Burung cockatiel, atau sering disebut falk / palek, memiliki potensi besar menjadi burung terlatih yang bisa melakukan berbagai atraksi ketangkasan atau kecerdasan. Banyak parrotmania yang melatih cockatiel miliknya menjadi burung yang benar-benar terlatih melakukan atraksi atau meniru berbagai jenis suara yang lucu. Namun kita tidak bisa secara instan mendapatkan burung dengan kemampuan seperti ini, kecuali membeli cockatiel yang sudah jadi. Butuh latihan tertentu. Berikut ini cara melatih cockatiel agar menjadi burung penurut.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Burung cockatiel (Nymphicus hollandicus) memang bukan burung asli Indonesia. Burung paruh bengkok yang berpenampilan mirip pakit, namun memiliki jambul di kepala, itu merupakan burung endemik di Australia.
Awalnya cockatiel merupakan burung impor yang masuk ke Indonesia. Tetapi setelah bertahun-tahun diintroduksi ke negeri kita, banyak penangkar yang sukses mengembangbiakkannya. Tidak heran jika burung ini mudah dijumpai di pasar burung, sebagian besar merupakan cockatiel lokal hasil breeding orang-orang Indonesia.
Cockatiel, yang kerap pula dijuluki sebagai parkit australia atau kakatua mini, memiliki kemampuan meniru yang cukup baik. Burung ini mampu meniru berbagai macam suara, termasuk suara telepon, bel sepeda, klakson, bahkan lagu atau nyanyian dalam bentuk siulan. Selain itu, ada juga yang mampu meniru ucapan manusia (ngomong / ngoceh).
Burung cockatiel juga bisa dilatih melakukan berbagai atraksi. Contohnya bisa dilihat pada video di bawah ini:
Setelah melihat video di atas, semoga Anda tertarik untuk memiliki dan melatih cockatiel agar mampu melakukan beberapa atraksi tersebut.
Selama ini, banyak pengemar yang menyimpan cockatiel dalam kandang aviary atau sangkar harian saja. Padahal kalau mau berusaha, penampilan burung cockatiel bisa dimaksimalkan, terutama dilatih untuk meniru suara atau melakukan berbagai gaya.
Bagi yang ingin mencobanya di rumah, silakan ikuti beberapa tips dan trik pelatihan burung cockatiel ini, teruama dasar-dasar pelatihannya.
Beberapa hal yang harus dipenuhi sebelum memberikan latihan kepada burung cockatiel, antara lain:
1. Burung sudah jinak.
2. Burung sudah tidak takut dengan manusia atau pemiliknya.
3. Burung tidak dalam keadaan stres.
4. Burung sedang dalam kondisi fit dan tidak sakit.
Jika sudah memenuhi syarat di atas, silakan melatih cockatiel Anda. Jika burung belum jinak, maka hal yang harus dilakukan adalah menjinakkannya terlebih dulu.
DASAR-DASAR PELATIHAN BURUNG COCKATIEL
Melatih burung cockatiel tidak sama dengan melatih burung jenis pemangsa atau birds of prey (BOP) seperti burung hantu, falcon, dan sebagainya. Untuk melatih burung paruh bengkok seperti cockatiel, parkit, atau lovebird, diperlukan alat bantu yang disebut clicker.
Clicker berfungsi sebagai alat bantu untuk melatih burung agar fokus dan berkonsentrasi, sehingga burung selalu memperhatikan materi yang diajarkan perawat / pemilik kepadanya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Jika burung sudah jinak dan terbiasa ditempatkan di luar sangkar, proses pelatihannya akan berjalan lebih mudah.
Proses pelatihan berikut ini, sekali lagi, dikhususkan untuk burung yang sudah jinak, tidak takut lagi dengan pemiliknya. Anda bisa menggunakan burung yang telah dirawat sejak anakan, karena burung tersebut rata-rata lebih mudah dan cepat jinaknya.
1. Memperkenalkan clicker pada burung
Clicker adalah benda-benda yang akan mengeluarkan bunyi ketika ditekan. Banyak sekali jenisnya di pasaran. Jika tak mau repot, silakan hubungi Om Rudy Pelung di sini, yang dikenal sebagai salah satu pelatih terbaik burung parkit dan aneka burung paruh bengkok di Indonesia.
Jika belum ada dana, Anda bisa memanfaatkan benda-benda apapun untuk melatih cockatiel, misalnya batang sumpit atau pensil.
Mengenalkan clicker pada cockatiel bisa dilakukan dengan mendekatkan ujung tongkat pada paruh burung. Ketika burung menyentuh ujung tongkat dengan paruhnya, kita pencet clicker hingga bunyi, lalu tarik tongkat dan berikan rewards atau hadiah. Untuk hadiah, Anda bisa memberikan milet yang diletakkan dalam wadah khusus.
Dalam pengenalan clicker, kita harus berusaha meyakinkan cockatiel bahwa jika tongkat disodorkan, itu berarti dia akan menerima pakan sebagai hadiah. Dengan demikian, burung akan selalu berusaha menggapai agar bisa menyentuh tongkat tersebut. Lakukan hal ini beberapa kali sampai burung bisa menerima dan memahaminya.
Penting: jangan pernah menempelkan tongkat latihan pada paruhnya terus-menerus, dan menekan tombol clicker terus-menerus, tanpa memberikan perintah/latihan. Hal itu bisa menggagalkan proses latihan. Pencet clicker hanya jika burung berhasil mengikuti materi yang Anda ajarkan.
2. Memulai pelatihan
Setelah burung sudah mengenal clicker, Anda bisa memulai latihan yang sebenarnya. Misalnya Anda melatihnya ketika burung berada di tenggeran.
Sodorkan tongkat clicker di tempat yang agak jauh. Jika burung mulai mendekat, lalu menyentuh tongkat, maka tekan clicker dan berikan rewards / hadiahnya.
Berikutnya, lakukan hal yang sama, tetapi kali ini pada jarak yang lebih jauh daripada sebelumnya. Misalnya 1 meter. Jika burung terbang menghampiri tongkat dan menyentuhnya, tekan clicker dan berikan pakan sebagai rewards.
Lakukan terus hal ini hingga beberapa kali, dan dalam jarak yang bervariasi. Kata kunci dalam setiap melatih burung paruh bengkok adalah kesabaran, konsistensi (rutin), dan bertahap.
3. Melatih burung terbang ke tangan
Letakkan burung cockatiel dalam tenggerannya, lalu dalam jarak jauh (1 meter), angkat lengan Anda, dan pukul-pukulkan tongkat clicker pada lengan Anda.
Jika burung terbang lalu hinggap di lengan Anda, segera bunyikan clicker dan berikan hadiahnya.
Lakukan juga pada tempat lainnya, misalnya dengan menunjukkan tongkat clikcer pada kursi / lokasi lainnya, yang memudahkan burung untuk terbang lalu hinggap pada benda yang dimaksud untuk mendapatkan hadiahnya.
Jika hal ini dilakukan secara rutin dan terus-menerus setiap hari, burung cockatiel akan mudah dilatih tanpa menggunakan clicker. Selain itu, Anda juga bisa menyuruh burung untuk melakukan beberapa gaya dan atraksi lainnya, karena burung sudah mengerti apa maksud dan tujuan dari tongkat, clicker, dan tangan Anda.
Selamat mencoba, semoga bermanfaat.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.