Kenari Setan Jepang dan Lamborgini berbagi gelar di Perwira Cup 2

Hari-hari belakangan ini masih menjadi milik Mario VIP, kicaumania muda asal Solo. Jagoannya yang relatif masih baru, kenari Setan Jepang, tampil stabil. Turun dua kelas dalam even Perwira Cup 2 di Bekonang, Sukoharjo, Minggu (13/4), Setan Jepang menjuarai Kelas Morando serta runner-up di Kelas Mantili. Setan Jepang mesti berbagi gelar dengan Lamborgini, milik Faiz PC (Salatiga), yang juga juara 1 dan runner-up.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Kenari Setan Jepang baru setengah bulan di tangan Mario. Dia mendapatkannya dalam latihan rutin IKPBS Solo, Sabtu, tanggal 29 Maret lalu. Sehari kemudian, burung ini langsung dihahal dalam kontes Danyon Cup 408 / Suhbrasha Sragen, dan tampil sebagai juara pertama.

Dua pekan kemudian, Mario menurunkannya dalam Perwira Cup 2 Bekonang, yang diikuti sejumlah pemain dari Solo Raya, seputaran Jogja, Jalaratu (Jawa Timur bagian barat), bahkan ada yang berasal dari Jepara dan Jakarta.

Raihan juara 1 dan juara 2 pada dua sesi yang diikutinya membuat Mario makin optimistis burung ini masih bisa ditingkatkan lagi prestasinya. “Saya akan menurunkan lagi Setan Jepang dalam even KMB di Ngadirojo, Wonogiri, Minggu (20/4) mendatang,” kata Mario, didampingi perawatnya, Bulus.

Apabila Setan Jepang masih bisa masuk daftar pemenang, dia sudah menyiapkan dua agenda lomba, yaitu mengikuti even Kedung Banteng Cup di Sragen (27 April 2014) dan Ebod Joss Cup – IKPBS Solo, tanggal 4 Mei mendatang.

Meski peserta di kelas kenari cukup ramai, hanya ada satu burung yang mampu mengimbangi Setan Jepang, yaitu Lamborgini. Kenari yorkshire ring FOI milik Faiz dari Salatiga ini bersaing ketat dengan Setan Jepang.

Ketika Lamborgini di posisi pertama, Setan Jepang di urutan kedua. Sebaliknya, ketika Setan Jepang di urutan teratas, Lamborgini harus puas menjadi runner-up.

Adapun kenari Maestro milik Eko LMS (Luwes BC) masuk di posisi ketiga bersama kenari Armagedon milik Pm Hariz BRI dari Canary Holic Klatren.

Tiga burung nyeri

Dalam Perwira Cup 2, ada tiga burung yang berhasil meraih double winner. Ketiganya adalah kacer Roll Speed milik Mr Kurniawan dari Putra Kurma Masaran Sragen, cendet Mourinho milik Cak Parno dari Handayani BC Gunungkidul, dan pleci Hulk milik Por dari Jepada.

Mr Kurniawan, yang kali ini membela Duta PBI Sragen, memborong juara di dua kelas kacer melalui Roll Speed. Dia juga punya kacer jawara lainnya, yaitu Samber Nyowo, yang pernah nyeri dalam even Danyon Cup 408 / Suhbrastha Sragen.

Bahkan, ketika Rool Speed turun di Perwira Cup, Samber Nyowo pada hari yang sama juga tampil di Brigif 16 / Wira Yudha Kediri, dengan hasil juara 3 dan 4. Tiga kelas kacer dimenangi jawara top saat ini, yaitu Adipati milik Mr Deko (Samarinda) yang masih dikawal YY selaku pemilik lama.

Supri Klaten, yang mengawal murai batu James Bond, berhasil meraih juara 1 di Kelas Morando, diikuti Pedrosa milik Aries dari Colomadu. Pedrosa sukses memenangi Kelas Mantili. Caping Gunung milik Cak Bahri (Handayani BC Gunungkidul) berada di posisi runner-up.

Sukses Cak Bahri diikuti rekan satu klub, Cak Parno, yang datang membawa cendet Mourinho. Gaco ini memborong dua gelar juara pertama.

Por juga merasa tak sia-sia datang jauh-jauh dari Jepara. Pleci andalannya, Hulk, menjuarai dua kelas sekaligus, yaitu Kelas Morando dan Mantili.

Persaingan sengit terjadi di kelas lovebird, yang terdiri atas empat sesi: terbanyak dibandingkan jenis burung lainnya. Begitu serunya, tidak ada seekor burung pun yang bisa memenangi gelar juara lebih dari satu sesi.

Kelas Mantili dimenangi lovebird Gendhok milik Sigit Kapal dari Delanggu Klaten. Raja Kemche milik Faiz dari Batik Pamor Bekonang menjuarai Kelas Morando. Dua sesi lainnya dimenangi Imer milik Arif dan Sonic Master milik Mr Cool dari Soba (Duta Bursa).

Luwes Jr 002 milik Om Benny Luwes kali ini harus puas di peringkat ke-4. Rekannya, Andre Madonna, mengantar lovebird Nowela di urutan kelima.

Lovebird lain yang tak kalah moncer adalah Adelia milik Adhi / Unyiet (Dumillah SF).  Unyiet, ibu dua anak, selalu rajin menurunkan lovebird mulai dari latberan sampai lomba di Solo Raya. Sang suami, Adhi, selalu setia mendampingi.

Unyiet terbiasa menenteng dan menggantang sendiri jagoannya. Saat ini, dia baru main di lovebird saja. Salah satu lovebird orbitannya pernah moncer dalam Bursa Love Bird Solo.

Itok LB, penggagas bursa, kemudian menawarkannya kepada Om Hany Faroko (Brothers SF Bekasi), pemilik Golden Boy. Tawaran itu pun diterimanya dengan baik. (Waca)

Hasil Lomba Perwira Cup Bekonang (Minggu, 13 April 2014)

–

Selamat kepada para pemenang, tetap semangat untuk peserta lainnya.

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.