Sama seperti Papburi, Latber Kenari Parikesit Klaten digelar di dalam ruangan dan tanpa teriak.

Klaten kini menjadi salah satu “kawah candradimuka” untuk menjajal kemampuan gaco-gaco kenari prospek, terutama melalui kiprah Papburi Klaten yang sudah lama dipantau sejumlah kiermaster dari berbagai daerah di Indonesia. Kini ada satu lagi ajang untuk menjajal gaco kenari, yaitu Latber Kenari Parikesit Klaten, yang rutin digelar setiap Sabtu di Balai Desa Dompyongan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Parikesit sejatinya merupakan nama perkumpulan penggemar kenari di wilayah tersebut. Sejak tiga bulan lalu, Om Kelik Jenggot dan kawan-kawan rutin menggelar latber khusus kenari.

Lokasinya memang cukup terpencil, meski sebenarnya hanya sekitar 3 km dari pertigaan Tegal Mas, di pertengahan Jalan Raya Jogja – Klaten. Dari pertigaan terus ke arah utara, menuju ke Kecamatan Manis Renggo.

Jalannya cukup besar dan mulus, meski ada beberapa bagian jalan yang berlubang karena menjadi jalur utama truk pasir dari kaki Gunung Merapi.

Om Kelik Jenggot

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Menurut Om Kelik, komandan Parikesit, latber yang digelarnya setiap pekan ini banyak peminatnya. Latber hanya membuka tiga kelas, yaitu Standar A (tiket Rp 20 ribu), serta Standar B dan C, masing-masing Rp 10 ribu. Sistem penilaiannya alaPapburi, termasuk memakai babak penyisihan.

Dalam perhelatan tiga bulan terakhir, peserta umumnya penuh (60). Apabila waktu memungkinkan, biasanya ditambah satu kelas lagi, ataupaling tidak bisa mendapatkan 40 peserta.

Om Kelik merupakan salah seorang penangkar kenari anggota Papburi Klaten, dengan kode ring 063. Hasil ternaknya sudah banyak dibeli sejumlah kenarimania di berbagai wilayah, termasuk di Provinsi Jambi, seperti Iwak Peyek.

( baca juga: Lagi, anakan kenari Papburi Klaten bersinar di Jambi )

Kini, Om Kelik juga memasok sejumlah burung jagoan ke berbagai kota di Jawa. Meski hasil breeding Om Kelik tidak termasuk kenari bongsor, namun trah juaranya tetap terjaga dengan baik.

Khusus Bulan Ramadhan ini, latber yang resminya digelar setiap Sabtu selepas dhuhur, digeser hari Minggu, seperti terjadi pada Minggu (13/7) kemarin. Tiketnya pun diubah untuk Standar A Rp 30.000, serta Standar B dan Standar Kecil masing-masing Rp 20.000.

Om Kicau sempat menyambangi Latber Parikesit, Minggu kemarin. Suasana tampak meriah. Juri-juri berasal dari Parikesit dan Papburi Klaten.

Bambu Runcing, kenari ndeso kualitas kota.

Seperti halnya di lingkungan Papburi Klaten, kontes digelar di dalam gedung, tidak ada pagar, tidak ada petugas keamanan, tetapi juga tidak ada teriakan. Peserta duduk santai di kursi dekat gantangan dan asyik menyimak suara burung tanpa tercemari suara teriakan manusia.

Meski ini hanya even latberan bahkan lokasinya terpencil, transaksi burung prospek terjadi beberapa kali, dan nilainya cukup besar pula.

Om Kodor, pemilik kenari Bambu Runcing, juara 1 Standar B.

“Saya heran, transaksi burung dalam latberan yang lokasinya di pelosok seperti ini bisa mencapai 7,5 juta rupiah. Pasti sudah ada bos di luar daerah yang siap menampung burung itu dengan harga lebih fantastis lagi,” tambah Om Kelik lagi.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Sebenarnya Om Kelik dan kawan-kawan belum pede mempublikasikan Latber Parikesit. Itu sebabnya sampai sekarang belum ada launching. Entah mengapa even ini terpantau banyak pemain kenari dan Om Kicau pun terus memantaunya, sampai akhirnya berkesempatan meliput langsung.

Memang, informasi yang bersifat gethok tular, tutur-tinular, alias dari mulut ke mulut, sangat efektif. Tak heran jika para pemain di kawasan Jogja, Solo, dan sekitarnya sudah ramai membicarakan Latber Parikesit.

Sebagian di antara mereka datang bukan untuk berlomba, melainkan untuk hunting kenari prospek. Om Hery Dua Dewi, ketua Papburi Klaten, kemarin jugadatang ke latberan tersebut.

Menurut Om Hery, kalau Latber Parikesit saat ini baru melombakan kelas kenari standar, tentu bisa dimengerti.

Om Herry (kanan) dan para punggawa Latber Parikesit.

Sebenarnya banyak penggemar di Klaten yang memiliki kenari isian.Tetapi sebagian besar menolak membawanya ke latberan. “Alasannya klasik, takut ngglender. Mungkin ke depannya, sambil jalan, panitia harus berani mencoba membuka kelas kenari isian,” saran Om Herry.

Bagi Anda yang ingin memperoleh informasi lebih lengkap mengenai Latber Parikesit, silakan kontak Om Kelik di nomor 0815 4832 2422. (Waca)

Hasil Latber Kenari Parikesit Klaten (Minggu, 13 Juli 2014)

STANDAR A
1. Yellow JC Agus Klaten
2. Matador Nanok Klaten
3. Helboy BG Klaten
4. GGT BG Klaten
5. Detonator Darman Klaten
6. Tapir BG Klaten
7. Metal Zone Gintoro Klaten
8. Gunung Kelud Yuli Jiro Klaten
9. Ora Popo Mendem Klaten
10. Cobain Gintoro Klaten
STANDAR B
1. Bambu Runcing Kodor Klaten
2. Metal Zone Gintoro Klaten
3. Yellow JC Agus Klaten
4. Cobain Gintoro Klaten
5. Jus Melon Tirtur Klaten
6. Raja Tegas Yudi Klaten
7. Wisanggeni Damar Klaten
8. Raja Koya Agus Gendut Klaten
9. Gunung Kelud Yudi Klaten
10. – Gino Klaten
STANDAR KECIL
1. Kirana Tirtur Klaten
2. Artadana Jr 212 Klaten
3. Benggol Yaki Klaten
4. Mangun Giarto Klaten
5. Cungkring Ambon Klaten
6. – Wijek Klaten
7. – KK Klaten
8. – TB Klaten
9. – Eko Klaten
10. – Iskak Klaten

Selamat kepada para pemenang, tetap semangat untuk peserta lainnya.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.