Burung-madu terdiri atas puluhan spesies, yang semuanya termasuk keluarga Nectarinidae. Sobat kicaumania lebih sering menyebutnya kolibri, meski sebenarnya itu salahkaprah. Kobibri merupakan burung-burung dari kelompok hummingbird, dan hanya bisa dijumpai di Amerika Utara. Adapun burung-madu termasuk kelompok sunbird, dengan wilayah persebaran di Kawasan Oriental, mulai dari Asia Tengah, wilayah selatan China, hingga Asia Tenggara termasuk Indonesia. Banyak hal menarik mengenai burung-madu, terutama gerakan akrobatiknya yang mempesona.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Jenis burung madu yang banyak dipelihara kicaumania di Indonesia.

Burung-madu berukuran relatif kecil, dengan panjang sekitar 11 – 12 cm. Di balik posturnya yang imut, mereka mempunyai kemampuan akrobatik yang sangat bagus, termasuk saat mencari nektar pada kelopak bunga. Nektar dan bunga merupakan makanan utamanya, meski mereka juga menyukai serangga kecil, terutama saat merawat anak-anaknya.

Saat mengisap nektar, burung bisa melakukannya sambil bertengger pada cabang dan ranting pepohonan. Namun sebagian besar burung-madu juga memiliki kemampuan hovering saat menghisap nektar dari bunga. Kemampuan hovering ini juga dimiliki burung branjangan, sebagaimana pernah dikupas di sini.

Gaya akrobatik burung-madu matari ketika mencari makanan.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Indonesia memiliki beberapa spesies burung-madu yang merupakan burung endemik. Salah satunya adalah burung-madu matari / flame-breasted sunbird (Cinnyris solaris) yang ditemukan di Nusa Tenggara. Masyarakat di Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat,  Nusa Tenggara Timur, menyebutnya sebagai peti,  yang berarti burung kecil.

Selain matari, masih banyak spesies burung-madu endemik Indonesia, antara lain :

  • Burung-madu hitam (Leptocoma sericea): Habitat Sulawesi, Maluku, dan Papua.
  • Burung-madu sangihe (Aethopyga duyvenbodei): Burung endemik Sulawesi, termasuk sangat langka.
  • Burung-madu gunung (Aethopygia eximia): Burung  endemik di Pulau Jawa.
  • Burung-madu jawa (Aethpyga mystacalis): Juga burung endemik di Jawa.

Burung-madu mudah dibedakan jenis kelaminnya, karena burung jantan memiliki warna lebih cerah daripada betina, dan memiliki warna metalik atau lebih mengkilap.

Burung-madu jantan (kiri) memiliki warna lebih cerah dan mengkilap.

—-

Yuk, bersikap lebih bijak soal burung-madu  

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Tanpa bermaksud menggerus kesenangan sobat penggemar burung-madu, Om Kicau sekadar mengingatkan, seluruh spesies burung-madu atau semua anggota keluarga Nectarinidae sudah ditetapkan dalam daftar burung dilindungi di Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah No 7 / Tahun 1999. Ada sanksi tegas terhadap para melanggar peraturan tersebut, baik pidana maupun denda.

Pesan Om Kicau, sedia payung sebelum hujan. Sebelum Pemerintah, melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di masing-masing provinsi bertindak lebih jauh, alangkah baiknya kita membayangkan berbagai kemungkinan terburuk di kemudian hari.

Kalau burung ini dilarang ditangkap di alam liar, tentu ada alasannya. Berbeda dari sebagian besar burung dilindungi yang lainnya, maka larangan menangkap, jual-beli, dan memelihara burung-madu bukan karena populasinya di alam liar makin menipis. Burung ini dilindungi karena perannya yang sangat vital dalam proses penyerbukan alami terhadap tanaman di hutan dan perkebunan.

Namun entah mengapa, burung-madu malah makin banyak dan mudah ditemukan di pasar burung. Ini karena maraknya lomba burung berkicau di kelas kolibri, khususnya di Sumatera. Belakangan, kelas kolibri mulai dibuka pula dalam beberapa even di Jabodetabek.

Padahal, aturan ini sebenarnya menjadi ujian bagi sobat kicaumania untuk menaatinya, sekaligus menjadi ujian bagi aparat terkait dalam menegakkan  peraturan yang sudah dibuatnya.

Bagi yang terlanjur memiliki burung-madu di rumah, sebaiknya ditangkarkan dulu. Bisa juga digabung dengan burung-madu milik penggemar lainnya, untuk ditangkar bersama, dan hasilnya bisa digunakan untuk dilombakan. Sebagian lagi bisa dijual kepada sesama penggemar burung-madu.

Melalui cara yang membutuhkan usaha, dan bukan sekadar instan (tangkap di alam, dan pakai), niscaya hobi burung tetap lestari. Kelas burung-madu masih bisa digelar, dengan peserta yang semuanya hasil penangkaran. Kalau bingung mengenai cara penangkarannya, silakan lihat panduannya di sini.

Download aneka suara burung-madu

Sebagai pelengkap, berikut ini suara dari beberapa spesies burung-madu di Indonesia.

1. Suara kicauan burung madu matari | DOWNLOAD

2. Suara kicauan burung madu hitam | DOWNLOAD

3. Suara kicauan burung madu sriganti | DOWNLOAD

4. Suara kicauan burung madu sriganti | DOWNLOAD

5. Suara kicauan burung madu kelapa | DOWNLOAD

6. Suara kicauan burung madu wulung betina | DOWNLOAD

7. Suara kicauan burung madu di alam | DOWNLOAD

8. Suara kicauan burung madu dialam versi 2 | DOWNLOAD

Beranikah kita mengoreksi kesalahan fatal?

Orang bijak adalah orang yang mau mengaku dan mengoreksi kesalahannya. Yang menjadi pertanyaan, maukah kita semua mengoreksi kesalahan fatal dengan menyebut burung-madu / sunbird sebagai kolibri.

Padahal sebagian besar penggemar burung di mancanegara (dan disahkan para ahli burung dunia) sepakat bahwa kolibri adalah burung-burung dari kelompok hummingbird, atau dari keluarga Trochilidae. Kalau burung-madu dari keluarga Nectarinidae.

Sebagai referensi, silakan lihat artikel-artikel burung kolibri berikut ini:

Semoga kita makin mencintai burung Indonesia, dan mau menjaga kelestariannya dengan tidak memelihara burung-burung yang dilindungi.

Semoga bermanfaat

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.