Muhammad Khadafi membuat keputusan mengejutkan, tak ingin memperpanjang lagi jabatan ketua BnR Wilayah Sumatera. Keputusan ini murni karena kesibukan bisnis barunya dan sudah didiskusikan bersama Ketua Yayasan BnR Pusat, Bang Boy, Kamis (9/1). “Saat ini saya mesti fokus mengurus bisnis baru milik pribadi, butuh konsentrasi penuh. Hubungan saya dengan sahabat-sahabat BnR tetap baik dan insya Allah selamanya akan baik,” ujar Om Dafi dalam percakapan dengan Om Kicau via telepon.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dedikasi Om Dafi di setiap organisasi yang diikutinya memang harus diacungi jempol, tidak terkecuali dalam organisasi BnR Wilayah Sumatera. Prinsip yang dilakoninya, “Jangan setengah-setengah ketika menceburkan diri dalam organisasi yang diikutinya”.
Tidak mengherankan jika aktivitas perburungan (lomba dan non-lomba) di lingkungan BnR Sumatera selama di bawah kepemimpinannya terlihat sangat dinamis. Om Dafi merupakan penggagas utama Liga BnR Sumatera 2013 dan Liga BnR Lampung.
Asal tahu saja, penyelenggaraan Liga Sumatera 2013 di mana Om Kicau juga ikut memblow-up sejak Seri 1 di Medan (Maret 2013) hingga Seri 7 di Muara Bulian (Desember 2013), memberi inspirasi bagi sejumlah event organizer (EO) lainnya untuk menggelar lomba dengan model serial.
Kini bermunculan liga-liga sejenis, mulai dari Liga Ronggolawe Jabar, Liga Ronggolawe Jabodetabek, Liga BnR Jabodetabek, Liga BnR Lampung, Liga Jalaratu, dan dua even lagi yang sebentar lagi digelar: Liga Ronggolawe Sumatera (mulai 19 Januari 2014) dan Liga Independent Lampung (mulai 9 Februari 2014).
Dengan prinsip jangan setengah-setengah itulah, Om Dafi merasa tak mungkin lagi berkiprah seperti dulu ketika dia memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan bisnis barunya. “Jadi, kalau tak bisa penuh lagi, maka yang terbaik adalah tidak memperpanjang lagi jabatan itu,” jelas Om Dafi.
Keputusan yang diambil ini tentu sangat berat, karena dia begitu mencintai BnR, organisasi pimpinan Bang Boy yang sudah ikut membesarkan namanya di dunia hobi burung kicauan. Bang Boy termasuk sosok pimpinan yang tegas, demokratis, ngayomi, namun bisa juga menjadi sahabat menyenangkan.
Om Dafi berjanji tetap akan berkiprah sebagai kicaumania, serta mengembangkan penangkarannya (KDV Bird Farm) yang kini mulai membuahkan beberapa bibit juara. Bagaimana pun, burung kicauan sudah menjadi hobi yang sulit ditinggalkan.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Jadi, meski sudah tak menjadi pengurus lagi, dia akan tetap melombakan burung-burung koleksinya dalam lomba lintas-EO, baik BnR, PBI, dan EO independen lainnya. Jika ada waktu, dia akan langsung mengawal sendiri gaco-gaconya. Jika tidak sempat, ada beberapa kru yang setia membantunya.
Ketika berbicara soal lomba, terkadang Om Dafi merasa “sesak” dengan prasangka sebagian pemain. Selama menjadi ketua BnR Wilayah Sumatera, kemenangan beberapa gaconya dalam lomba garapan BnR kerap dianggap sebelah mata. Kalau menang, mereka yang berprasangka buruk selalu menuding ada tekanan dan pesanan agar juri memenangkan gaconya.
Itu sebabnya, dalam beberapa waktu terakhir, Om Dafi mencoba memberi bukti tanpa harus banyak bicara. Burung-burungnya mulai sering diturunkan dalam beberapa even PBI, termasuk dalam Road to Republik garapan PBI Cabang Bandar Lampung (22/12/2013) dan Plaza Cup 2 garapan PBI Cabang Semarang, Minggu (12/1). Hasilnya, kacer Rincong Aceh sukses mencetak quattrick dalam dua even tersebut.
Om Dafi bahkan juga sudah mendaftarkan burungnya dalam even Valentine PBI di Jogja, 16 Februari 2014. Tiket yang dipesan antara lain untuk kelas kacer, murai batu, dan cucak jenggot.
Dia juga tetap ingin menurunkan burungnya dalam even yang digelar BnR. Dengan tidak memegang jabatan apapun di BnR, dia merasa lebih santai saat menurunkan burungnya. Tak ada lagi “sesak” di dada seperti sebelumnya, karena prasangka orang pudar dengan sendirinya.
“Jadi, keputusan tidak memperpanjang jabatan ini, menurut saya, baik bagi BnR maupun bagi saya pribadi,” tuturnya, mengakhiri obrolannya dengan Om Kicau.
—
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Lebih enak jadi pemain burung saja , tampa ada beban . Kalah maupun menang hati tetap adem. Sekarang para pemain sudah jeli dengan akal akalan juri menilai burung di arena lomba . Semoga tidak terjadi di negara kita seorang juri burung secara sembunyi sembunyi nitipkan burungnya sendiri untuk dilombakan . Bisa bisa burung sendiri yang juara . Ha ha ha ,,,,, iDaaaaan,,,, masih banyak lagi cara cara lainnya,,,,
Waah salut deh atas keputusan Om Dafi..Coba pemimpin negeri ini punya sikap seperti Om Dafi…
Sukses selalu Om Dafi sukses juga Om Kicau.