Meski diselimuti sisa-sia abu vulkanik hasil erupsi Gunung Kelud, Lomba Burung Berkicau Valentine Day tetap digelar di Taman Pemkab Sleman, kawasan Denggung Sleman, Minggu (16/2) kemarin. Tentu saja terpaan angin membuat debu beterbangan. Anis merah New Star milik Mr Kusman dari MSP Ciamis dan cucak hijau Senator milik Mr Hadi SN (Jatim Raya Team) sukses mencetak hattrick. “Kalau saja tak terganggu debu, New Star bisa mencetak quattrick,” kata Mr Kusman.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Meski demikian, Mr Kusman tetap bersyukur, anis merah New Star bisa membawa pulang tiga trofi juara pertama. Burung yang diprediksi bakal menjadi anis merah terbaik nasional tahun 2014 ini memenangi Kelas Valentine, Bintang Dewi Amor, dan Bintang Asmara, serta juara 3 Kelas Bintang Cupido.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Kelas Bintang Cupido dijuarai Cut Tari milik Ronny Perkasa dari Jatim Raya Team. Cut Tari menjadi salah satu lawan paling sepadan bagi New Star, selain Begal milik Agus Joker (Bandung).
Selain sekali juara 1, Cut Tari juga sekali menjadi runner-up. Adapun Begal dua kali juara 2, sekali juara 3 dan juara 4.
Hanya ada dua burung yang sukses mencetak hattrick. Selain anis merah New Star, satu gaco lagi adalah cucak hijau Senator milik Mr Hadi SN dari Jatim Raya Team.
Panitia membuka lima kelas. Senator sukses menjuarai Kelas Valentine, Bintang Asmara, dan Bintang Dewi Amor B. Dua sesi lainnya dimenangi cucak hijau Sing a Song milik Mr Ming Basket (Jatim Raya) di Kelas Bintang Cupido, serta Revolusi milik Benny AP (Jatim Raya) di Kelas Bintang Dewi Amor A.
Enam burung berhasil meraih double winner, yaitu kenari Commando milik Fitri BKS (Samarinda), kacer Adipati milik YY Batu (Jatim Raya), murai batu Ozil milik Aay Mulyana (Bandung), lovebird Dewa Dewi milik Aden Kolomunyeng (Jatim Raya), cendet Peter Pan milik Mr Fajar (Bali Peace), dan anis kembang Roda Gila besutan H Yuyut / Oyong Malang dari Duta Soeharto Cup.
Burung tidak bisa tampil maksimal
Beberapa peserta juga menyebutkan, secara umum hampir tidak ada jagoan yang bisa tampil maksimal. Karena dampak paparan abu vulkanik, rata-rata burung hanya bisa tampil maksimal pada level 90 persen dari kemampuan terbaiknya.
Jimmy DS semula girang karena kacer andalannya, Satria Dewa, sukses memenangi sesi perdana. Namun pada sesi kedua, jawara Valentine Day 2013 ini gagal nampil. “Saya takut dia kena abu vulkanik, karena siang hari angin beberapa kali bertiup kencang. Jadi, pada sesi ketiga, saya tidak lagi menurunkan Satria Dewa,” kata Jimmy.
Beberapa peserta yang sudah pegang tiket, sudah sampai di Jogja, bahkan membatalkan keikutsertaan dalam Valentine Day. Kru H Sona dan M Khadafi dari Lampung, yang sudah tiba di Jogja sejak Kamis, pun diminta segera pulang karena khawatir dengan dampak jangka panjang paparan abu vulkanik, bagi bagi manusia maupun burung.
Begitu pula Bambang Honda dari Bojonegoro, pemilik dua kacer jawara: Hipnotis dan Melody. Dia sudah sampai di Jogja, Sabtu (15/2). Begitu turun dari mobil, dan menghirup udara Jogja, dadanya langsung terasa sesak. Saat itu juga, dia memutuskan balik ke Bojonegoro.
Beberapa pemain yang tetap turun mencoba menyiasatinya dengan cara menyimpan gaconya di dalam mobil. Alhasil, burung-burung pun kurang pemanasan. Ada lagi yang hanya ikut satu-dua sesi, kemudian memilih mundur pada sesi berikutnya.
Kelas lovebird tetap penuh
Secara umum, peserta Valentine Day sesungguhnya tetap ramai. Beberapa kelas yang bolong-bolong antara lain anis merah, cendet, dan cucak hijau. Sebagian besar karea peserta batal datang. Beberapa kelas murai batu dan kenari penuh, bahkan semua kelas lovebird penuh.
Dalam kondisi lapangan yang sebenarnya tidak steril, lomba juga masih diwarna sejumlah komplain dari peserta. Sebagian protes memang berasalan, namun ada juga beberapa komplain yang tak beralasan.
Bambang Dewa (Sidoarjo), misalnya menilai protes peserta di Kelas Lovebird Dewi Amor A kurang tepat. Menurut dia, keputusan juri sudah benar. Kualitas antara juara pertama dan kedua memang berbeda sangat tipis.
“Yang satu lebih panjang, yang satunya lagi lebih rajin dan menonjol volumenya. Kalau sudah begini, ya bolehlah juri punya selera untuk menentukan mana yang terbaik. Saya pribadi setuju dengan keputusan juri. Tapi yang protes tadi kurang beralasan, apalagi saya juga kenal dan pernah berlomba dalam kontes LBB Sidoarjo,” ujar Bambang.
Adapun Mr Tobil Proliman dan beberapa kicaumania Jogja lainnya menyebutkan, kejengkelan Mr Gaper dari Klaten di salah satu kelas kacer bisa dimaklumi. “Itu burung bagus. Wajar jika mestinya mendapat koncer B atau paling tidak C. Tetapi ini sama sekali tidak mendapat bendera. Jadi, kalau Gaper marah ya kita bisa memahaminya,” kata Tobil. (Waca)
Hasil Lomba Valentine Day (silakan klik di sini)
Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.
Page: 1 2