Selain sebagai hiburan di rumah, lovebird banyak dipelihara untuk masteran burung berkicau lainnya. Tak sedikit pula yang memolesnya sebagai burung lomba. Tidak mudah merawat lovebird khusus lomba, sebab burung ini mudah sekali birahi, dan itu akan mempengaruhi penampilannya di lapangan. Itu sebabnya, para pemain lovebird perlu mengetahui kapan dan bagaimana ciri-ciri burung lovebird yang siap dilombakan.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Suasana lomba burung berkicau di kelas lovebird.

Selama ini, sebagian penggemar lovebird cenderung membeli burung dalam kondisi sudah rajin berbunyi (gacor) dengan harapan bisa diikutkan dalam lomba.

Namun sebagaimana burung paruh bengkok (parrot) pada umumnya, lovebird memiliki kecerdasan memori dan kecerdasan emosi. Hubungan batin antara lovebird dan pemiliknya bisa tercipta begitu dekat, jauh melebihi burung kicauan lainnya.

Kecerdasan emosi ini terkadang menyulitkan lovebird nampil di lapangan, ketika dia merasa ada sesuatu yang membuatnya kurang nyaman. Birahinya sontak berubah. Hal ini bisa terjadi menjelang lomba maupun pada saat lomba.

Untuk mengetahui kapan lovebird dalam kondisi siap dilombakan, berikut ini pengalaman sejumlah pemain senior yang bisa dijadikan referensi bagi para pemain pemula.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Lovebird siap lomba

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

  1. Lovebird mempunyai tingkat birahi yang stabil, dalam arti tidak over birah (OB). Sebab jika sampai OB, burung akan terlihat seperti mengejar-ngejar lovebird lainnya. Hal ini jelas mempengaruhi penilaian, meski burung aktif ngekek.
  2. Burung rajin bunyi, dengan suara ngekeknya yang panjang yang dilantunkan sambil nagen atau anteng di tenggeran. Ini bisa diamati sejak H-1 hingga menjelang digantang di lapangan.
  3. Lovebird mudah terpancing atau latah. Ketika mendengar lovebird lain berbunyi, dia langsung narik-narik panjang.
  4. Sebagian pemain senior mengamati lovebird siap lomba dengan memperhatikan bentuk dan gerakan sayapnya. Kalau burung sering mengepakkan sayap, dengan ujung sayap yang menyilang, berarti sudah siap lomba.
  5. Beberapa lovebird yang memiliki mental baik akan terlihat membusungkan dada ketika berhadapan dengan burung sejenis. Ketika dipancing dengan tepuk tangan atau suara lainnya, burung langsung membalasnya.
  6. Dari segi usia, beberapa individu lovebird sebenarnya bisa moncer ketika umurnya baru 3 – 4 bulan. Tetapi untuk kestabilan prestasinya, direkomendasikan untuk melombakannya pada umur minimal 6 bulan.
  7. Yang terpenting burung memiliki kondisi fisik dan kesehatan yang baik, tidak sedang memasuki masa mabung atau sedang mabung.

Selama ini, banyak juga lovebird lovers yang bertanya mengenai jenis kelamin burung yang dilombakan. Semua jenis kelamin, baik jantan maupun betina, bisa saja dilombakan, selama burung dalam kondisi siap dilombakan dan memiliki kondisi seperti disebutkan di atas.

Dengan memperhatikan semua kondisi di atas, lovebird pun siap dibawa ke arena lomba, baik dalam skala latberan maupun lomba lokal, regional, bahkan nasional.

Sebagai pendukung, Anda bisa mulai mengatur kondisi birahi burung dengan memberi perawatan khusus lomba sejak H-3 atau tiga hari menjelang lomba.

Makin sering melatih burung dalam even latber maupun lomba bisa membantu meningkatkan mentalnya, dan cara burung merespon suara lawan-lawannya. Dalam hal ini, tidak cukup sekali saja ikut dalam lomba jika ingin lovebird kesayangan Anda bisa tampil maksimal dan menjadi jawara satu saat nanti.

Sebagai tambahan, berikut ini dua referensi terkait perawatan lovebird yang akan dilombakan.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.