Ratusan kicaumania dari luar kota datang ke Surabaya untuk mengikuti atau sekadar melihat gelaran Ebod Jaya Cup, Minggu (1/6). Di antara mereka terdapat kicaumania senior, Om Eko Cikande, yang juga kolektor burung-burung jawara. Dia datang membawa cek senilai Rp 250 juta. Pulangnya, kacer RI-1 milik WW Angga pun diboyongnya pulang oleh kicaumania asal Serang ini. Ada cerita menarik seputar perburuan kacer RI-1, termasuk lamanya proses negosiasi.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Kalau Anda pernah membaca artikel Om Kicau berjudul Om Eko Cikande belanja burung hingga Rp 700 juta, yang ditulis pada 30 November 2013, di situ disebutkan:
“Perburuan burung jawara pun belum berakhir, karena kacer Prahara milik Wewe Angga pun menjadi incarannya dan kini masih dalam proses negosiasi”.
Kacer Prahara adalah nama lama RI-1. Om WW Angga mengganti nama tersebut pada akhir Maret 2014, ketika burung diturunkan dalam kontes Happy Anniversary Owen di Lapangan Banteng Jakarta (23/3), dan berhasil meraih double winner, bahkan nyaris saja mencetak kemenangan hattrick.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Jadi, perburuan Om Cikande terhadap kacer RI-1 ini sebenarnya sudah berlangsung selama tujuh bulan. Namun proses negosiasi makin intens dalam empat bulan terakhir, ketika Om Eko terus merayu Om WW agar mau melepas kacer RI-1 kepadanya.
Dia begitu antusias memburu RI-1 sebagai penambah amunisinya saat mengikuti even Presiden Cup III di Jakarta, 22 Juni mendatang.
Sejak Februari lalu, Om Eko tercatat tiga kali bolak-balik ke Surabaya menemui Om WW, agar proses negosiasi berjalan lebih mulus. Bahkan, untuk memenuhi keinginannya itu, dia meminta bantuan Om Jimmy DS yang dikenal sahabat karib Om WW.
Om Eko kembali berangkat ke Surabaya menjelang 1 Juni 3014, saat Om Jimmy, Om WW dan kawan-kawan punya hajat besar menggelar even Ebod Jaya Cup. Pada kehadiran yang terakhir inilah, Om WW Angga rupanya sudah menyerah.
“Sudah empat bulan ini Om Eko terus merayu. Pada kedatangan sebelumnya, juga pada komunikasi melalui telepon, saya beberapa kali juga sudah menegaskan tak mau menjual kacer RI-1. Tapi beliau pintar, menggandeng Om Jimmy supaya bantu merayu saya,” jelas Om WW.
Kedatangan Om Eko ke Surabaya jelang 1 Juni lalu sudah lengkap dengan ubo rampe. Selembar cek, bahkan sudah dibubuhi angka 250 dengan nol enam di belakangnya, langsung diserahkan kepada si pemilik kacer jawara tersebut.
Kacer RI-1 tidak diturunkan dalam Ebod Jaya Cup, sebab semua personel panitia dari lini atas sampai bawah sepakat tidak menurunkan burungnya dalam even ini, meski dititipkan pada kicaumania lain.
Jadi, meski proses deal terjadi bersamaan even akbar tersebut, kacer RI-1 yang sudah menjadi milik Om Eko tetap tidak turun.
“Jangan sampai salah faham ya, proses deal ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan even Ebod Jaya Cup. Kacer RI-1 tetap tidak diturunkan, silakan saja cek di daftar juara. Takutnya orang mengira RI-1 kita turunkan untuk dipantau Om Eko. Sama sekali tidak. Kebetulan Om Eko sekalian datang dan melihat jalannya lomba,” tandas Om WW Angga.
Om Eko Cikande pernah menghebohkan dunia burung berkicau saat melakukan take-over terhadap cucak hijau milik Bang Boy sehargar ratusan juta rupiah. Uniknya, hingga kini jago tersebut belum pernah diturunkan di arena lomba, hanya untuk didengar di rumah saja.
Tidak heran jika beberapa koleganya menjuluki Om Eko lebih sebagai kolektor burung jawara. Wah, beli burung mahal-mahal kok cuma untuk koleksi saja. Mengapa tidak dilombakan?
Apakah kacer RI-1 akan menjadi jagoan yang makin mapan, atau jangan-jangan hanya mau disimpan dan didengar di rumah?
Ya, hanya Om Eko yang tahu. Toh kicaumania tidak selalu harus turun ke lapangan. Kita tunggu saja apakah RI-1 nanti terlihat dalam Presiden Cup III atau tidak. (Waca)