Itok, dengan bendera Love Bird (LB) Shop,dikenal sebagai pengorbit lovebird jawara dan penggagas Bursa Love Bird Solo. Selama ini, dia juga sering menyediakan dan membeli (pengepul) berbagai jenis lovebird dan tingkatan umur. Kini, Itok ingin lebih fokus ke lovebird prestasi. Artinya, dia hanya ingin memburu lovebird jawara, kemudian mematangkannya di lapangan, dan menjualnya dalam kondisi prestasi yang lebih maksimal.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Ya, semua orang membutuhkan proses. Begitu pula para pengorbit lovebird jawara seperti Om Itok. Awalnya dia menjadi semacam pengepul segala jenis lovebird, mulai dari lovebird basik warna segala jenis dan umur, kemudian beralih ke lovebird suara baik bahan maupun burung prospek.
Setelah semua dijalaninya dengan baik dan telah memperoleh pengalaman bertahun-tahun, saatnya kini dia mulai mengubah fokus. “Ya, sekarang lebih mengerucut pada lovebird yang telah beberapa kali meraih juara, dan prestasinya relatif stabil,” ujarnya.
Lovebird yang dicari maupun dijualnya harus memenuhi kriteria khas. Bukan sekadar rajin bunyi, tapi ngekeknya juga harus panjang-panjang. Tidak sekadar memiliki piagam kemenangan, melainkan juga harus dilihat kualitas burung dan kualitas lombanya. Sebab kualitas lomba dipengaruhi oleh kualitas musuh-musuhnya.
“Terkadang ada burung yang sering masuk juara, tetapi kebetulan atau beruntung musuh-musuhnya kurang nampil. Jadi, yang kita buru sekarang harus benar-benar juara dan punya kualitas bertarung dengan sesama lovebird juara lainnya. Sehingga ketika diturunkan di mana pun, melawan siapa pun, tetap punya kans meraih juara,” jelas Om Itok.
Agar hal ini bisa tercapai, Om Itok hanya akan mencari gaco-gaco yang sudah matang, bahkan sudah ketemu setelannya. “Bukan sekadar bagus tapi masih baru.Banyak burung kagetan, dan setelannya belum ketemu, sehingga penampilannya cenderung labil” tambahnya.
Tentu saja tidak mudah mendapatkan lovebird dengan kriteria pernah juara dan stabil prestasinya. Kalau pun ada, harganya juga tidak murah. Namun, soal harga,sebagian penggila lovebird sepertinya tidak mempersoalkan.
Di mana pun selalu berlaku pemeo “ana rega ana rupa”. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti “kualitas produk konkruen dengan harga”.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sebagian lovebird lovers tetap senang jika punya burung berkualitas dan penampilannya stabil. Toh ini juga investasi bernyawa, yang akan dilirik penggemar lainnya ketika prestasinya makin berkilau, dan bisa diberi mahar lebih tinggi daripada saat membelinya.
“Sebagian penggemar lovebird memang lebih menyukai membeli jagoan yang mahal,tetapi terbukti andal dan sukses memenangi lomba, daripada membeli burung yang mungkin relatif miring tapi soal penampilannya masih gambling,” tutur Om Itok.
Kini, sejumlah jagoan miliknya sudah disiapkan untuk bertarung dalam even-even besar seperti KMB Cup 2 di Semarang (10/8), Piala Raja di Jogja (7/9), dan BnR Award di Jogja, Desember mendatang.
Om Itok masih terus memantau jago-jago baru yang benar-benar punya kualitas. “Saya ambil harga lebih mahal tidak masalah. Yang penting benar-benar burung pilihan dan punya kualitas papan atas,” tandasnya. (Waca)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.