Tulisan sederhana ini disusun berdasarkan pengalaman Ir Kurnia Sutanto, salah seorang kicaumania yang juga penangkar lovebird di Balikpapan, Kalimantan Timur. “Sakit hati banget kalau burung yang baru datang menjadi penyebab burung-burung lama mati ramai-ramai dan sia-sia,” kata Om Kurnia, menggambarkan betapa pentingnya isolasi dan karantina burung baru, baik mau disimpan di rumah maupun untuk dijadikan calon indukan di kandang penangkaran.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Pada saat mendapatkan atau membeli burung baru, kita mesti menyadari kehadirannya bisa menimbulkan risiko cukup berat, bahkan berakibat fatal, terhadap burung-burung lain yang sebelumnya sudah ada di rumah atau dalam kandang ternak.
Masalah atau risiko yang mungkin timbul dengan kehadiran burung baru antara lain:
1. Untuk burung baru
Burung yang baru datang berpotensi stres akibat perjalanan, terutama perjalanan jauh. Selain itu, burung juga harus menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya, dan ini mudah sekali membuat burung stres.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Burung baru juga berpotensi tertular penyakit dari unggas lain selama dalam perjalanan, khususnya jika menggunakan cargo.
Stres pada burung jelas dapat menurunkan daya tahan tubuhnya. Burung dengan daya tahan tubuh menurun otomatis mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh, sehingga mudah terinfeksi virus, bakteri, dan jamur.
Potensi terserang menyakit atau bahkan selama ini sudah membawa bibir penyakit (carrier) inilah yang patut diwaspadai, karena akan mudah sekali menular pada burung-burung lama, khususnya jika agen infeksi berupa virus, bakteri, dan jamur.
2. Untuk burung lama
Seperti dijelaskan di atas, burung-burung lama bisa tertular penyakit dan / atau parasit yang dibawa burung baru. Ini risiko yang mesti diperhatikan, tetapi bisa dicegah.
Satu-satunya cara untuk mencegah agar burung lama tak tertular penyakit yang dibawa burung baru adalah dengan mengisolasi atau mengkarantina burung baru.
Dari uraian di atas, maka isolasi / karantina terhadap burung yang baru datang memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:
- Memulihkan kondisi burung baru dari stress akibat perjalanan.
- Mengkondisikan burung baru dengan lingkungan baru.
- Memastikan burung baru sehat, sebelum digabung dengan penghuni lama atau menempati wilayah lingkungan yang sama atau berdekatan dengan burung-burung lama.
- Menekan kemungkinan penularan penyakit (patek, snot, mencret, dll) dan parasit (cacing, kutu, dan tungau).
Tahapan dalam mengkarantina burung baru
Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam mengkarantina burung baru, yaitu:
1. Isolasi lingkungan
Burung baru harus ditempatkan terpisah dari burung lama, dengan memperhatikan arah angin bertiup. Misalnya angin bertiup dari barat ke timur, maka burung baru harus di sebelah barat.
Selama diisolasi, burung baru dalam kondisi dikerodong, misalnya selama 1-2 hari. Pengerodongan ini sekaligus bisa mengurangi potensi stres pada burung baru.
Dengan cara isolasi seperti ini, burung secara bertahap akan beradaptasi dengan lingkungan barunya, sambil menunggu perkembangan kesehatannya sebelum digabung.
2. Perlakuan pakan dan air minum
Jika memungkinkan, berikan pakan berupa egg food. Anda bisa membuat sendiri, seperti pernah diajarkan Om Kicau.
Pada halaman depan website omkicau.com, tepatnya di sebelah kanan (sidebar) ada tulisan CARI ARTIKEL dengan gambar lup. Nah, ketik saja kata kunci egg food, nanti akan muncul artikel-artikel terkait egg food, terutama cara pembuatannya. Sebab ada yang khusus untuk burung paruh bengkok, kenari dan finch, serta ada juga untuk burung kicauan lainnya.
Air minum bisa dicampur dengan beberapa materi berikut ini:
- Antistres: vitamin dengan “elektrolit”.
- Antibiotik: umumnya antibiotik berspektrum luas, bisa disesuaikan dengan kemungkinan jenis penyakit yangg pernah ada ditempat sebelumnya, atau gejala sakit yang tampak pada saat burung baru datang.
- Antiparasit: paling penting obat cacing.
Catatan Om Kicau:
- Untuk antistres dan antibiotik, Anda bisa menggunakan BirdFirstAid (BFA) produksi Om Kicau, yang efektif menekan potensi stres dan menjadi pertolongan pertama bagi burung-burung yang baru datang.
- Untuk obat cacing, Anda juga bisa menggunakan AscariStop yang didesain khusus untuk burung.
3. Perlakuan pada tubuh burung
Untuk mencegah parasit seperti tungau dan kutu yang menempel pada bulu dan permukaan kulit burung, sangat dianjurkan untuk melakukan penyemprotan menggunakan larutan antiparasit.
Anda bisa menggunakan FreshAves, dengan cara melarutkan 5 gram serbuk obat sucihama ini ke dalam 1 liter air bersih. Aduk hingga merata, kemudian masukkan ke dalam botol sprayer.
Anda bisa langsung menyemprotnya ke tubuh burung. Obat sucihama ini sangat efektif membasmi kutu, tungau, dan segala bentuk parasit. Bahkan mampu membasmi bakteri dan jamur.
Bisa juga menggunakan rebusan air sirih dan serai, di mana burung nantinya direndam. Tetapi hal ini hanya boleh dilakukan pada saat cuaca cerah, dan burung dalam kondisi fit.
Itulah tahapan-tahapan dalam mengkarantina burung. Berapa waktu yang dibutuhkan. Relatif, tetapi sekurangnya burung dikarantina selama 14 hari.
Kalau sebelum 14 hari burung sudah terlihat sehat, bebas kutu, dan lincah bergerak, ya tergantung keyakinan pemilik apakah mau digabung dengan burung-burung lama atau menunggu beberapa hari lagi. (v1rgoboy)
Bagi yang mau kontak / konsultasi langsung dengan Ir Kurnia Sutanto, mampir saja ke Bubur Ayam Kartika, Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan Permai, Balikpapan. Lokasinya dekat Hotel Le-Greunder.
Jika tak sempat kontak langsung, mampir saja ke facebooknya yang banyak mengupas masalah lovebird. Klik saja di sini.
Sumber: Pengalaman pribadi penulis.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.