Burung cici merah / Golden headed cisticola (Cisticola exilis) merupakan salah satu jenis burung dengan wilayah persebaran yang sangat merata di Indonesia. Burung yang termasuk dalam keluarga Cisticolidae ini dikenal sebagai burung penjahit, karena pandai menjahit sarang, dengan mencuri jaring laba-laba dan menggunakannya sebagai benang.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
–
Cici merah bukan hanya dijumpai di Indonesia, tetapi juga di India, wilayah selatan China, Asia Tenggara, bahkan juga di Australia yang notabene berada di wilayah selatan Indonesia.
Di Indonesia, burung ini memiliki wilayah persebaran mulai dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggata, Sulawesi, Maluku, hingga Papua. Jadi, persebarannya sangat merata.
Burung mungil berpenampilan cantik ini banyak ditemukan di area persawahan, padang rumput, dan semak belukar. Mereka sering mengais rerumputan untuk mencari serangga sebagai makanannya.
Penampilan burung cici merah sekilas mirip dengan cici padi. Namun, kalau diperhatikan lebih seksama, ada perbedaan pada alis matanya yang berwarna kuning-tua. Warna yang sama akan terlihat pada sisi leher dan tengkuknya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
–
Pada waktu musim kawin (breeding), burung cici merah jantan memiliki tunggir berwarna kecokelatan dan kepala oranye-keemasan. Bulu-bulu di atas kepala akan berdiri / menjambul pada waktu berkicau. Di luar musim kawin (non-breeding), penampilan burung jantan dan betina memiliki kemiripan.
Ketika bersarang, cici merah jantan dan betina sama-sama mengumpulkan bahan sarang yang terdiri atas rerumputan, alang-alang, serta bahan lainnya. Pasangan ini lalu mencuri jaring laba-laba, untuk digunakan sebagai bahan menjahit atau menyatukan bahan-bahan sarang sehingga menjadi sarang yang lebih kokoh dan kuat.
–
Di Jawa, musim kawin burung cici merah biasanya berlangsung pada bulan Maret hingga April, kemudian dilanjutkan dengan membangun sarang dan berkembang biak pada Mei hingga Juni. Induk betina biasanya menghasilkan telur sebanyak 3 -4 butir.
Secara keseluruhan terdapat 12 subspesies / ras burung cici merah, namun hanya dua ras yang dijumpai di Indonesia, yaitu :
- Cisticola exilis lineocapilla : wilayah persebaran di Sumatera, Kalimantan bagian baratdaya, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga baratlaut Australia.
- Cisticola exilis rusticus : wilayah persebaran di Sulawesi, Pulau Peleng, Buru, dan Seram.
Suara kicauan burung cici merah
Burung-burung yang termasuk dalam jenis cisticola memang sulit dibedakan antara spesies yang satu dan spesies lain, kecuali suara kicauannya yang khas. Suara kicauan burung cici merah berbeda dari burung-burung dari keluarga Cisticolidae maupun Sylviidae (misalnya perenjak dan ciblek).
Pada masa breeding, burung jantan mengeluarkan suara yang terdengar mirip suara serangga, yang diikuit suara lain yang cukup keras. Sepintas mirip suara burung cici pada umumnya, namun berbeda dari tarikan dan iramanya.
Berikut beberapa suara kicauan dari burung cici merah :
- Suara kicauan burung cici merah variasi 1 | DOWNLOAD
- Suara kicauan burung cici merah variasi 2 | DOWNLOAD
- Suara kicauan burung cici merah varaisi 3 | DOWNLOAD
- Suara panggilan burung cici merah | DOWNLOAD
–
Berikut ini video burung cici merah :
–
Semoga bermanfaat.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Betul sekali jenis cici apa aja harus kasih keroto dan ulet hongkong biar sehat
om… untuk perawatannya gmn? pernah punya (cici padi) tpi mati terus.. 🙁
untuk burung jenis cici, ciblek dan perenjak, memang tidak lepas dari serangga termasuk kroto sehari-harinya om, agar burung tetap sehat dan tidak mudah sakit, selain itu diperlukan juga penjemuran yang cukup.