Sudah bukan rahasia umum lagi jika burung cucak jenggot yang sering dilombakan dan langganan juara biasanya berjenis kelamin betina. Lihat saja tiga jawara nasional saat ini: Yasmin, Ratu Jagat, dan Boom Bali. Tetapi karena betina, burung tidak dapat menghindari kodratnya, yaitu bertelur. Tips kali ini adalah bagaimana mengembalikan kondisi cucak jenggot lomba pascabertelur.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Kondisi yang menyebabkan seekor cucak jenggot bertelur adalah kodratnya sebagai burung betina. Tetapi ada lagi faktor pemicu lainnya, yang mempercepat cucak jenggot betina cepat bertelur, yaitu terlalu banyak mengkonsumsi pakan berprotein tinggi, baik dari pakan harian maupun pakan tambahan (extra fooding).
Bisa juga karena cucak jenggot terlalu sering melihat atau mendengar suara kicauan burung sejenis, sehingga hal ini dapat memicuk birahinya.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Perlu diketahui, telur yang dihasilkan cucak jenggot betina akan bersifat infertil (tidak subur / gabuk), alias tidak akan pernah menetas. Itu jika burung tersebut tidak pernah dikawini cucak jenggot jantan. Apabila burung betina dicampur dengan burung jantan dalam kandang yang sama, apalagi Anda jelas melihat keduanya kawin, tentu saja telur bisa menetas.
Burung cucak jenggot sehabis bertelur biasanya memiliki kondisi fisik yang lebih lemah daripada sebelumnya. Ini bisa dianalogikan dengan perempuan yang baru saja melahirkan anaknya, pasti kondisinya lemah.
Jika perawatan pascabertelur kurang tepat, maka cucak jenggot sulit tampil maksimal di arena lomba. Hal inilah yang sering dikeluhkan para jenggotmania.
Sebelum melombakan burung tersebut, ada baiknya memahami terlebih dulu perawatan dan penanganan cucak jenggot pascabertelur agar kondisi fisiknya bisa segera pulih.
Berikut ini beberapa hal yang bisa diterapkan saat menghadapi situasi-kondisi seperti disebutkan di atas:
- Menyendirikan atau menempatkan burung di tempat tenang untuk mempercepat pengkondisian burung (memulihkan kondisi fisiknya).
- Mulai rutin memberikan multivitamin seperti BirdVit untuk membantu pemulihan dan membantu burung mengumpulkan energinya kembali.
- Memberikan pakan buah-buahn secara bervariasi, seperti pepaya, apel, pisang, tomat, dan sebagainya setiap 2-3 jam sekali. Bisa juga membuat semacam koktail, yang terbuat dari potongan kecil-kecil berbagai jenis buah-buahan.
- Selama masa pemulihan, porsi jangkrik cukup 2 ekor saja pada pagi dan sore hari.
- Perlakuan mandi dan jemur diberikan seperti biasa.
- Setelah beberapa hari masa pemulihan, burung cucak jenggot pun bisa kembali dilombakan.
Jadi, ketika Anda memiliki cucak jenggot betina yang rutin dilombakan, sebaiknya tidak memaksakan burung ikut lomba ketika ia baru saja bertelur. Buatlah jarak antara telur terakhir dan waktu berlomba paling cepat 1 minggu. Lebih baik lagi jika tidak dilombakan selama 2 minggu sejak burung bertelur.
Berikan waktu istirahat bagi burung dengan memberinya full kerodong selama 1 hari untuk memulihkan tenaga dan mengumpulkan energinya.
Untuk mengetahui perawatan yang tepat agar penampilan cucak jenggot betina lebih maksimal saat dilombakan, sekaligus mencegah burung sering bertelur, silakan buka kembali tautan di bawah ini:
Perawatan cucak jenggot betina untuk lomba
Semoga bermanfaat.