Dukung Angkasa Pura Cup, kontes IKPBS dimajukan

Para event organizer (EO) di Solo kini makin dewasa dan lebih aktif melakukan koordinasi dan saling memberi dukungan nyata. Dalam hal jadwal latihan sampai lomba, setiap EO mau menghargai dan menghormati yang lainnya, dan tak hanya mau menang sendiri. Salah satu buktinya, untuk memberi dukungan terhadap Angkasa Pura Cup 3 yang digelar PJSI di Solo, Minggu (23/2) besok, even bulanan IKPBS dimajukan dari Sabtu (22/2) menjadi 15 Februari lalu.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

“Sabtu hari ini hanya latihan biasa. Yang turun burung-burung yang baru latihan, bukan level untuk diturunkan di Angkasa Pura Cup. Jadi tidak mengganggu. Kalau even bulanan Saturday Open Special tetap kita gelar hari ini, ya berpotensi mengganggu. Jadi sudah kita geser Sabtu lalu,” ungkap Warjo, ketua IKPBS Solo.

Meski IKPBS memiliki agenda kontes rutin bulanan, kalau waktunya bertepatan atau hampir bareng even lain, tentu tidak ada salahnya untuk memindah waktu yang sudah ditetapkan. Bisa dimajukan, bisa pula dimundurkan. “Pokoknya fleksibel, dengan mengutamakan kepentingan bersama,” tambah Om Warjo.

Sikap tenggang rasa juga ditunjukkan pendatang baru Bursa Love Bird Solo pimpinan Itok. Biasanya bursa digelar setiap sore, dengan menjadwalkan Bursa Special sebulan sekali setiap hari Kamis pekan kedua.

Karena Selasa dan Sabtu sudah ada latber, yaitu agenda milik PJSI di Manahan (Selasa), dan milik IKPBS tiap Sabtu (Dinakeswan), maka bursa ditiadakan pada dua hari tersebut.

Begitu pula dengan jadwal Bursa Special, yang awalnya Kamis, kemudian digeser Rabu pekan kedua. Karena pada Kamis juga ada gelaran Latber Perwira Team di Wirun, Bekonang, Sukoharjo, sekitar 15 kilometer dari Taman Pasar Burung (PB) Depok Solo.

Harga tiket Bursa Love Bird pun mengalami perkembangan. Kalau semula untuk regular dan spesial masing-masing Rp 5.000 dan Rp 10.000, kini menjadi Rp10 ribu dan Rp 20 ribu.

“Perubahan harga juga atas usulan peserta dan para pemantau. Dengan tiket seharga 5 ribu dan 10 ribu, peserta terkesan asal menggantang burung. Tidak peduli apakah burung siap atau tidak. Jadi, dengan kenaikan harga tiket, diharapkan peserta lebih menyiapkan gaconya, dapat memilah mana yang  punya materi dan kualitas lebih bagus,” kata Itok.

Adapun aturan mainnya tetap sama. Setiap peserta Bursa Love Bird harus siap menjual burungnya jika menjadi juara, dengan harga maksimal Rp 2 juta (Bursa Regular) dan Rp 3 juta (Bursa Spesial). Harga itu berlaku untuk semua peserta, apabila memang ada yang berminat.

“Jadi, bukan hanya semata untuk lovebird yang juara saja. Burung yang tidak juara, sangat mungkin juga ada yang suka, dan harga maksimal seperti itu pula,” tandas Itok.  (Waca)

Hasil Lomba IKPBS Special Solo (Sabtu, 15 Februari 2014)

—

Selamat kepada para pemenang, tetap semangat untuk peserta lainnya.

—

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.