarkan burung bicara. Kalau kualitas dan materinya memang bagus, burung mau kerja, ya tinggal dilihat dari kejauhan pun sudah cukup.
—-
Burung lain yang tampil bagus adalah cucak hijau Doctor milik ABS Surabaya, yang meraih hattrick. Siluman Hitam, yang pekan lalu menjuarai Gebyar Tutup Tahun IKPBS Solo, harus puas menjadi juara 2 sebanyak dua kali.
Siluman Hitam, jago milik Leo Pengadilan (Jogja), sebelumnya juga dinobatkan menjadi cucak hijau terbaik dalam even KTM Cup Balikpapan. Ini membuktikan Doctor juga cucak hijau sangat tangguh, karena mengalahkan lawannya yang juga tangguh.
Di kelas lovebird, Hello Kitty 3 milik Merah Putih Solo tampil cukup stabil, dengan menjuarai Kelas Ebod Vit, diikuti Barong milik Wahyu WS BF (Jogja). Penampilan Barong sesungguhnya cukup bagus, hanya beda tipis saja dari sang juara.
Barong belakangan tampil bagus dan selalu pulang membawa prestasi. Burung ini merupakan hasil breeding Wahyu WS BF, yang kini makin banyak dicari penggemar dan pemain lovebird.
Kelas Ebod Joss dimenangi lovebird Gimbul milik Elang Biru BC Magetan, dikuntit Kusumo milik Sigit WMP Klaten. Sigit WMP juga datang membawa murai batu Kaila, yang menempati posisi kelima. “Kurang maknyus, mungkin karena hujan. Minggu nanti, Kaila bakal tempur empat kali dalam Plaza Cup di Semarang,” kata Om Sigit.
Menurut Budi Aserehe, salah seorang panitia Diplomat Open II, even kali ini cukup ramai, tapi masih lebih ramai gelaran tahun sebelumnya.
Berdasarkan pantauan Om Kicau, kelas yang pesertanya cukup ramai adalah cucak hijau, lovebird, kacer, dan anis merah. Kelas murai batu dan cendet masih cukup lumayan. Tetapi kelas pleci, cucak jenggot, kenari, dan campuran sedang-sedang saja.
Pada pertengahan lomba, hujan turun cukup deras, kemudian mereda dan beberapa kali hujan lagi sampai lomba berakhir (pukul 16.00). Peserta luar kota seperti Jogja cukup mendominasi.
Demikian pula dengan peserta lain, seperti Elang Biru BC, Antasari BC, Kahyangan Kediri, Black Jazz 99 Ponorogo, Merah Putih Solo, dan Olive Squad Ponorogo.
Terlihat pula puluhan kicaumania yang mengenakan kaos hitam bertuliskan Kapolres Cup Magetan. Ya, Duta Kapolres Cup Magetan ini akan menggelar even regional, Minggu, tanggal 2 Februari 2014. (Waca)
—-
—-
—-
—-
—-
—-
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.